in

5 Orang ini Selamat dari Hukuman Mati

eksekusi maggie dickson ilustrasi
eksekusi maggie dickson ilustrasi

Baru saja eksekusi mati terhadap 6 tersangka kasus narkoba dilaksanakan hari Minggu kemarin (18/1/2015). Penegakan hukum dengan pemberian hukuman mati ini dianggap dapat menimbulkan efek jera, sehingga orang akan berpikir ribuan kali untuk melakukan kejahatan. Namun ternyata banyak pihak yang tak setuju atas pemberlakuan hukuman mati, alasannya hukuman mati sama halnya dengan merampas hak asasi manusia.

Meskipun hukuman mati adalah hukuman kontroversial yang tak semua pihak setuju, Nyatanya tak hanya Indonesia yang pernah memberlakukan hukuman mati. Taukah, ada orang yang tak mati sekalipun mendapat hukuman mati. Berikut  orang yang selamat dari hukuman mati di dunia :

1. Maggie Dickson

Maggie Dickson tinggal di Edinbugh, Skotlandia pada awal abad ke delapan belas. Suaminya meninggalkannya pada tahun 1723 ia pindah ke Kalso dekat perbatasan skotlandia. Ia bekerja di sebuah penginapan. Namun ia berselingkuh dengan anak pemilik penginapan dan hamil. Ia menyembunyikan kehamilannya karena takut dipecat. Bayinya lahir prematur dan meninggal beberapa hari kemudian. Ia lantas membuang bayinya ke sungai. Pada hari yang sama, bayinya ditemukan dan ditelusuri hingga ke Maggie.

eksekusi maggie dickson ilustrasi
eksekusi maggie dickson ilustrasi

Pada tahun 1724 ia didakwa dan dijatuhi hukuman mati. Ia pun dieksekusi dengan cara digantung. Setelah dinyatakan meninggal, dia dibawa untuk dimakamkan. Namun dalam perjalanan ke tempat pemakaman, terdengar suara ketukan dan pukulan di peti kayu. Setelah dibuka, ternyata maggie masih hidup dan sehat. Hukum menyatakan bahwa itu kehendak Tuhan, oleh sebab itu Maggie kemudian dibebaskan.

 2. John Henry George Lee

Pada tahun 1884 , Miss Emma Keyse ditemukan meninggal di rumahnya di Torquay Inggris dengan kondisi mengenaskan, ia dipukul sampai mati dengan kapak, tenggorokannya disayat dengan pisau dan rumahnya dibakar. John Lee, yang merupakan salah satu pegawai di rumah itu ditangkap dan dihukum karena pembunuhan dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.

john lee
john lee

Tanggal 23 Februari 1885 di Penjara Exeter ia dieksekusi. Ketika Lee berdiri di tiang gantungan, papan di bawah kakinya yang seharusnya terbuka dan membuatnya tergantung, tidak berfungsi. Hal itu terjadi sampai tiga kali. Akhirnya Lee dikembalikan ke selnya dan pada beberapa waktukemudian masa hukumannya dikurangi menjadi penjara seumur hidup.

 3. Wenseslao Moguel

Pada 18 Maret 1915 Wenseslao Moguel ditangkap saat berperang dalam revolusi Meksiko. Tanpa pengadilan ia dijatuhi hukuman dieksekusi oleh regu tembak. Moguel ditembak 9 kali termasuk peluru akhir melalui kepalanya dari jarak dekat oleh petugas untuk memastikan kematian.

Moguel pada tahun 1937 di Ripley Believe It Or Not acara radio menunjuk ke bekas lukanya dari peluru yang ditembak dari jarak dekat.
Moguel pada tahun 1937 di Ripley Believe It Or Not acara radio menunjuk ke bekas lukanya dari peluru yang ditembak dari jarak dekat.

Moguel entah bagaimana selamat dan berhasil melarikan diri. Wenseslao Moguel melanjutkan hidupnya setelah eksekusinya gagal meskipun ia harus mengalami kerusakan pada wajahnya akibat tembakan.

4. Willie Francis

Pada tahun 1945 Willie Francis pada usia 16 tahun didakwa dengan pembunuhan seorang pemilik toko obat di st. Martinville Lousiana. Fancis mengakui ia telah membunuh secara tertulis setelah diinterogasi polisi. Dua hari setelah sidang, Francis dijatuhi hukuman mati dengan kursi listrik karena kasus pembunuhan.

Willie Francis
Willie Francis

Pada tanggal 3 Mei 1946 Willie Francis dieksekusi, disetrum di kursi listrik dengan tegangan tinggi. Namun remaja itu kemudian berteriak dan berontak. “”Lepas! Lepaskan! Biarkan aku bernapas,  “Aku tidak mati”. Kursi listrik gagal membunuh Francis. Setelah eksekusinya gagal, ia pun kemudian mengajukan banding.

 5. Zoleykhah Kadkhoda

Pada tahu 1997, Zoleykhah Kadkhoda yang berusia 20 tahun ditangkap da didakwa dengan terlibat hubungan seksual di luar nikah. Ia pun dihukum mati dengan dirajam. Kadkhoda kemudian dikubur hingga pinggang dalam persiapan untuk eksekusi, tapi segera setelah rajam mulai, sebagian besar penduduk desa mulai bereaksi yang kemudian menyebabkan hukuman rajam itu berhenti.

Zoleykhah Kadkhoda
Zoleykhah Kadkhoda

Mulanya wanita itu disangka telah meninggal dan dibawa ke kamar mayat tapi kemudian , Zoleykhah Kadkhoda mulai bernapas lagi dan dibawa ke rumah sakit. Kondisinya membaik. Ia mengajukan banding untuk amnesti diajukan ke pengadilan atas nama dirinya. Pihak berwenang Iran memberitahu Amnesty International bahwa hukuman mati terhadap Zoleykhah Kadkhoda telah diangkat dan dia dibebaskan pada 26 November 1997.

 

 

Written by venny

Leave a Reply

“Sri Ngilang” di Australia, Bahasa Jawa Lebih Populer di Australia dibandingkan di Jawa Sendiri

Sri Ngilang, Drama Bahasa Jawa Yang Diperankan Oleh Mahasiswa Australia

Thierry Henry

Hijrah Ke Barcelona, 5 Bintang Arsenal Ini Justru Meredup