Kita mungkin sudah hafal kalau pekerjaan yang berisiko kematian biasanya menjanjikan bayaran yang luar biasa. Misalnya saja tukang las bawa laut yang gajinya bisa buat beli motor tiap bulan. Namun kembali lagi, banyak orang yang enggan dengan pekerjaan itu lantaran resiko yang menanti.
Namun siapa sangka ada pula pekerjaan yang sama berbahayanya tukang las bawa laut namun gajinya jauh di bawah. Merekalah para penambang belerang yang tiap hari harus bertaruh nyawa. Lalu seberapa miriskah nasib mereka itu? Simak ulasan berikut.
Hanya demi mencukupi kebutuhan, beban berat diangkut di pundak
Bukan atlet angkat besi namun selalu memikul beban berat, itulah kalimat yang cocok buat para penambang belerang di kawah Ijen. Ya, di balik pesona keindahan wisatanya, ternyata ada beberapa pekerja yang tiap pagi hingga siang naik turun untuk membawa belerang. Bukan sebuah pekerjaan biasa, pasalnya beban puluhan kilo harus mereka panggul demi menghidupi keluarga.
Profesi penambang belerang, jadi salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia
Kita mungkin sudah akrab dengan profesi tukang las bawah laut yang punya resiko pekerjaan nyawa melayang. Namun ternyata para penambang belerang ini juga mengalami nasib yang serupa. Pasalnya selain memikul beban yang sangat berat, para penambang harus berhadapan dengan penyakit yang bisa mengancam nyawanya.
Bayaran langsung kontan menjadi alasan para penambang terus bertahan
Berjalan 17 km mungkin hal yang biasa dilakukan para penambang ini. Ya, meskipun sangat berat namun buat mereka profesi inilah yang paling menjanjikan apalagi dibayar kontan. Jika keadaan prima, para penambang bisa dapat sampai Rp 200 ribu dengan beberapa kali jalan. Sebaliknya, jika kondisi tubuh sedang tidak fit, mereka hanya mampu mengantongi mungkin sekitar Rp 50 ribu saja.
Bagi yang tak mampu berkali-kali jalan, mereka membuka usaha lain
Seperti yang diketahui, pekerjaan yang satu ini membutuhkan tubuh yang super fit dan terjaga. Pasalnya kalau tidak bisa saja pingsan di tengah jalan atau terkena sakit. Oleh sebab itu mereka yang merasa kondisi badannya kurang baik, entah karena sakit atau termakan usia, lebih memilih untuk mencari penghasilan sampingan. Entah itu hanya sekedar menjadi tukang ojek , pemandu bagi wisatawan atau berjualan.
Profesi penambang belerang kawah Ijen ini menjadi salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia. Apalagi mengingat bayaran mereka tersebut, tentu tidak sebanding dengan profesi penuh resiko lain yang dibayar luar biasa. Namun uniknya mereka tetap berusaha tanpa mengeluh pada keadaan.