Puisi yang dibacakan oleh Sukmawati Soekarnoputri sedang menjadi topik paling hangat di jagad tanah air. Saking tenarnya ia merajai semua mesin pencarian, dari Google hingga Youtube, tinggal ketik ‘puisi’ nama Sukmawati ada di deretan paling atas. Puisi yang disebut penuh kontroversi dan menuai banyak hujatan ini sudah dilaporkan kepada pihak berwajib. Kecaman yang datang bertubi-tubi tersebut disebabkan karena ada beberapa bait yang dihubungkan dengan penistaan agama Islam.
Nah, di tengah-tengah hiruk pikuk Bu Sukmawati menghadiri berbagai macam pemeriksaan, kelakuan netizen juga ingin ikutan eksis. Mereka berlomba-lomba membuat puisi yang tak kalah absurd -ada juga yang berisi kecaman- sebagai saingan dari ‘Ibu Indonesia’. Apakah lirik-lirik puisinya akan membuatmu paham dan kembali naik pitam? Yuk, lihat beberapa video parodi berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=0FMYtSggWeY
Memang ya Saboom, bahasan yang berbau SARA sangatlah rentan dibahas, salah sedikit bisa berujung penjara. Contoh kasusnya bukan Sukmawati saja loh, mantan gubernur DKI Jakarta juga mendekam di bui dengan penyebab yang sama. Nah, jika berbicara syari’at, cadar, jilbab, Islam, beberapa hal sensitif ini memang bisa memicu petaka. Seperti yang kita ketahui kalau Indonesia itu dikenal dengan penduduk yang mayoritas bergama Islam. Segala perbuatan yang dirasa bersifat tidak sopan terhadap agama tersebut akan dituntut pelakunya, tak peduli mereka berdalih tidak tahu, tak sengaja, atau alasan apapun. Toh, kalau tidak paham lebih baik diam bukan?
Nah, kembali lagi ke bahasan Parodi tadi. Puisi berjudul ‘Alay Indonesia’ di atas rasanya dibuat hanya untuk lucu-lucuan menyindir kehidupan remaja zaman now. Dari menggeluti permainan Mobile Legend, Musically sampai Tik Tok yang sedang booming hingga mantengin berita Lucinta Luna hingga Mimi Peri. Namun generasi zaman now tak selalu jago bikin onar dan berkelakuan absurd kok. Sebagian mereka masih ada yang sholatnya rajin, suka baca quran, dan doyan sholawatan . Buktinya saja, ada yang memanfaatkan moment viralnya Ibu Sukmawati untuk unjuk gigi. Jadi, menurut penulis membuat konten parodi yang lucu-lucu memang lebih aman sih.
Jika puisi-puisi di atas adalah respon lucu dan kocak netizen yang menanggapi Sukmawati, maka dua puisi ini berisi sindiran pedas yang mengkritik habis-habisan putri Bung Karno tersebut. Meskipun terdengar sedikit menggelikan, namun kata-kata yang disampaikan ibu berjilbab hitam ini sangat jleb di hati. Dengan menggebu, ia membaca bait demi bait yang sepertinya memang dikarang sendiri sebagai balasan untuk syair ketika perayaan 29 tahun Anna Aventie tersebut. Dengarkan sampai akhir!
https://www.youtube.com/watch?v=ngkEeNKRE1o
Dalam video selanjutnya, sebelum berdemo dan menuntut kasus Sukmawati dibereskan, Persatuan Alumni (PA) 212 terlebih dahulu sudah membuat parodi puisi ini. Disuarakan melalui para pelajar Aceh, mereka kompak menolak dan menyebut Sukmawati sebagai penista agama, gila, serta liberalis. Saking geramnya, kanal Youtube pengunggah sudah dibanjiri sekitar seribu komentar, semuanya berisi hujatan dan cacian kepada Sukmawati. Permintaan maaf terbuka dari Ibu Sukmawati memang diterima sih, tapi mereka bilang hukum tetap harus ditegakkan. Kalau menurut Saboom bagaimana?
https://www.youtube.com/watch?v=Wn0w-zYQGPk
Kata mutiara ‘mulutmu harimaumu’ banyak benarnya memang. Ya, hingga sekarang Sukmawati sudah menghadapi 14 laporan polisi atas tindakan penistaan agama. Karena bahasan SARA itu memang sensitif, maka pesan untuk kita semua berhati-hatilah dalam memilih diksi ketika berbicara. Karya sastra seperti puisi saja dikritik habis-habisan apalagi jika perkataan di sengaja. Tetap jaga lisan, jaga perbuatan ya Saboom!