Sudah lihat kondisi banjir Jakarta beberapa hari ini? Yang nonton beritanya saja sudah gemas, apalagi yang warga asli ibukota. Sudah jerit-jerit suaranya sampai ke sosial media. Beberapa mengeluh pada pemerintah, sebagian mengingatkan bahwa ini buah dari ketidaksadaran masyarakat akan sampah, adapula yang lainnya hanya bisa pasrah.
Namun ternyata dikala para pengguna media sosial sibuk berkoar-koar di dunia maya yang mungkin mereka lakukan sambil bersantai di rumah, ada orang-orang yang tanpa banyak bicara turun ke lapangan untuk membantu mengatasi permasalahan banjir, siapa lagi kalau bukan pasukan oranye. Kegigihan mereka terekam dalam video yang kemudian diunggah oleh pemilik akun facebook bernama Poppy Louise dan seketika viral di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan bagaimana perjuangan anggota pasukan oranye yang membagi tugas membersihkan selokan atau gorong-gorong di salah satu titik di Jakarta. Dalam tayangan tersebut tampak seorang pria masuk dalam selokan yang penuh dengan air untuk mengambil sampahnya dengan menggunakan cangkul. Di sisi lain parit tersebut ada dua rekannya yang menyambut cangkul dan mengumpulkannya dalam karung.
https://www.youtube.com/watch?v=1DEqBME9m94
Sampah di Jakarta mencapai 7000 ton per hari
Video ini seakan membenarkan pendapat banyak orang selama ini bahwa banjir yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh masyarakatnya sendiri. Kebiasaan warga Jakarta yang senang membuang sampah sembarangan tentu saja dapat memicu banjir. Menurut data yang diperoleh dari Urban Poor Consortium atau UPC, sampah perkotaan yang menumpuk di sungai maupun selokan bisa menyumbat pintu air dan infrastruktur lain yang harusnya bisa berperan dalam mengontrol banjir. Menurut data, sampah yang dihasilkan Jakarta sendiri saat ini mencapai 7000 ton per hari.
Normalisasi sungai juga harus bisa dilakukan secara merata agar sungai bisa menjadi tempat penampung air hujan, bukannya tempat bermukim para penduduk. Karena manurut data saat ini kawasan Jakarta sudah kekurangan tempat penampung air hujan, misalnya saja waduk atau bisa juga rawa. Lahan yang dulunya berupa waduk dan rawa saat ini banyak yang dikeringkan dan digunakan untuk mendirikan aneka bangunan.
Jasa pasukan oranye ngalahin janji-janji pejabat
Bisa bayangin nggak rasanya nyemplung parit yang airnya sudah hitam dan bau? Mungkin perenang ulung juga tidak akan bisa masuk ke dalamnya. Tapi ketulusan pasukan oranye ini untuk mengurangi banjir Jakarta yang menguatkan tekad mereka hingga rela menyelam ke dalam dan mengambil sampah penyumbat gorong2 penyebab banjir.
Tidak semua orang mau melakukan itu, termasuk pejabat yang sudah janji-janji maupun netizen yang malah sibuk debat menyangkut pautkan politik terkait banjir ini. Banjir itu bencana alam yang sudah termasuk fenomena sosial, alias bencana yang terkait kelakuan manusia sendiri. Kalau Jakarta bisa ngomong, yang dia salahin ya semua orang yang menginjakkan kaki di daratannya, nggak cuma pejabat, tapi juga warganya.
Langkah pasukan oranye tersebut memang patut diacungi jempol karena dibanding harus melihat banjir sambil menyalahkan sana sini, alangkah lebih baik bila kita bergerak bersama bahu membahu menangani banjir dengan tindakan kecil sekalipun. Oh ya jangan lupa si mas yang sudah kedinginan masuk gorong-gorong pesen teh anget manis ya.