Sudah setahun lebih kita selalu disuguhkan cerita-cerita seram dari organisasi radikal ISIS. Organisasi yang mengatasnamakan agama tersebut bertindak brutal, sebuah tindakan yang tidak akan pernah dilakukan orang-orang beradab dan beriman. Organisasi tersebut semakin hari semakin kuat basisnya dan semakin meluas ajarannya.
Baca Juga :7 Kisah Rahasia Seputar ISIS yang Jarang Diketahui Dunia
Meski mereka selalu menganggap diri mereka sebagai organisasi paling benar dan “paling dekat dengan Tuhan”, namun ada beberapa kejanggalan dari organisasi ini. Jika anda berpikir mereka sedang melakukan jihad demi kebaikan, sebaiknya anda pikir ulang karena mereka melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan muslim. Dan tidak melakukan hal yang wajib dilakukan muslim.
Seperti kita telah ketahui, kejahatan perang dan kebiadaban sering terjadi di Palestina. Di negara ini, ribuan anak-anak tidak berdosa dan rakyat sipil di bombardir dengan sadis. Banyak negara-negara yang mengirimkan bantuan rutin mereka kepada Palestina, termasuk Indonesia.
Namun, ISIS yang saban hari teriak bahwa mereka adalah pasukan Allah, tidak berbuat apa-apa untuk Palestina. Sejak serangan Israel di Gaza pada 8 Juli 2004 lalu, yang menewaskan sedikitnya 1.700 orang di tanah Palestina, ISIS tidak bertindak segagah apa yang selalu mengklaim mereka. Padahal, kalau mereka benar-benar membela Islam, harusnya mereka terlebih dahulu menyelamatkan saudaranya di Palestina.
Sedikitnya 15.000 muslim dibasmi oleh ISIS tanpa ampun. Padahal telah jelas dikatakan di Al-quran bahwa kematian satu orang yang tidak bersalah sama saja seperti kematian seluruh dunia. Bagaimana ISIS bisa begitu yakin bahwa 1.500 orang yang dibantainya seluruhnya telah bersalah? Di antara 1.500 orang tersebut, banyak sekali pemuka agama dan orang-orang yang jelas-jelas bersyahadat, namun tetap mereka bunuh.
Cara mereka membunuh juga tidak pernah dibenarkan dalam islam. Mereka membakar hidup-hidup pilot Yordania. Dan Kenji Goto, dipenggal dengan pisau yang tumpul. Itu semua tidak pernah dibenarkan dalam ajaran Islam. ISIS jelas-jelas bukan islam, namun sekelompok orang yang telah kehilangan rasa kemanusiaannya.
Amerika memang terkenal sebagai negara yang selalu merasa harus mencampuri urusan negara lain. Dengan embel-embel “kebebasan”, mereka menawarkan Demokrasi ke setiap negara, bahkan ketika negara tersebut jelas-jelas menolaknya. AS tidak segan-segan mengirim pasukan mereka ke negara-negara yang menurut mereka “berkonflik”.
Namun, AS menolak permintaan dari Perdana Menteri Irak, Nouri Al-Maliki untuk membantu negara mereka mengatasi krisis di negara tersebut dalam memerangi ISIS. Pada Agustus 2014, Amerika sempat menggempur ISIS. Namun itu seperti sebuah serangan main-main saja. ISIS seolah tidak kenapa-kenapa pasca serangan tersebut, sedikit sekali dari mereka yang menjadi korban. Ini tidak biasa bagi serangan sebuah negara yang mengaku dirinya memiliki “super power”.
Sepertinya ada sesuatu yang terjadi antara ISIS dengan negara sekutu seperti Amerika Serikat, Israel, Inggris, Perancis dan Kanada. Negara sekutu tersebut selalu vokal berteriak soal kemanusiaan dan HAM. Namun, berhadapan dengan ISIS yang kejam, mereka tampak adem-adem saja.
Mereka tidak mengutuk ISIS dan berusaha menyeret ISIS ke Mahkamah Internasional untuk diadili. Perancis juga tidak vokal, sevokal ketika mereka berbicara soal penembakan Charlie Hebdo. ISIS juga tidak berani terang-terangan menggempur negara sekutu, khususnya Israel yang telah berlaku sangat tidak adil pada orang Islam.
Tidak terhitung berapa situs bersejarah yang dirusak oleh ISIS. Mereka berdalih bahwa patung dan makam adalah sarang dari kemusyrikan. Namun tidak ada larangan untuk membuat makam dan patung dalam Islam. Yang ada adalah larangan untuk menyembah kedua benda tersebut. Jadi, makam tidak seharusnya dihancurkan. Namun lihatlah, dengan brutal ISIS telah menghancurkan makan Nabi Yunus.
Beberapa bulan terakhir mereka semakin ganas dengan membakar manuskrip kuno hasil pemikiran para sejarahwan dan ilmuwan muslim. ISIS mengatakan bahwa satu-satunya kitab yang harus dijaga adalah Al-quran. Namun hal itu sangatlah merugikan umat manusia mengingat betapa banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kita yang harus hancur di tangan mereka.
Baca Juga :10 Hal Gila Yang Hanya ada di Dubai
Lima fakta di atas seharusnya menjadi cerminan bagi kita, bahwa ISIS sama sekali tidak memiliki agenda perdamaian. Mereka menebarkan teror dan mengorbankan orang-orang yang tidak berdosa. Sebaiknya kita mengambil sikap untuk mengecam organisasi radikal ini.
Mirisnya, di Indonesia terjadi semacam fanatisme untuk mendukung ISIS. Beberapa kali beredar video yang menunjukkan ISIS sedang melatih pasukannya di Indonesia. Semoga kita dan keluarga kita terhindar dari kekejian semacam itu. (HLH)
Nama Indra Septiawan (IS) menjadi salah satu yang bikin gemas masyarakat Indonesia di tahun 2024…
Media sosial dihebohkan dengan kunjungan streamer kondang asal Amerika Serikat, IShowSpeed. Setelah sempat kunjungi negara-negara…
Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendapat banyak sorotan dari masyarakat. Dari infrastruktur tempat pertandingan…
Nama Raymond Chin pasti tidak asing di telinga bagi mereka yang sering scroll media sosial…
Sudah bukan rahasia umum lagi jika Korea Utara punya cara-cara yang berbeda dalam mengurus negaranya.…
Seorang gadis dari Provinsi Hebei, China, diketahui telah berpura-pura lumpuh selama lebih dari 20 tahun.…