Kisah ironi kembali menggemparkan jagad sepak bola nasional. Hal ini lantaran salah satu mantan pemain timnas kembali tersangkut tindak kriminal. Andika Yudhistira menjadi mantan pesepak bola nasional yang harus memenuhi kebutuhan hidup dengan cara kotor. Kejadian ini menambah daftar panjang mantan pemain harus berurusan dengan pihak berwajib. Dulu ada pemain muda timnas U-17 alih profesi menjadi begal motor.
Kejadian ini pastinya menjadi sebuah ironi di tengah persepakbolaan tanah air terus berkembang. Pada umumnya mereka yang melakukan tindakan yang melanggar hukum itu lantaran masalah keuangan. Padahal ketika masih aktif sebagai pemain sepak bola mereka selalu hidup berkecukupan. Tidak hanya itu saja, banyak dari mereka yang menerima gaji besar saat jadi pemain. Terus apa yang menyebabkan mereka jatuh ke dunia hitam, simak ulasannya berikut ini.
Gaya hidup pesepakbola layaknya superstar membuat mereka lupa
Selain cedera yang dialami oleh pemain sepak bola, uang juga menjadi hal yang menakutkan untuk karir mereka. Nominal tinggi yang diberikan oleh tim acap kali mengubah kehidupan mereka. Lantaran hak ini banyak pemain yang memiliki gaya hidup layaknya superstar. Kondisi ini membuat mereka dekat dengan dunia malam. Meski awalnya coba-coba tapi banyak pemain yang malah kebablasan. Dari hidup sederhana seperti di daerah asal menjadi hidup serba mewah. Hal inilah yang menyebabkan banyak pemain harus rela turun performa dan dipecat oleh pihak klub karena tidak mampu tampil maksimal.
Dekat dengan kehidupan malam membuat mereka sering terbuai
Keadaan mereka dekat dengan dunia malam inilah yang pada akhirnya membuat pemain terbuai akan narkotika. Dilansir dari laman Indosport sudah banyak sekali pemain Indonesia yang harus berurusan dengan barang haram tersebut. Di tengah sebuah popularitas dan kondisi keuangan yang luar biasa tidak mudah untuk pemain menjaga diri. Kondisi seperti inilah yang pada akhirnya dapat menghancurkan karir sepak bola mereka. Tidak itu saja kehidupan mereka juga akan rusak lantaran harus berurusan dengan polisi. Bahkan tersandung kasus narkoba juga merusak citra di dunia sepak bola.
Kesadaran akan hari pensiun masih minim dikalangan pemain
Gaya hidup glamor dari pemain sepak bola menjadi gambaran nyata bagaimana kurangnya kesadaran akan hari pensiun. Sebagai pesepakbola hal ini sangatlah penting, karena seperti yang kita ketahui bersama, berkarir di olahraga ini tidak ada jaminan hari tua. Hal ini menyebabkan pemain harus pintar untuk bermanuver dalam menghadapinya. Beberapa kasus pemain Timnas tadi menjadi bukti bagaimana hal ini belum diperhatikan betul oleh mereka. Apabila Kondisi ini terus berlanjut dipastikan akan semakin banyak pemain bola yang terjerumus pada tindak kriminal. Semoga kejadian Andika Yudhistira menjadi yang terakhir di Indonesia.
Jarang memiliki keahlian lain selain bermain sepak bola
Berbicara tentang pemain kehebatan mereka tentu terletak dari kelihaian mereka dalam mengolah bola. Hal ini terjadi lantaran hampir sebagian hidupnya hanya digunakan untuk berlatih. Persaingan ketat dan selalu munculnya bibit baru di dunia sepak bola menyebabkan latihan menjadi nomor satu. Meskipun penting namun kebiasaan mereka tersebut dapat menjadi boomerang lantaran tidak belajar hal lain. Kondisi seperti inilah yang pada akhirnya menyebabkan mereka tidak mempunyai keahlian lain setelah gantung sepatu. Alasan inilah yang sering membuat mereka gelap mata dan melakukan tidak kriminal.
Beberapa klub menjadi masalah untuk pemain Indonesia
Gaji menjadi suatu yang penting untuk kehidupan pemain bola. Hal ini lantaran satu-satunya sumber penghasilan pesepak bola berasal dari klub yang mengontraknya. Jadi wajar apabila setiap pemain akan kelimpungan ketika gajinya harus di tunggak. Kebiasaan tim yang hanya membayar uang gaji cuma setengah juga menjadi permasalahan yang sering pemain alami. Semakin sering hak mereka tidak diberikan akan membuat kehidupan mereka berantakan. Bahkan tak jarang ada pemain yang harus meregang nyawa lantaran permasalahan ini.
Menjadi pesepak bola pastinya bukan perkara mudah. Tidak adanya jaminan karir dan persaingan yang ketat, menjadikan mereka harus selalu mampu bermanuver dalam segala keadaan. Apabila tidak, hal buruk seperti beberapa pemain timnas akan sangat mungkin untuk terjadi. Jadi sangat diperlukan manajemen yang baik untuk menjaga kehidupan mereka.