Guru harusnya menjadi sosok yang tak hanya memberikan pelajaran seputar akademis pada anak di sekolah, tapi juga figur orang tua yang ikut bertanggung jawab atas perkembangan anak tersebut. Oleh karena itu hampir semua orang tua pasti melihat kualitas sang guru terlebih dahulu sebelum menyekolahkan anak. Karena bila gurunya berkualitas pasti sekolahnya juga terkesan bagus. Lantaran semua orang tua tidak ingin membiarkan anak mereka dididik oleh orang yang salah.
Namun satu hal yang juga perlu dipertimbangkan oleh orang tua adalah mengenai model sang guru saat memberikan sanksi pada siswa. Pasti kita tidak akan tega bila melihat buah hati kesayangan diperlakukan semena-mena oleh guru maupun pihak sekolah bukan? Karena sejauh ini ada banyak sekali laporan mengenai hukuman yang tidak wajar dilakukan oleh oknum guru pada muridnya. Dan berikut ada tujuh hukuman guru paling parah di dunia yang sebenarnya membuat kita sedikit bersyukur berada di Indonesia.
Makan di lantai kotor
Sebuah sekolah di Amerika pernah menghukum belasan muridnya untuk makan dari lantai kantin sekolah yang kotor. Hukuman tersebut diberlakukan karena ada seorang murid kelas 5 yang tidak sengaja menumpahkan air di lantai. Melihat kejadian itu kemudian gurunya langsung meminta anak tersebut dan kawan-kawannya menjalankan hukuman selama dua minggu. Murid-murid tersebut juga dilarang bercerita pada orang tua mereka atau hukuman akan diperpanjang. Namun tidak lama kemudian saat ada pihak keluarga yang tau, mereka langsung menuntut sekolah atas perlakuan tidak menyenangkan tersebut.
Dikurung dalam lemari
Mendengar hukuman berupa dikurung dalam lemari mungkin terdengar biasa saja untuk kita yang sudah dewasa. Tapi bagaimana bila pengalaman ini harus dirasakan oleh siswa-siswi yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak? Seorang guru di salah satu sekolah di Texas harus dipecat karena kebiasaannya mengunci murid yang menurutnya nakal di sebuah lemari gelap dengan nama ‘Lemari Monster’. Sang guru bahkan pernah memasukkan empat anak sekaligus dalam lemari sampai ada yang muntah saking ketakutannya. Apalagi pernah ada murid yang dihukum hanya karena tertawa di dalam kelas.
Ditelanjangi karena tuduhan tidak jelas
Lagi-lagi cerita datang dari sekolah di Texas saat ada seorang murid berusia 8 tahun digeledah dan ditelanjangi di sekolahnya. Kejadian itu bermula dari hilangnya sejumlah uang dari salah satu siswa di sana. Entah mengapa tuduhan langsung mengarah pada bocah tersebut sehingga dia terpaksa harus telanjang. Selain itu ada pula seorang gadis berusia 13 tahun yang digeledah serta ditelanjangi atas tuduhan menyimpan obat-obatan terlarang. Namun karena pada akhirnya tuduhan itu tidak benar, sang gadis memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan ini di meja hijau.
Dimasukkan ke dalam tas
Yang namanya guru tentu saja harus tahu bagaimana cara terbaik memperlakukan siswa-siswanya di kelas. Apalagi bila siswa tersebut menderita keterbelakangan mental, tidak patut rasanya bila harus ditangani dengan kekerasan bukan? Namun hal terbeda dialami oleh seorang anak autis bernama Christopher Baker. Menurut gurunya saat itu Chris tidak mau menaati peraturan sekolah, jadi si anak dipaksa masuk ke dalam tas jinjing guru tersebut sebelum kemudian menutup resletingnya. Untuk saja saat sang ibu menjemput dia mendengar jeritan anak laki-lakinya dari tas olahraga guru tersebut. Sontak ibu tersebut mengeluarkan Chris dan menuntut sekolah itu.
Dipenjara karena alasan sepele
Mendengar tentang hukuman penjara mungkin banyak dari kalian yang berpikir bentuk kesalahan siswa adalah mencuri atau tawuran. Tapi ternyata ada seorang anak berusia 13 tahun di daerah Mexico yang ditangkap serta dikirim ke pusat penahanan anak-anak hanya karena bersendawa di kelas. Bayangkan saja apakah ketika kita tidak sengaja melakukan itu lantas ibu guru bebas menjebloskan kita ke penjara? Ada pula seorang siswi yang dipenjara selama 24×1 jam hanya karena dia tidak masuk sekolah selama 11 hari dalam satu semester. Padahal ternyata siswi tersebut terpaksa bolos karena harus bekerja guna membayar uang sekolah.
Dipulangkan polisi hanya karena warna sepatu
Kejadian ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Pasalnya seorang murid berusia 5 tahun di Mississippi dipaksa pulang dan diantar oleh pihak kepolisian hanya karena dia tidak mengenakan sepatu berwarna hitam. Padahal ternyata sang murid berasal dari keluarga kurang mampu yang ternyata orang tuanya tidak bisa membelikan sepatu hitam. Biasanya anak ini mengenakan sepatu yang sudah dicat dengan warna hitam, tapi kali itu catnya terpaksa luntur dan dia harus pulang menggunakan mobil polisi.
Berlutut pada biji-bijian
Belum lama ini ada siswi asal Cina yang mengunggah foto lututnya pasca diberi hukuman oleh sang guru. Banyak orang merasa kanget melihat keadaan lutur murid tersebut yang terlihat berlubang-lubang. Ternyata saat di sekolah dia dihukum untuk berlutut pada biji-bijian seperti kacang, jagung, maupun beras dalam waktu yang lama. Memang hal ini terkesan sederhana tapi kalau dilakukan dalam jangka waktu lama tentu saja rasa sakitnya akan menjadi-jadi. Belum lagi bekas yang ditimbulkan itu jauh dari kesan indah. Dan kabarnya hukuman semacam ini cukup populer dilakukan di negara tersebut.
Keterlaluan memang bila kita lihat tujuh jenis hukuman di atas. Bayangkan saja begitu tega seorang guru memasukkan siswa autis ke dalam tas, atau anak TK yang dikunci dalam lemari hanya karena tertawa, dan bahkan bersendawa pun menyebabkan seorang anak harus dipenjara. Tapi untuk saja perilaku guru-guru tersebut segera ditindak lanjuti karena pastinya akan berpengaruh pada perkembangan mental murid lainnya. Syukurlah guru-guru kita di sini masih memberikan hukuman wajar tidak sampai menyebabkan trauma.