in

Milorad Mazic, Wasit Terburuk Piala Dunia 2014 yang Bakal Jadi Pengadil di Final Champions

Final Liga Champion pastinya akan menjadi tontonan akbar sepak bola tahun ini. Selain mempertemukan kesebelasan hebat, di final nanti juga memunculkan raksasa tertidur yakni Liverpool. Namun di balik pertandingan yang dipastikan seru, ada sedikit percikan kontroversi mengenai pengadil lapangan di laga akbar tersebut.

Milorad Mazic tentu bukan seorang wasit yang namanya tenar di kalangan pencinta bola.Hal ini lantaran pria asal Serbia memang banyak menghabiskan karier di liga-liga minor dunia. Kalau ia tabu di telinga kita, tidak begitu dengan Cristiano Ronaldo yang memiliki pengalaman buruk dengannya. Bahkan dirinya sempat terpilih menjadi wasit terburuk Piala Dunia. Seperti apakah sosok ini? Yuk sobat ku mari lihat ulasannya berikut.

Menjadi wasit yang di labeli terburuk Piala Dunia 2014

Wasit Terburuk Piala Dunia 2014 [Sumber Gambar]
Milorad Mazic memanglah bukan wasit terbaik di dunia ini. Ia layaknya pengadil lapangan yang lain yang pernah membuat sebuah percikan kontroversi di atas lapangan hijau. Namun, berkat hal tersebut dirinya sempat dilabeli sebagai wasit yang jelek. Dilansir laman PanditFootbal, Mazic dicap sebagai seorang pengadil lapangan terburuk di Piala dunia 2014. Pengkatagorian tersebut diambil lewat situs redcardtheref.com, yang membuatnya mendapatkan pemilih 87 ribu dari 110 orang. Dari banyak aksinya di Pildun, memimpin laga Portugal VS Jerman yang paling banyak diingat pengemar sepak bola.

Punya catatan buruk yang memimpin partai Final

Memimpin Final Piala Konfederasi 2017 [Sumber Gambar]
Selain pada ajang Piala Dunia, pria asal Serbia ini juga sempat membuat keputusan yang dinilai banyak orang keliru. Bahkan sempat menimbulkan sebuah perdebatan pencita bola dunia. Ketika itu saat ajang Final Piala Konfederasi 2017, Milorad Mazic membuat keputusan keliru dengan hanya memberi kartu kuning kepada pemain Chile, yang terlihat menyikut punggawa Jerman Timo Werner. Semakin mencengangkan padahal ia juga sempat tayangan ulang lewat Video Assistant Refree, namun tetap saja kekeh dengan keputusannya.

Tidak hanya Final, Ia juga buat kontroversi di perempatanfinal Champion

Memimpin perempatanfinal Champion League 2014/2015 [Sumber Gambar]
Sebagai seorang wasit beberapa kejadian Milorad Mazic harusnya di minilasir sedemikian rupa, agar tidak meninggal jejak kontroversi dan dendam pemain atau penonton. Seperti saat memimpin partai perempatanfinal Liga Champions 2014/2015 dirinya membuat banyak sekali keputusan yang bisa dikatakan aneh. Dengan tidak memberi kartu atas tindakan tak sportif dari Sergio Ramos dan Dani Carvajal terhadap Mario Madzukic. Insiden tersebut akhirnya memetik api amarah beberapa pemain Atletico Madrid. Meski sekarang tidak dipermasalahkan lagi, namun hal tersebut menjadi catatan buruk.

Merupakan jajaran wasit Elite yang dimiliki UEFA

Wasit Elite UEFA [Sumber Gambar]
Selama kariernya tidak semua kiprahnya berakhir dengan kontroversi. Pasalnya Milorad Mazic kerap dipercaya memimpin partai-partai besar. Bahkan dirinya juga merupakan wasit yang masuk pada jajaran elite pengadil lapangan milik UEFA. Pria Serbia ini juga menjadi seseorang tanpa kompromi saat memimpin sebuah pertandingan. Hal ini dibuktikan dengan keputusan berani terhadap pelanggaran keras yang ia yakini dan di lihatnya. Kendati bukan yang terbaik, tapi kariernya cepat melejit dengan debut 2006 dan masuk ke wasit elite yang dimiliki induk organisasi tertinggi 2013.

Meski memiliki kekurangan namun kedua tim tidak pernah tersentuh kekalahan saat di Pimpin Milorad Mazic. Dan dari ulasan tersebut dirinya juga kerap dipercaya di partai besar di dunia sepak bola. Jadi sangat curang apabila kita memandangnya hanya sebelah mata saja. Besar harapan apabila kontroversi pernah di buatnya tidak terulang di laga akbar sabtu dinihari nanti.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Kembali Tercyduk dengan Bule, Ini 4 Potret Mesra Iqbaal yang Bikin Hati Terpoteque

Matahari Bersinar 24 Jam, Begini Cara Penduduk ‘Midnight Sun’ Menjalankan Ibadah Puasa