5. Prosesi Kirab Sempat Hilang
Pada masa Pemerintahan Pakubuwono VII dan Pakubuwono VII, Keraton Solo mengalami kemunduran. Pada masa-masa itu banyak ritual budaya yang harusnya dilaksanakan, tidak jadi dilaksanakan karena adanya kekurangan dana. Masalah finansial tersebutpun membuat ditiadaannya Kirab Kyai Slamet.
Kirab tersebut kemudian diadakan kembali di masa pemerintahan Pakubowoo IX ketika masa Orde baru mulai berkuasa. Dan hingga kini Kirab Kyai Slamet masih terus dilaksanakan.
Hingga saat ini Kebo Kyai Slamet masih terus dihormati oleh keluarga Keraton dan Masyarakat sekitar. Tidak ada yang berani melarang atau mengusir jika kerbau ini masuk atau bahkan memakan sebuah tanaman atau bahkan dagangan. Dan jika kerbau itu membuang hajat saat dikirab, maka warga akan memperebutkan kotorannya.
Meski demikian, kepercayaan terhadap kesaktian dan kesakralan kerbau ini dikembalikan kepada pribadi kita masing-masing. Sesungguhnya segala kekuatan, kesaktian, rezeki dan keselamatan hanyalah milik Tuhan yang Maha Esa. (HLH)