Masih hangat di telinga kita mengenai kehebohan mengenai narkoba jenis baru bernama Flakka. Ya, seperti yang diketahui, barang haram yang satu ini bisa membuat para penggunanya jadi hilang kesadaran layaknya zombie dan mengakibatkan kematian. Oleh sebab itu kini Flakka masuk daftar atas obat-obatan berbahaya yang harus dimusnahkan.
Rupanya beberapa waktu yang lalu, puluhan pemuda di Kendari Sulawesi Tenggara juga mengalami gejala yang serupa dengan pengguna flakka. Ya, tidak sadarkan diri dan bertingkah layaknya zombie. Usut punya usut, hal ini ditengarai mereka meminum sebuah oplosan obat jenis baru yang diberikan secara gratis oleh orang tidak dikenal. Lalu apakah benar memang itu Flakka? Simak ulasan berikut.
Puluhan anak Kendari menjadi “Zombie”
https://www.youtube.com/watch?v=h0mr93IhWJs
Rupanya beberapa waktu yang lalu, tepatnya di Kendari Sulawesi Tenggara dibuat heboh mengenai banyak anak mudanya yang jadi “Zombie”. Tidak seperti zombie-zombie yang ada di film atau cerita horor lainnya, para pemuda ini justru mengalami gejala layaknya para pengguna narkotika jenis baru, flakka. Seperti yang diketahui memang Napza ini bisa membuat para penggunannya jadi tak sadarkan diri seperti orang gila dan mengalami kejang-kejang. Namun masih belum bisa dipastikan apakah benar obat-obatan terlarang yang mereka gunakan adalah sejenis flakka atau bukan, BNN sedang memastikannya.
Obat oplosan baru yang dicampur dengan mumbul (Somadril)
Rupanya kejadian berubahnya para pemuda di Kendari ini, diakibatkan mereka mencampurkan napza baru dengan mumbul atau lebih dikenal dengan Somadril. Ya, obat ini sendiri adalah salah satu psikotropika jenis PCC yang bakal memberikan efek ketenangan, mabuk dan kecanduan bagi setiap penggunanya.
Penjualan Somadril sendiri sangat diawasi ketat, bahkan sangat sulit didapatkan di apotek, namun demikian, masih banyak orang yang menyalahgunakannya sehingga psikotropika itu dapat diperoleh dengan mudah di masyarakat. Umumnya, mumbul sendiri diperuntukkan sebagai penenang bagi mereka yang mengalami gangguan jiwa.
Ada kemungkinan merupakan flakka
Seperti yang diketahui, rupanya para korban mengaku mencampurkan Somadril dengan minuman rasa buah dan sebuah zat baru yang masih belum jelas. Dan pihak BNN memperkirakan kalau zat baru tersebut adalah sejenis flakka. Itu bukan hal yang aneh mengingat gejala yang dialami oleh para pecandu ini serupa dengan flakka dari luar negeri. Ditambah lagi, beberapa waktu yang BNN mengkonfirmasi adanya flakka yang sudah berhasil masuk ke dalam negeri, hal ini makin meperkuat dugaan. Apalagi mengingat efek dari mumbul dan Somadril sendiri tidak sampai seperti ini.
Masuk dalam kejadian luar biasa di Kendari
Kini status penyalahgunaan obat ini di Kendari meningkat menjadi KLB ( Kejadian Luar Biasa). Ya, pasalnya sudah ada hampir 30 korban yang mengalami gejala serupa dan anehnya kejadiannya dalam waktu yang hampir bersamaan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menjadi korban dari penyalahgunaan obat-obatab terlarang. Ini adalah kejadian pertama di Kendari dengan total korban sebanyak itu. Sampai saat ini, hanya satu orang yang tewas akibat kekejaman korban dari obat Somadril opolosan yang akhir-akhir ini banyak beredar itu.
Orang tua mesti waspada, penjualan masih bebas
Dengan melihat status kota Kendari saat ini sepertinya bukan hanya warning untuk Sulawesi Tenggara namun juga Indonesia. Ya, dengan oplosan Somadril yang serupa flakka ini pastinya mengancam para generasi muda. Apalagi mengingat kalau kebanyakan korbannya adalah para pemuda serta anak jalanan. Ya, itu membuktikan kalau obat-obatan tersebut masih dijual bebas dan tentunya sangat mudah untuk didapatkan.
Berkali-kali pihak kepolisian dan BNN melakukan penangkapan pada pengedar serta bandar mumbul dan narkotika lainnya di Kendari, namun masih muncul lagi orang baru yang siap menjualnya secara bebas dan dibagikan gratis. Terutama orang, tua mesti tambah waspada dan lebih memperhatikan anak-anaknya.
Kalau memang benar ternyata apa yang mereka konsumsi merupakan flakka, berarti ini adalah sebuah lampu merah bagi Indonesia. Mengingat bahayanya benda haram yang satu ini, sudah banyak negara yang jadi korbannya. Ini adalah tugas kita bersama menjaga generasi muda.