8. Julia Gnuse
Wanita satu ini punya kehidupan yang normal seperti yang lainnya. Hingga akhirnya ia didiagnosa menderita suatu keanehan bernama Porphyria atau kondisi di mana sinar matahari mudah sekali membakar kulitnya. Luka yang dihasilkannya pun permanen alias tidak bisa hilang.
Seorang teman Gnuse kemudian menyarankan tato untuk menutupi semua bekas lukanya tersebut. Hingga akhirnya hampir seluruh tubuhnya kini tertutup dengan gambar-gambar. Sebanyak 95% kulitnya bertato dan membuat Gnuse memegang rekor untuk wanita dengan tato paling banyak di dunia.