Menghadapi orang yang sedang keracunan makanan terkadang cukup membingungkan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan kita bagaimana caranya untuk memberikan pertolongan pertama. Selain itu, rasa panik membuat tidak konsentrasi dengan apa yang harus dilakukan. Sehingga, kita hanya mampu menghubungi petugas medis untuk menangani kerabat yang sedang keracunan.
Padahal, orang yang menderita keracunan butuh sekali pertolongan sebelum petugas medis datang. Karena, belum tentu paramedis akan tiba tepat pada waktunya. Bisa-bisa racun yang di tubuhnya akan menjalar ke semua organ. Namun, apa daya kita yang minim pengetahuan tentang penyelamatan korban keracunan. Maka dari itu, kali ini Boombastis.com akan membahas mengenai hal yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi seperti di atas.
1. Meredakan mual dengan memberi makanan penetral
Pada umumnya, orang yang keracunan makanan akan mengalami namanya mual atau muntah. Reaksi itu sangat wajar karena perut sedang berusaha untuk mengeluarkan kandungan racun yang masuk ke dalam tubuh. Tapi, hal itu akan terus terjadi kalau tidak diberikan makanan penetral racun.
Alhasil, tubuh akan menjadi lemas dan bisa saja pingsan. Untuk itu, kita harus memberikan makanan penetral bagi korban keracunan. Makanan tersebut adalah pisang, apel, roti gandum ataupun nasi putih. Pemberian makanan tersebut dimaksudkan supaya racun jadi tidak berbahaya dan perut tak kosong.
2. Tidak boleh diberikan makanan pedas dan manis
Orang yang sudah pulih dari keracunan makanan, biasanya mereka merasakan lapar karena perut dalam kondisi kosong. Tapi, jangan sembarangan untuk memberikan makanan ya Sahabat Boom. Sebisa mungkin berikan makanan penetral seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Lalu, hindari makanan pedas yang bisa memicu diare berlebihan.
Selanjutnya, jangan berikan makanan yang rasanya manis karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan bisa merusak sistem kekebalan tubuh. Satu lagi adalah tidak boleh memberikan makanan yang mengandung banyak minyak, sebab bisa memicu kontraksi berlebihan pada pencernaan seperti diare atau mual kembali.
3. Harus diberikan banyak cairan
Penderita keracunan makanan pasti merasakan haus yang amat sangat setelah mengalami muntah atau diare. Hal ini sangatlah lumrah karena banyak cairan yang sudah terkuras habis. Tak perlu gundah ataupun panik sebab kehausan atau dehidrasi tersebut bisa segera diatasi.
Caranya adalah dengan memberikan air mineral secukupnya agar dehidrasi cepat hilang dan kondisi bisa membaik seperti semula. Namun, alangkah lebih baik memberikan air mineral yang hangat agar perut tidak kaget. Selain air mineral, bisa juga dengan teh hangat. Tapi, teh tersebut harus kondisi tawar karena jika diberikan gula akan mengakibatkan kadar gula darah meningkat.
4. Dilarang menyodorkan minuman seperti kopi ataupun soda
Cairan memang sangat dibutuhkan oleh orang yang pulih dari keracunan makanan. Tapi, tidak semua cairan lho yang bisa dikonsumsi. Hanya minuman seperti air mineral atau teh tawar hangat yang boleh diberikan, karena keduanya mampu meredakan rasa mual dan baik untuk mengembalikan kondisi pencernaan seperti semula.
Kalau jenis minuman seperti kopi atau yang mengandung soda, bukan malah menyembuhkan. Tapi keduanya bisa menyebabkan perut menjadi semakin memburuk dari sebelumnya. Bisa-bisa, orang tersebut menderita diare atau mual kembali.
5. Bisa diberikan air kelapa
Selain air mineral ataupun teh tawar, cairan satu ini juga bisa untuk diberikan kepada penderita keracunan. Minuman tersebut adalah air kelapa. Dengan memberikan minuman tersebut kepada orang yang keracunan, maka penderita akan terkurangi rasa kembung di perutnya.
Tidak hanya itu, air kelapa juga bisa membantu menghentikan diare sang penyebab utama dari dehidrasi. Sehingga, sampai saat ini masih banyak orang yang menggunakan air kelapa sebagai cairan wajib untuk pemulihan penderita keracunan makanan. Tapi, kalau tidak ada air kelapa pada saat itu juga tak masalah kok. Memberikan air mineral saja sudah lebih dari cukup.
Cara-cara di atas bisa dilakukan jika ada yang terkena racun dari makanan. Tapi, karena kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda, maka tidak semuanya bisa dipulihkan dengan kelima cara tersebut. Jika cara-cara di atas tidak bisa digunakan untuk penyembuhan, lebih baik dibawa ke rumah sakit agar dapat ditangani lebih lanjut.