Nama Stephen Hawking mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Selain karena pernyataan kontroversinya tentang Tuhan, juga karena sumbangsih besarnya pada ilmu pengetahuan. Namun sayang pada 14 Maret 2018, dirinya harus menghembuskan nafas terakhir.
Bicara soal mendiang Stephen Hawking, siapa sangka sebelum ajal menjemput ternyata dirinya sempat memprediksi dan memikirkan nasib bumi ini. Dia memperkirakan akan ada banyak hal yang akan terjadi bahkan mengancam kepunahan umat manusia. Lalu prediksi apa saja itu? Simak ulasan berikut
Mirip film Terminator, robot bisa saja menguasai dunia
Tentu film tema fiksi seperti Terminator selalu saja menarik untuk ditonton meskipun termasuk tontonan lama. Namun siapa sangka, hal yang terjadi di film itu bisa saja menjadi nyata. Menurut Stephen Hawking, invasi yang dilakukan robot atau mesin pada kehidupan di bumi bukan sebuah fiksi saja. Ya, menurutnya AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan bisa saja mendominasi lantaran mereka bisa berkembang lebih cepat dari manusia.
Oleh sebab itu dirinya selalu mewanti-wanti para peneliti untuk tidak kelewat batas karena ada bahaya yang bisa saja mengancam. Menurutnya, “Saya khawatir AI dapat menggantikan seluruh umat manusia. Jika seseorang bersedia untuk mengembangkan virus komputer, akan ada orang yang bersedia membuat AI dari replika dirinya sendiri”.
Kehancuran bumi semakin dekat, manusia perlu mencari planet lain
Hawking ternyata juga meramalkan bahwa manusia kelak akan menghadapi masalah yang lumayan pelik. Misalnya adalah keadaan bumi yang makin memburuk membuatnya tidak layak lagi jadi tempat tinggal, belum lagi juga ada pertambahan penduduk yang tidak terkontrol. Pada masa itu, jenius yang satu ini mengatakan kalau umat manusia akan mencari planet baru yang cocok buat tempat huni mereka.
Untuk mempersiapkan hal itu, Hawking ternyata sudah meminta bantuan salah satu insinyur handal Christophe Galfard untuk mengembangkan kemampuan untuk berpindah ke planet yang lain. Kita tunggu saja apakah pada akhirnya hal ini bisa terjadi atau tidak.
Bumi memanas tiap harinya dan akan berubah jadi bola api
Mungkin kita sekarang memandang bumi kita tercinta ini sebagai tempat nyaman dan layak huni. Namun siapa sangka menurut Stephen Hawking kelak planet ini tak ubahnya sebuah neraka. Hal itu dikarenakan adanya pemanasan global yang kian hari tambah meningkat.
Belum lagi adanya bertambahnya populasi manusia yang tak bisa dihentikan pasalnya mereka akan membakar bumi ini dengan segala energi yang digunakan untuk membantu kehidupan sehari-hari. Hanya ada dua kemungkinan untuk nasib umat manusia sendiri, punah atau pindah ke planet lain.
Perang tidak bisa dielakkan, senjata nuklir jadi satu-satunya andalan
Tak kalah menghebohkan dengan prediksi lainnya, Hawking memperkirakan kalau keserakahan manusia tak akan pernah terpuaskan. Alhasil karena rasa itu pula timbul keinginan bersaing dan merebut hal berharga milik kelompok lain, entah itu sember daya ataupun wilayah.
Alhasil timbullah konflik berkepanjangan yang mengakibatkan perang nuklir. Seperti yang pernah dikatakan Hawking, “Pengembangan teknologi militer mendukung itu. Saya takut perang nuklir akan kembali pecah”. Alhasil hal ini bisa jadi salah satu dari akhir dunia.
Keputusan yang diambil Donald Trump, mengantarkan bumi pada halaman akhirnya
Presiden Amerika Donald Trump, sampai saat ini mungkin menjadi sosok yang unik dan kontroversial. Namun siapa sangka, Prof Stephen Hawking sempat menganggapnya sebagai awal kehancuran dunia. Mungkin terlihat sangat kontroversial, namun yang dimaksud profesor yang satu ini adalah kebijakan pembatalan tanda tangan perjanjian perubahan iklim yang diadakan di Paris beberapa waktu yang lalu.
Dengan tidak masuknya Amerika tentu menjadi dampak besar pada dunia, alhasil Hawking mengatakan kalau nasib bumi sudah di ujung tanduk.
Prediksi-prediksi itu memang tampak sangat menakutkan, namun demikian semua bukan tanpa alasan. Mengingat dirinya adalah salah satu ahli dalam bidang-bidang Science, tentu semua tampak masuk akal. Terlepas dari beberapa pernyataan kontroversinya, sumbangsihnya dalam ilmu pengetahuan tidak bisa dilupakan.