Trending

White Hat, Hacker Baik yang Kaya Raya Berkat Ribuan Dollar dari Hasil Bug Bounty

Dunia siber dan segala macam peristiwa yang terjadi dalamnya, seolah tak ada habisnya untuk dikupas. Hal ini kembali mencuat setelah polisi kembali menangkap seorang Hacker yang diketahui mengakses laman Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa waktu lalu. Dilansir dari tirto.id, pelaku bernama Muhammad Arik Alfiki asal Payakumbuh, Sumatera Barat, sejatinya berniat baik, yakni dengan cara memberitahu celah keamanan yang ada pada website KPU.

Apa yang dilakukan Arik di atas, merupakan bentuk daripada White Hacker yang bukan bertujuan untuk merusak. Mereka yang berkecimpung dalam profesi ini, kerap meneliti dan mencari celah keamanan suatu situs, kemudian melaporkannya pada pemilik. Para Hacker ini, terkadang juga disebut sebagai Bug Bounty yang kerap menerima hadiah sejumlah uang dalam jumlah besar. Seperti apa sepak terjangnya?

Meretas untuk kebaikan bersama

Kegaiatan peretasan situs website sudah bukan merupakan hal yang baru di Indonesia. Meski makna yang ada sangat lekat dengan kegiatan ilegal, justru ada pula kegiatan serupa namun malah menguntungkan. Istilah ini biasa dikenal sebagai Bug Bounty yang dilakukan oleh para hacker yang baik (White Hat). Alih-alih merusak atau bahkan mencuri data yang ada, para jenius ini melaporkannya pada pemilik situs untuk memperbaiki celah keamanan yang ditemukan. Dari sini bisa dibilang, tujuan mereka adalah meretas sebuah situs untuk kebaikan bersama. Perusahaan seperti Google, bahkan memberikan mereka sejumlah uang untuk celah keamanan yang ditemukan.

Beberapa bahkan direkrut untuk menangai keamanan situs suatu perusahaan

Jeff Mos yang direkrut oleh perusahaan keamanan [sumber gambar]
Lewat kegiatan meretas yang positif, para bug bounty tersebut terkadang dimintai bantuan untuk mencari kelemahan dari sebuah situs. Biasanya, tawaran tersebut datang dari perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook, Microsoft, dan Google, yang memang sangat sensitif mengenai keamanan website mereka. Dilansir dari inet.detik.com, seorang hacker bernama Jeff Moss yang merupakan penggagas konferensi hacker DEF CON, bahkan direkrut dan dipekerjakan sebagai konsultan keamanan di lembaga pemerintah AS, Homeland Security Advisory Council.

Bergelimang uang dari hasilnya ‘meretas’ secara legal

Microsoft menjadi perusahaan yang memberikan bayaran besar pada para Bug Bounty [sumber gambar]
Selain dikenal sebagai jenius teknologi, para hacker baik ini juga bisa dibilang bergelimang uang dengan menjadi bug bounty. Caranya, mereka bekerja keras untuk menemukan celah keamanan yang dianggap berbahaya dan rentan, untuk kemudian dilaporkan kepada pemilik situs. Aksi ini biasanya disertai dengan imbalan berupa uang dengan jumlah tertentu. Dikutip dari techworld.com, gaji para White Hat yang juga biasa disebut sebagai analis keamanan ini, berkisar antara 79 ribu sampai 95 ribu dolar per tahun.

White Hat dengan kegiatan bug bounty di Indonesia

Ilustrasi Grab [sumber gambar]
Oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, para White Hat yang berkecimpung sebagai bug bounty terkadang dimotivasi dengan cara mewadahi mereka dalam sebuah kompetisi. Di mana ada sejumlah reward yang bisa didapatkan jikam menemukan beberapa celah keamanan milik perusahaan tersebut. Salah satunya adalah layanan transportasi berbasis aplikasi online, Grab. Perusahaan itu meluncurkan program bug bounty untuk mengajak para peretas mengidentifikasi kelemahan dalam sistem keamanan di platform-nya. Hadiah yang disediakan pun mencapai US$100 hingga US$10.000 (sekitar Rp 1,3 juta hingga Rp133 juta).

BACA JUGA: Kisah Hacker SMP Asal Tangerang yang Sukses Bobol Ketatnya Situs NASA di Amerika Serikat

Tak selamanya nama hacker selalu dikonotasikan sebagai tindakan negatif yang merugikan. Justru dengan adanya sosok Bug Bounty yang berasal dari para White Hat (hacker putih yang baik), keamanan dari sebuah situs bisa terjamin karena mereka hanya fokus menemukan kelemahan yang ada dan kemudian dilaporkan untuk diperbaiki. Hasilnya, pundi-pundi uang pun akan mengalir dengan sendirinya. Gimana Sahabat Boombastis. tertarik menjadi White Hat?

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago