in

5 Fakta Bumi Bulat yang Masih Misterius dan Bakal Bikin Kamu Ternganga Enggak Percaya

Adanya sekelompok orang yang membenarkan fakta bumi bulat, secara tidak langsung terus menerus memicu perdebatan yang sengit. Tantangan tersebut datang dari kelompok yang membenarkan teori bahwa bumi itu datar. Tak pelak, persaingan dalam ilmu pengetahuan tersebut, semakin lazim ditemukan di forum-forum dunia maya.

Hal ini semakin menarik karena masing-masing kelompok, berusaha mati-matian mempertahankan argumen dengan beragam fakta ilmiah yang mencengangkan. Tak urung, para ilmuwan tersebut, juga sering membeberkan sejarah bumi bulat kepada mereka yang tak sependapat. Seperti apa fakta sesungguhnya terhadap bentuk bumi yang diklaim bulat tersebut? simak ulasan berikut.

Foto bumi bulat dari awak Apollo 17

Foto bumi bulat dari Apollo 17

Pada saat itu, Astronot Eugene A. Cernan, Ronald E. Evans dan Harrison H. Schmitt yang menjadi kru Apollo 17, berhasil memotret bentuk bumi yang terlihat berbentuk bulat. Pengambilan gambar dari luar angkasa tersebut, terjadi pada 7 Desember 1972. Dalam foto, tampak jelas terlihat bahwa bumi itu berbentuk lingkaran. Alhasil, pihak NASA telah memberitahukan cara membuktikan bahwa bumi itu bulat melalui gambar itu. Sayangnya, misi penerbangan Appolo 17, banyak dibantah oleh kalangan lain yang kontra dengan pendapat NASA. Mereka menganggap hal tersebut hanyalah sekedar teori konspirasi para elite dunia.

Teori penjelajahan Pelaut Eropa di masa lalu

Perjalanan Ferdinand Magellan

Kebangkitan bangsa Eropa pada masa Renaisannce, mendorong negara-negara benua biru tersebut menjelajah ke seluruh penjuru bumi. Pada tahun 1521, ekspedisi laut Ferdinand Magellan menemukan Filipina. Setelah itu, perjalanan misinya dilanjutkan oleh Yuan Sebastian del Cano hingga sampai di wilayah Maluku. Dari sana, ia tiba kembali ke Spanyol dengan menempuh rute melalui Tanjung Harapan. Karena awal mula berangkat dari Barat dan kembali dari arah Timur, perjalanan ekspedisi bersejarah tersebut, seolah memberikan penjelasan bahwa bumi itu bulat.

Perbedaan zona waktu di tiap-tiap belahan bumi

Perbedaan zona waktu jadi dasar terori

Menurut para pendukung fakta bumi bulat, zona waktu merupakan sebuah bukti nyata yang diklaim sangat mustahil untuk dibantah. Perbedaan waktu yang meliputi musim, jam, siang dan malam hingga hari, membuktikan bahwa bumi berbentuk bundar memang benar adanya. Ibarat matahari yang bergerak dari sebuah ujung, kemudian tampak tenggelam di ujung lainnya. Lain halnya jika bumi berbentuk datar, tentu perbedaan zona waktu tak akan terjadi bukan? Bagaimana pendapat Saboom?

Melihar konstelasi bintang di angkasa

Ilustrasi melihat konstelasi bintang

Melihat rasi bintang merupakan cara yang mudah untuk membuktikan bahwa bumi tersebut memang berbentuk bundar. Teori bumi itu bulat dikemukakan oleh Aristoteles pada 350 SM, dengan cara melihat deretan konstelasi bintang. Tiap-tiap rasi tersebut, memiliki garis lintang yang terlihat berbeda. Salah satu contoh adalah bintang Biduk Besar yang terlihat pada 41 derajat lintang utara atau lebih tinggi, namun tak terlihat pada 25 derajat lintang selatan atau lebih rendah. Teori sederhana tersebut, menunjukan perbedaan posisi melihat rasi bintang yang buktikan bahwa bumi itu bulat.

Mengamati fenomena gerhana

Fase gerhana bulan pertanda Bumi bulat?

Fenomena alam seperti gerhana bulan, merupakan salah satu dari 4 bukti bahwa bumi itu bulat. Adalah sosok Aristoteles sebagai seorang ilmuwan yang menyatakan bumi itu berbentuk bundar. Dengan terobosan ilmiah, ia melakukan observasi terhadap gerhana bulan. Temuannya tersebut membuktikan, bayangan bumi pada Matahari ternyata berbentuk lengkung saat sedang terjadi gerhana bulan. Inilah yang menjadi dasar baginya yang membuktikan kebulatan bentuk dari bumi.

Beragam fakta bumi bulat di atas, secara tak langsung telah menjadi sebuah bantahan secara ilmiah terhadap mereka yang menolak teori tersebut. Selain membuktikan bahwa bentuk bumi yang benar-benar bulat, beberapa peristiwa di atas, juga telah nyata terlihat hingga saat ini. Yang jelas, entah itu bumi bulat maupun datar, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk tetap menjaga sekaligus melestarikan planet biru ini, demi kelangsungan hidup anak cucu kelak.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Nathania Mugiyono Orang Asli Kebumen yang Jadi Teknisi Khusus Pembalap Moto GP

Inilah 6 Fakta Anak Tunggal yang Sering Dikaitkan Dengan Sifat Manja dan Dikekang Orangtua