in

Wayang Suket, Karya Seni Unik dari Anyaman Rumput yang Penuh Nilai Filosofi

Selama ini kita hanya mengenal wayang kulit, wayang golek, atau wayang beber sebagai seni pertunjukan yang diakui oleh UNESCO. Selain tiga wayang yang telah disebutkan, Indonesia masih memiliki varian wayang yang terbilang unik. Jika wayang kebanyakan terbuat dari kulit atau kayu, maka wayang yang satu ini justru terbuat dari rumput.

Ya, rumput yang merupakan tumbuhan tidak berguna ini nyatanya bisa menghasilkan wayang yang sangat hebat. Dengan inovasi dan juga kreativitas yang tidak ada batasannya, wayang suket yang unik ini akhirnya lahir. Kini wayang suket menjadi satu dari sekian wayang yang pertunjukannya selalu ditunggu banyak orang. Berikut informasi terkait wayang suket yang penuh nilai filosofi.

Asal-Usul Wayang Suket

Tidak ada yang tahu dengan jelas kapan wayang suket ini dibuat oleh banyak orang. Namun beberapa orang seperti Thalib Prasojo dan Slamet Gundono dikenal sangat ahli dalam membuat wayang suket ini. Mereka mampu mengubah rumput yang tidak berguna berubah menjadi sesuatu yang tidak hanya unik namun juga memiliki nilai filosofi yang dalam.

pembuat wayang suket [image source]
pembuat wayang suket [image source]
Dahulu kala, wayang suket banyak dibuat untuk mainan anak-anak. Biasanya anak-anak atau orang tua akan membuatnya ketika berada di ladang. Rumput-rumput yang panjang serta kuat dianyam sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk wayang yang unik. Saat wayang sudah jadi, anak-anak akan memainkannya dengan suka cita hingga wayang suket akhirnya rusak.

Filosofi Wayang Suket yang Besar

Seperti yang telah penulis katakan pada poin sebelumnya, wayang suket memiliki filosofi yang sangat besar dan dalam. Filosofi yang dimaksukkan adalah tempat hidup dari rumput atau suket itu sendiri. Tumbuhan yang sering dianggap hama itu kerap kita injak atau bahkan basmi. Namun, setelah beberapa saat mereka kembali tumbuh dan berkembang dengan baik.

filosofi wayang suket [image source]
filosofi wayang suket [image source]
Rumput bisa diibaratkan kehidupan manusia. Meski manusia awalnya menderita dan letaknya di bawah, jika berusaha mereka bisa bangkit dan berkarya. Meski rumput tidak berguna, jika sudah dibuat jadi wayang tetap akan menjadi karya seni yang hebat. Terlebih lagi kalau dalangnya mampu menyajikan cerita yang hebat kepada pemirsa.

Pertunjukan Wayang Suket

Meski terbuat dari bahan suket atau rumput, wayang tetaplah wayang. Benda seni ini tetaplah alat yang digunakan untuk menyampaikan makna-mana kehidupan. Berangkat dari sini, Slamet Gundono yang merupakan dalang nyentrik kerap menyajikan pertunjukan menggunakan wayang suket yang telah diolah dengan sangat menakjubkan.

pertunjukan wayang suket [image source]
pertunjukan wayang suket [image source]
Dalam pertunjukan wayangnya, Slamet Gundono mampu menyajikan pertunjukan yang sangat memukau. Dia mampu memadukan berbagai elemen seni dengan sempurna. Nyanyian-nyanyian khas Jawa, tarian, hingga jalan cerita yang sangat menarik membuat pertunjukan ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Di setiap pertunjukannya Slamet Gundono selalu membuat banyak orang berdecak kagum.

Karya Seni yang Harus Terus Dipertahankan

Wayang suket adalah salah satu hasil seni dan juga pertunjukan yang wajib dipertahankan. Hal ini perlu diperhatikan karena wayang suket berbeda dengan jenis wayang yang lain. Meski pembuatannya lebih unik dan sederhana, wayang suket jarang sekali dilirik oleh banyak orang. Pertama karena mudah rusak dan kedua karena tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

wayang suket harus dipertahankan [image source]
wayang suket harus dipertahankan [image source]
Saat ini museum wayang di Indonesia sudah mulai menyimpan wayang suket. Karya seni yang sangat unik ini disimpan agar tidak lenyap seiring menurunnya minat masyarakat Indonesia dengan wayang. Jika generasi muda tidak dikenalkan dengan wayang suket, bukan tidak mungkin masa depan karya seni ini akan punah.

Inilah sekilas tentang wayang suket yang dikenal sangat nyentrik dan penuh nilai filosofis. Semoga generasi muda Indonesia mau mengenal atau lebih baik lagi belajar membuat agar wayang suket tidak punah di kemudian hari.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

Mengintip Tradisi Khitan Wanita dari Berbagai Suku di Indonesia

Menjelajahi Ur, Kota Kuno yang Dipercaya Menjadi Tempat Lahir Nabi Ibrahim