Bagi orang Timur, keperawanan adalah hal yang sangat penting. Ia diumpamakan seperti harta berharga yang harus dijaga untuk kemudian diberikan jika sudah waktunya, yakni menikah. Nah, makanya ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait keperawanan itu, para gadis biasanya akan dicap jelek, mulai disematkan julukan tukang zina, sampai wanita murahan.
BACA JUGA: Miris! Inilah 5 Negara Dengan Tarif Prostitusi Paling Murah di Dunia
Kadang hukuman bagi wanita yang perawannya hilang tak hanya tentang sebutan merendahkan. Ada banyak kisah wanita yang harus jadi korban pembunuhan lantaran keperawanan yang sirna. Kekecewaan mendalam yang dirasakan pasangan jadi alasan utama kenapa hal keji itu bisa terjadi.
Nah, berikut adalah kisah wanita-wanita malang tersebut. Mereka harus jadi korban pembunuhan lantaran keperawanan yang hilang.
ISIS memang dikenal sangat keras. Mereka akan memberikan ganjaran yang gila-gilaan untuk hal-hal yang menurut mereka berdosa besar, termasuk ketika mengetahui ada wanita yang belum menikah tapi sudah tidak perawan. Seperti yang mereka lakukan kepada wanita bernama Shamseh Abdullah. Wanita satu ini dibunuh lantaran dianggap tak perawan.
Seperti eksekusi, proses penjemputan ajal ini dilakukan secara terbuka. Caranya sendiri sangat sadis yakni kepala si wanita dihantam dengan batu besar. Tak pelak, begitu dipukulkan, batu ini mengenai kepala dengan keras dan wanita malang itu tewas seketika.
Kalau bagi mayoritas pasangan, saat-saat paling menyenangkan dalam pernikahan adalah beberapa jam setelah prosesi selesai. Ya, resmi menjadi suami istri, keduanya bisa melakukan apa pun yang menyenangkan. Namun, hal ini tidak terjadi kepada pasangan Pakistan ini. Beberapa jam setelah pernikahan si pria justru membunuh pengantin barunya. Alasannya, si istri ternyata sudah tidak perawan.
Hal ini diketahui ketika salah satu anggota keluarga mencium gelagat mencurigakan di kamar pengantin. Lama tak keluar, kemudian pintu pun didobrak. Alangkah terkejutnya, si pengantin wanita sudah tewas terkapar sedangkan si suami hilang entah kemana. Polisi akhirnya bisa menangkap suami pembunuh itu.
Dalam budaya Pakistan ketika ada wanita yang sudah tidak perawan lantaran suatu hal padahal belum menikah, maka keluarganya sendiri yang akan melakukan eksekusi. Hal ini memang terjadi dan menimpa seorang gadis 13 tahun bernama Kainat Soomro. Gadis ini diketahui telah diperkosa oleh empat orang pemuda, kemudian lantaran sudah tidak perawan ia harus dihadapkan dengan hukuman mengerikan.
Merasa diperlakukan tidak adil, Kainat pun memperjuangkan dirinya. Ia tak sendiri, bersama dengan keluarganya, Kainat menentang hukuman tersebut karena ia adalah sebagai korban yang justru harusnya dilindungi. Aksi Kainat dan keluarganya ini dihujat masyarakat setempat. Bahkan ia juga dianggap penjahat.
Gadis berusia 12 tahun asal Amerika Serikat bernama Jasmin Archie rupanya harus menghadap Tuhan di usia yang sangat muda. Ya, ia dibunuh oleh ibunya sendiri lantaran dianggap sudah tak lagi perawan. Tidak diketahui darimana sang ibu beranggapan seperti itu. Namun, yang jelas si ibu telah melakukan perbuatan keji yang sungguh tidak manusiawi.
Archie diketahui dibunuh dengan cara yang cukup sadis. Ia dipaksa ibunya untuk menenggak pemutih dan akhirnya tewas. Polisi yang kemudian mengetahui ini akhirnya melakukan penangkapan dan menahan sang ibu. Pihak kepolisian sendiri mengisyarakat hukuman mati atau penjara seumur hidup jika terbukti si ibu ini memang benar-benar melakukannya.
Tak hanya ISIS yang melakukan eksekusi kepada wanita yang sudah tak perawan padahal belum menikah, ternyata Taliban pun juga sama. Soal mengetahui perawan atau tidaknya, biasanya diketahui dari seberapa banyak darah yang keluar di malam pertama. Kalau sedikit, maka si wanita dianggap tidak perawan dan hal tersebut akan berujung pada hukuman yang sadis.
Si wanita biasanya akan menerima hukuman berat, mulai dari digunduli kemudian dibuang, dipotong telinga dan hidungnya, sampai yang paling parah adalah dibunuh. Sepertinya para pria di sana belum tahu kalau sebenarnya perawan atau tidak, tak ditentukan dari seberapa banyak darah yang keluar. Tak semua perawan mengeluarkan darah yang melimpah ketika malam pertama, bahkan ada pula yang tidak mengeluarkan darah sama sekali.
BACA JUGA: 5 Hal ini Jadi Alasan Kenapa Jepang Adalah Surga Dunia Para Pria
Inilah kisah-kisah miris tentang keperawanan. Para gadis di atas mengalami kematian yang menyakitkan lantaran dianggap sudah tak perawan lagi. Hal ini tentu saja miris. Dilihat dari HAM, seorang wanita tidak bisa diperlakukan seperti itu. Apalagi beberapa kasus di atas, wanitanya tidak benar-benar terbukti telah melakukan perzinahan. Tapi, terlepas dari ngerinya kisah ini, keperawanan memang harusnya dijaga. Sebisa mungkin jangan sampai terenggut sebelum waktunya.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…