Uang memang benda yang dapat membutakan segalanya. Orang baik bisa menjadi jahat karena benda yang satu ini. Dan orang yang jujur bisa khilaf gara-gara nggak tahan godaan dari barang berharga ini. Tapi apa kalian percaya kalau ada orang yang jujur masalah uang di zaman yang edan ini?
Pasti ada kok, tapi hanya bisa dihitung dengan jari. Salah satunya seperti Aipda Muji yang berasal dari Kota Samarinda. Kejujuran yang ia lakukan membuat semua orang kagum padanya. Jadi perlakuan apa sih yang dilakukan oleh polisi asal Kalimantan Timur ini?
Bermula dari patroli di kawasan dome Samarinda
Pada beberapa waktu lalu, Aipda Muji sedang menjalankan tugasnya di kawasan dome Samarinda. Ketika ia sedang berpatroli, polisi tersebut menemukan tas kulit berwarna hitam di pinggir jalan. Karena ia khawatir jika isi tasnya adalah bom, Aipda Muji mengambil kayu untuk disentuhkan ke benda tersebut. Merasa tak ada yang aneh, ia memberanikan diri untuk mendekati tas kulit itu. Terlihat resleting tas itu terbuka sedikit, polisi tersebut membukanya dan ternyata isinya adalah uang yang jumlahnya tidak sedikit. Tau itu barang berharga, Aipda Muji langsung membawanya ke pos tempat ia berjaga.
Melakukan sholat dulu sebelum mencari pemilik tas
Sampai di pos Aipda Muji nggak langsung membuka tas untuk mencari identitas pemilik, ia langsung bergegas untuk menunaikan sholat. Setelah sembahyang, ia membuka tas tersebut untuk menemukan barang apa aja yang ada dan mencari identitas pemilik. Akhirnya, Aipda Muji menemukan sebuah cek sekaligus nomor telpon dari si empunya tas. Kemudian, polisi jujur ini menelepon pemilik tas untuk memberitahukan bahwa barangnya telah ditemukan. Sekaligus menginformasikan kalau sang pemilik harus membawa bukti jika tas itu benar-benar miliknya.
Menolak imbalan sebesar Rp 5 juta
Pemilik dari tas tersebut datang menghampiri Aipda Muji. Ia langsung menunjukkan identitas lengkap beserta bukti kalau tas berisikan uang puluhan juta itu adalah miliknya. Akhirnya benda itu diserahkan kepada sang empunya. Tak sampai di situ, si pemilik tas yang tak mau disebutkan namanya ini ingin memberi polisi tersebut uang sebesar Rp 5 juta. Tapi dengan ketulusannya, Aipda Muji menolak dengan halus pemberian tersebut.
Menyuruh pemilik tas agar uang Rp 5 juta tersebut disumbangkan saja
Ketulusan hati Aipda Muji ini memang tak bisa diragukan lagi. Ia menolak pemberian uang yang tidak sedikit itu karena ada suatu alasan. Ini disebabkan Aipda Muji merasa kalau uang itu bukan haknya. Selain itu, ia memberikan penawaran kepada si pemilik tas tersebut. Jika ia ingin tetap memberikan uang Rp 5 juta tersebut, lebih baik disumbangkan kepada masjid saja. Wah, benar-benar tulus ya polisi yang satu ini.
Kisah Aipda Muji ini memang sangat menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa saat ini kejujuran masih ada. Walaupun sebenarnya dia bisa mengambil uang itu kapanpun, polisi satu ini tetap sadar kalau barang berharga tersebut bukan haknya. Yuk, jadilah jujur seperti Aipda Muji.