Di dunia ini nggak ada suatu yang gratis, terlebih jika membahas soal pendidikan. Di Indonesia sendiri, jenjang sekolah tinggi rata-rata hanya bisa ditempuh oleh orang-orang berduit. Namun, niat dan tekad seseorang kadang juga bisa mematahkan masalah biaya. Sebut saja Jurmansyah, seorang bapak dari dua anak tersebut telah membuktikan bahwa S2 bisa ditempuh oleh siapa saja.
Dalam sebulan, Jurmansyah hanya digaji sebesar 2,1 juta. Dengan penghasilan tersebut, Jurmansyah harus menghidupi istri dan juga kedua anaknya. Yang bikin kagum, ternyata gaji tersebut bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan dan juga biaya pendidikan hingga lulus S2. Kisah Jurmansyah sontak saja bikin banyak orang berdecak kagum. Apa sih sebenarnya rasahia Jurmansyah? Berikut ulasannya:
Mencukup-cukupkan
Kisah Jurmansyah yang inspiratif tersebut, rupanya membuat sosok ayah dua anak tersebut diundang dalam salah satu acara talkshow tv nasional. Dalam acara yang dipandu oleh Deddy Corbuzier itu, Jurmansyah menceritakan pengalamannya sebelum bekerja sebagai cleaning service. Dulunya ia bekerja di counter HP di sebuah mall di Samarinda. Dari pekerjaan tersebut Jurmansyah juga punya tabungan yang bisa digunakan untuk tambahan kuliah. Selama menjadi cleaning service, Jurmansyah hanya mendapat gaji sekitar Rp. 2.150.000.

Melakukan apapun demi bisa kuliah
Salah satu yang luar biasa dari sosok Jurmansyah adalah kegigihannya. Meski latar belakang keluarga kurang berada, namun tak menghalangi niatnya untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Dulu, ketika masih kuliah S1 Ilmu Hukum, Jurman rela melakukan pekerjaan apapun agar bisa menyelesaikan studi-nya. Ia pernah menjadi tukang sapu jalanan hingga loper koran.

Istri juga kuliah

Jadi cleaning service di kampus
Saat bekerja di counter hp, sejatinya Jurman sudah ingin melanjutkan kuliah S2. Doa terkabul, suatu hari saudaranya memberi kabar bahwa di Universitas Mulawarman tengah membuka lowongan sebagai cleaning service. Jurman pun kepikiran untuk mendaftar, hal itu karena ia berpikir bahwa jika ia berada di lingkungan kampus, akan lebih mudah baginya mengambil studi S2. Walhasil, tanpa perlu berpikir lebih lama, Jurman akhirnya mendaftar meski titelnya saat itu sudah S1 Ilmu Hukum.

Itulah sedikit kisah inspiratif dari Jurmansya, sosok lelaki sederhana yang bisa jadi S2 dengan gaji minimnya. Cerita di atas bisa jadi bukti, bahwa yang dibutuhkan untuk menuntut ilmu bukanlah uang, melainkan niat dan tekad yang kuat.