Memang bicara mengenai kualitas para pemain naturalisasi, sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Apalagi kebanyakan dari mereka sudah merasakan asam manisnya lapangan hijau Eropa, pasti kaya dengan pengalaman. Jadi bukan hal yang aneh kalau seandainya banyak dari pemain naturalisasi ini jadi ujung tombak Indonesia.
Namun siapa sangka di balik semua itu banyak hal yang harus mereka korbankan untuk jadi naturalisasi. Mulai dari waktu, uang dan tenaga harus direlakan. Alhasil banyak orang menganggap mereka lebih nasionalis ketimbang mereka yang dari orok sudah di Indonesia. Lalu pengorbanan dan hal terpuji apa saja yang mereka lakukan? Simak ulasan berikut.
Rela kotor dan “mengenpel” lapangan hijau demi kelanjutan pertandingan
Dalam laga Indonesia kontra Mongolia beberapa waktu yang lalu, ada kejadian yang tidak terduga terjadi. Ya lantaran hujan yang lebat, membuat keadaan lapangan jadi tidak karuan. Kendati pun demikian, pertandingan harus tetap dilakukan. Namun sayangnya, lapangan menjadi sangat becek bahkan bisa dibilang tidak layak untuk digunakan. Namun demikian para pemain tidak mau menyerah dengan keadaan itu.
https://www.youtube.com/watch?v=HrebkkXQmf0
Dari semua, yang paling menarik adalah Spaso, di mana pemaian naturalisasi baru ini rela becek-becekan saat laga. Mungkin kalian berpikir “Ya, wajarlah kan sudah tugasnya”. Memang benar sih, tapi dalam keadaan becek seperti itu, Spaso pun masih sempatnya “mengepel” garis sekitar gawang agar kelihatan. Ya dengan tangannya sendiri, padahal seandainya dia meminta bantuan official pun bisa saja dilakukan. Salut dengan pemain satu ini.
Rela berpisah dengan istri dan anak hanya demi membela timnas
Tepatnya pada 2012, netizen Indonesia sempat dihebohkan dengan kabar beberapa pemain naturalisasi asal Belanda yang membela timnas.. Ya, pasalnya tiga pemain ini rupanya jauh-jauh dari negara asalnya meninggalkan istri dan anak hanya untuk memperkuat skuad Garuda saat berlaga.
Bahkan Johny Van Beukering, Tonnie Cussel, dan Raphael Guilermo Maitimo ini padahal waktu itu sudah bersiap menerima gaji dari klub yang dia bela di Belanda. Ya, meskipun akhirnya beberapa dari mereka karirnya jadi meredup, paling tidak kecintaannya membela timnas tidak ada duanya.
Menolak tawaran bermain di kancah internasional hanya demi timnas
Salah satu pemain naturalisasi asal Belanda Raphael Maitimo ternyata dulu sempat menolak pinangan dari beberapa klub dari Thailand loh. Bukan karena bayaran atau apa, usut punya usut waktu itu dia mendapatkan tawaran untuk membela timnas Indonesia.
Ya, sepertinya merah putih benar-benar sudah bersemayam dalam hatinya, sehingga tanpa pikir panjang lebih mendahulukan timnas ketimbang yang lain. Tidak hanya Maitimo, ternyata Spaso juga pernah merasakan hal serupa. Ya, ketika klub –klub terkenal, bahkan dari Montenegro menawarinya bermain, dia lebih memilih Indonesia ketimbang yang lain.
Rela gaji ditahan hanya demi mengharumkan nama bangsa
Kemampuan Stefano Lilipaly dalam lapangan hijau memang sudah tidak diragukan lagi. Mungkin itu pula lah yang membuat dirinya selalu menjadi pemain naturalisasi yang diperhitungkan saat timnas berlaga. Namun siapa sangka saat pertama bergabung dengan bumi pertiwi di tahun 2013-an, dirinya sudah melakukan pengorbanan besar demi Indonesia.
Ya, bukan lagi mengganti kewarganegaraan, namun juga rela gajinya ditunda oleh klub yang dibela. Bahkan ada desas-desus yang mengatakan, bukan lagi penundaan gaji, justru potong gaji lah yang harus dihadapi Lilipaly. Tapi demi Indonesia, masalah uang bukan lah sebuah kendala.
Ya, itulah beberapa pemain naturalisasi yang melakukan hal terpuji serta pengorbanan besar buat timnas. Ya padahal mereka tidak lahir di Indonesia, namun semangatnya membela bumi petiwi sangat tinggi. Tentu kita orang asli Indonesia bangga sekaligus iri terhadapnya.