Kabar kurang mengenakan baru-baru ini menerjang dunia balap Indonesia. Dimana salah atletnya harus menghembuskan nafas terakhir setelah diduga menjadi korban penganiayaan. Kejadian pada Sabtu (15/2/2019) di daerah Bondowoso ini, bisa dibilang penuh nestapa. Pasalnya, ketika kejadian M Zaky tidak berniat berkelahi melainkan hanya berlatih.
Ya, seperti telah banyak diketahui pria berperawakan kurus ini merupakan pembalap road race yang telah melanglang buana ke berbagai ajang. Bahkan kejuaraan balap manca pun pernah dijajakinya. Namun, sayang hal tersebut kini tidak akan bisa dilakukannya lagi. Lalu seperti apakah kisah nestapa Zaky ini? Simak ulasannya berikut ini.
Mengalami penusukan setelah lakukan uji coba kendaraan
Seperti telah diungkap di awal tadi, Zaky harus berpulang untuk selamanya setelah lakukan latihan dengan kendaraannya. Dari penelusuran yang dilakukan penulis, kejadian nahas ini berawal dari senggolan motor antara Zaky dengan pelaku.
Lalu, lantaran tidak terima pelaku dan pembalap kelahiran 1995 itu akhirnya alami cek-cok. Berangkat dari sinilah akhirnya Zaky harus menerima penganiayaan hingga membuatnya merenggang nyawa. Dilansir dari kanal berita Times Indonesia, dari hasil visum rumah sakit, pria Bondowoso tersebut alami dua luka tusukan pada bagian dada sebelah kiri.
Pasal ini yang akan diberikan kepada tersangka
Dalam kejadian nahas tersebut, pihak berwajib bisa dikatakan tidaklah memerlukan waktu lama untuk menangkap pelaku. Berbekal olah TKP dan rangkaian penyelidikan, kabarnya hanya dalam hitungan jam saja orang yang diduga melakukan penganiayaan kepada Zaky sudah berhasil ditangkap.
Berkat ulahnya tersebut terduga penganiaya terancam pasal yang berat. Seperti dikutip dari Viva.com, pria diduga lakukan penusukan akan dijerat pasal 351 ayat (3) KUHP, penganiayaan berat yang mengakibatkan meninggal dunia. Dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara dan sejumlah denda yang harus ia bayarkan. Kalau menurut kalian apakah hukuman tadi pantas diberikan?
Atlet balap yang mempunyai segudang prestasi
Selama berkarier di dunia adu balap, Zaky bukanlah pembalap yang bisa dipandang sebelah mata. Banyak prestasi yang pernah diperolehnya, mulai dari ajang nasional sampai mancanegara. Bahkan untuk level Indonesia, sosoknya selalu diperhitungkan dalam kejuaraan balap di tanah air.
Tercatat dalam kariernya menggeber kuda besi, pria asal Bondowoso ini sempat memenangkan, Motorprix Region Jawa 2. Kejurnas Corsa Motorprix MP4 B 110 cc Tune Up Pemula Juara 3, pada tahun 2011. Selanjutnya Juara Nasional Motoprix MP3, Juara Umum 1 Motoprix MP6, dan masih banyak lagi. Meski banyak raih trofi nasional, tapi Zaky juga sempat berlaga di luar negeri yaitu di Asia Road Racing Championship (ARRC) 2015 di kelas Asia Production (AP) 250 cc.
Perjalanan karier Zaky menapaki dunia pembalap
Sebagai seorang pembalap yang penuh talenta, apa yang diperolehnya di olahraga ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak perjuangan dan kisah-kisah sedih yang harus dihadapi. Dilansir Boombastis dari Viva.com, Zaky yang merintis karier dari bawah, kabarnya harus rela mengumpulkan uang receh dan berjualan untuk bisa meneruskan kiprah di dunia balap.
Putra dari pasangan Agus Subiyanto dan Tri Weni Legiastuti ini mulai mengenal dunia balap ketiak usia 10 tahun, dan baru memulai mengasah kemampuannya mengaspal ketika dirinya duduk di bangku SMP. Dari situlah, ia terus kembangkan kemampuan balap hingga berhasil di pinang Yamaha Yamalube Tri Jaya Racing. Berawal dari tim inilah akhirnya karier-nya terus menanjak di dunia balap.
BACA JUGA: Tidak Selalu Teknis, Inilah 5 Ritual Aneh yang Sering Dilakukan oleh Pembalap MotoGP
Kini, kiprah M Zaky tentunya tidaklah bisa kita saksikan lagi. Tapi, kisah perjuangan menjadi pembalap handal bisa kita dijadikan pelajaran kalau perlu perjuangan untuk sang juara di olahraga. Selamat jalan, mas Zaky, terima kasih telah memberikan kontribusi untuk jagat balapan nasional.