Menikah lebih baik disegerakan dari pada nantinya terjadi hal yang tidak-tidak. Namun anggapan ini dipentalkan dengan berbagai alasan. Misalnya biaya pernikahan yang belum ada, calon mempelai belum punya rumah dan mobil, hingga yang paling sering adalah kepentok dengan bulan-bulan tertentu yang diharamkan untuk menikah. Untuk yang satu itu menjadi sebuah dilema tersendiri bagi siapa pun, terutama yang sudah tercukupi semua syarat nikahnya dan akhirnya tertunda.
Orang-orang Jawa memang menganggap beberapa bulan dalam setahun itu tidak baik untuk dipilih sebagai bulan pernikahan. Konon katanya, ada bala’ atau bencana yang bakal terjadi di rumah tangga seseorang jika nekat tak mengindahkan aturan ini. Sebagai orang yang memegang teguh adat hal ini jadi sesuatu yang dilematis pastinya. Apalagi dalam agama Islam semua bulan itu baik dan dilarang untuk mengutuk atau menghindari bulan-bulan tertentu.
Nah, masih kah kepercayaan ini relevan dengan zaman sekarang? Semua dikembalikan kepada masing-masing. Namun begitu masih banyak orang-orang yang mempercayai jika deretan bulan ini tidak boleh dipakai sebagai tanggal pernikahan. Berikut ulasannya.
1. Mulud
Bulan pertama yang dilarang sebagai tanggal pernikahan adalah Mulud. Alasannya, bulan ini wataknya mati salah satu menurut Primbon Jawa. Artinya, jika memaksakan untuk menikah di bulan ini maka ditakutkan salah satu mempelai akan meninggal nantinya setelah menikah. Selain itu, melakukan prosesi pengikatan janji seperti pertunangan juga dikatakan tidak mampu bertahan lama.
2. Suro
Suro juga jadi bulan yang paling dihindari. Menurut orang-orang Jawa, pernikahan di bulan ini akan membawa dampak buruk dan penuh dengan bencana. Mulai dari masalah rumah tangga yang pelik, kecurian harta, bahkan ada salah satu yang meninggal dunia.
3. Sapar
Sapar atau Safar ini juga sering dihindari sebagai tanggal pernikahan. Wataknya sendiri menurut primbon adalah yang kekurangan dan banyak hutang. Sehingga jika memaksakan untuk mengikat janji di bulan ini ditakutkan akan ditimpa bencana finansial. Entah kemiskinan atau selalu gagal dalam usaha.
4. Jumadil Awal
Jumadil Awal berlangsung tepat setelah Rabiul Akhir atau Bakda Mulud. Dikatakan dalam Primbon jika bulan ini adalah bulannya fitnah. Artinya, melakukan pernikahan di Jumadil Awal akan membuat kehidupan rumah tangga menjadi neraka alias penuh dengan fitnah. Ada pula yang mengatakan jika memaksakan menikah di bulan ini akan mendapatkan banyak musuh.
Dalam Islam sendiri Jumadil Awal sama seperti bulan yang lainnya. Namun di bulan ini terdapat berbagai kelahiran orang-orang hebat. Mulai Ali bin Abi Tholib sampai Al Gazali. Alhasil, menikah di bulan ini juga sama sekali tidak buruk.
Menikah ibarat kita bersedekah. Makin cepat, justru makin baik. Jika kebanyakan ditunda karena berbagai pertimbangan maka bisa-bisa niat untuk berbuat baik makin luntur dan akhirnya hilang. Nah, ketika niat untuk menikah terhalang bulan-bulan ini maka silakan menentukan pilihan. Apakah tetap mengikuti hukum adat, atau tidak memperdulikannya dengan anggapan semua bulan itu baik untuk menikah.