Pada Februari 2020, Arab Saudi sempat menutup akses bagi 20 negara termasuk Indonesia. Aturan tersebut diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19. Akibatnya jemaah haji dan umrah gagal berangkat.
Tahun 2022 Arab Saudi dikabarkan mecabut aturan protokol kesehatan Covid-19. Kabar ini menjadi angin segar bagi para jamaah haji dan umrah di Indonesia. Inilah informasi selengkapnya.
Program vaksinasi sukses, Arab Saudi cabut prokes
Pemerintah mencabut semua protokol kesehatan Covid-19 setelah sukses melakukan program vaksinasi nasional. Program tersebut meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap virus Covid-19. Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia Zaky Zakaria bersyukur Arab Saudi kembali normal dan tak menerapkan protokol kesehatan.
Zaky menjelaskan bahwa saat ini shaf salat di Masjidil Haram, Nabawi, dan masjid lainnya kembali rapat. Jemaah tidak perlu menjaga jarak dan tidak perlu memakai masker di tempat terbuka. Meski demikian, masyarakat harus tetap memakai masker saat berada di dalam ruangan.
Pendatang tak perlu tes PCR dan karantina
Para pendatang yang masuk ke Arab Saudi tak lagi diwajibkan melakukan tes PCR dan Antigen. Bahkan Arab Saudi memberikan asuransi untuk berjaga-jaga jika terserang Covid-19 saat berada di negera tersebut. Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga menghapus kebijakan karantina. Pihak penerbangan justru diwajibkan untuk mengembalikan biaya karantina kepada para pendatang yang sudah membayar.
Umrah kembali dibuka
Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief mengumumkan umrah resmi dibuka pada 8 Januari 2022. Namun penyelenggaraan umrah tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Hal ini diputuskan berdasarkan arahan dari Menteri Agama Yaqut Cholil. Keberangkatan diprioritaskan bagi jemaah yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta. Peraturan ini mengacu pada Kebijakan Umrah Satu Pintu dengan menggunakan asrama haji Jakarta sebagai titik awal keberangkatan. Kepulangan jemaah umrah juga akan diawasi agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan.
Dibukanya keberangkatan umrah, membuat kantor imigrasi di sejumlah daerah di Indonesia dipenuhi oleh para calon jemaah. Pihak imigrasi pun membatasi jumlah orang yang mengurus paspor maksimal 50 orang setiap hari. Petugas imigrasi juga menyarankan jemaah bisa menggunakan aplikasi di ponsel untuk mengurus dokumen sehingga tidak harus datang langsung ke kantor imigrasi.
BACA JUGA: Menilik Rahasia Lantai Masjidil Haram yang Tetap Dingin Meski Berada di Wilayah Gurun
Meski Arab Saudi sudah mencabut protokol kesehatan Covid-19, sebaiknya calon jemaah umrah tetap berhati-hati. Patuhi peraturan keberangkatan dan kepulangan umrah yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Hal itu dilakukan agar pelaksanaan ibadah umrah berjalan lancar.