Beberapa waktu yang lalu, sebuah tulisan anak SMA bernama Afi sempat menggegerkan netizen di Indonesia. Pemikirannya mengenai toleransi agama dan Pancasila bikin takjub banyak orang. Untuk usia sebelia itu, anak SMA ini sudah menunjukkan kepeduliannya pada nasib bangsa. Akhirnya tulisan berjudul “Warisan” itu menjadi viral di dunia maya.
Tak selang beberapa lama tulisan milik Afi diterbitkan, ada pula tulisan tanggapan dari seorang pemuda yang memiliki akun facebook bernama Gilang Shimura Kazuya. Melalui bahasa yang santun dan sopan, pria ini menunjukkan perbedaan pandangannya terhadap tulisan Afi. Bagaimana tulisan milik Gilang ini yang tak kalah menampar? Simak ulasan berikut.
Sebuah fitrah manusia adalah jati diri yang terungkap
Berbeda dengan pandangan milik Afi mengenai agama adalah sebuah “warisan”, Gilang berpendapat bahwa agama adalah sebuah jati diri yang harus dicari bukan diwariskan. Mengutip sebuah hadis, bahwa semua manusia adalah dalam keadaan suci, baru setelah itulah orang tuanya melabeli mereka dengan sebuah agama tertentu. Oleh sebab itu gilang berpendapat kalau bahwa Allah telah memberikan sebuah tanda-tanda yang nyata dan adalah tugas kita untuk menemukan pertanda tersebut dan mengikutinya. Oleh sebab itu seorang muallaf disebut sebagai fitrah atau suci karena telah kembali ke jati dirinya yang bersih.
Masalah surga dan neraka, pelabelan ada tindakan logis
Bagi Gilang, pelabelan masuk surga dan neraka bukanlah sebuah hal yang asal dikatakan. Pasalnya pelabelan tersebut sudah memiliki dasar kuat, bukan hanya bualan semata dan ada ayat pula yang mendukung. Ibaratkan seorang murid yang suka membolos atau malas, apakah dia bisa dimasukkan dengan kategori naik kelas atau murid terbaik? Tidak, semua memang ada dasarnya dan bukti yang nyata. Perbuatan anak tersebut mencerminkan perilaku yang buruk oleh sebab itu wajar jika dia tidak lulus begitu pula dengan sebaliknya.
Selalu ada kebenaran yang sejati
Menanggapi tulisan Afi mengenai semua pemeluk agama yang melabeli dirinya yang paling benar, Gilang berpendapat memang hal wajar jika satu sama lain menilai dirinya yang paling baik. Namun jika dicari secara seksama, pastinya ada yang terbaik di antara yang baik. Dan oleh sebab itulah kita harus mencarinya. Pasalnya, kita sudah diberikan akal dan pikiran oleh Tuhan untuk mencari tanda kebenaran yang ada di dunia ini agar tidak tersesat nantinya. Semua penjelasan tersebut sudah tercantum di ayat alquran, sehingga Gilang mengajak mari bersama-sama membuka kembali petunjuk Tuhan itu.
Ilmu jalan untuk menjadi takwa
Gilang mengajak, marilah bersama-sama untuk benar-benar menjadi seorang yang bijak, bukan hanya label saja. Menjadi seorang yang bijak yang sesungguhnya dan bukan hanya ingin dilihat oleh banyak orang dan media. Untuk menjadi seorang yang bijak butuh sebuah ilmu, banyak serta dan bermanfaat. Di akhir postingannya, Gilang menukil kata-kata seorang ulama sekaligus berpesan, bahwa sejatinya ilmu itu bakal menjadikan seorang manusia untuk menjadi lebih taqwa kepada Tuhan yang maha esa.
Siapakah Gilang Kazuya Shimamura ini?
Pria ini adalah seorang muslim yang saat ini sedang menempuh pendidikan yang ada di luar negeri. Pria asal Sukabumi ini membuat tulisan sebagai tanggapan mengenai tulisan milik seorang anak SMA Afi yang kemarin sempat viral. Gilang Menyajikan tulisan dari sudut pandang yang lain namun tetap menggunakan bahasa yang santun. Sampai saat ini tulisan Gilang ini telah dibagikan oleh 4 ribu orang di dunia maya.
Mau lebih setuju dengan tulisan milik Afi atau justru cenderung pada tulisan milik Gilang, itu terserah pribadi masing-masing. Namun tanggapan santun yang dilakukan Gilang ini patut dicontoh. Bagaimanapun, kedua tulisan tersebut menunjukkan betapa pedulinya para anak muda bangsa dengan masa depan Indonesia.