in

Mari Hargai, Damkar Tak Hanya Tentang Padamkan Si Jago Merah Tapi Juga Bertaruh Nyawa

Setiap profesi yang dilakoni mau tak mau dan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung. Namun, dibanding mereka yang hanya bekerja di kantor, berjualan online, atau berdagang di pasar, menjadi seorang pemadam kebakaran tentu lebih beresiko besar. Jika salah dan lalai sedikit dalam bertugas, tak ada yang bisa dijadikan sebagai jaminan kecuali nyawa.

Mirisnya, kadang ada saja pihak yang tak mau tau betapa beratnya menjadi seorang pemadam kebakaran. Para pejuang berkostum orange ini dituntut selalu beres dalam menyelesaikan tugasnya, lambat sedikit dihardik dan dimarahi. Seperti kejadian yang sempat viral di Instagram beberapa waktu yang lalu.

https://www.instagram.com/p/BshjHJPnpKi/

Dalam video unggahan akun @fikri_naufly, ia merekam adegan di mana ada warga yang mencaci maki dan menghardik para pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api. Fikri Nuafal sendiri adalah salah satu orang dari tim yang sedang bertugas. Dalam video tersebut, seorang pria tampak menyebutkan bahwa para pemadam kebakaran telat datang, selain itu mereka juga tidak berani terjun ke api, padahal pakaiannya lengkap. Tak ingin menambah masalah, si bapak diajak untuk menjauhi TKP. Namun, bukannya berhenti berbicara, ia malah mengatakan bahwa para pemadam kebakaran takut dan makan gaji buta.

Damkar [Sumber gambar]
Ternyata banyak netizen yang masih perduli dan memberi dukungan dan semangat kepada para pemadam kebakaran. Akun Twitter @ntusntus pun ikut berkomentar bahwa baju yang dipakai oleh para damkar ini hanya tahan terhadap panas, bukan tahan api. Hal tersebut tentu membantu para damkar saat mendekati titik kebakaran dan membawa selang air. Bukan berarti jika ada kebakaran mereka harus masuk dan menerobos api, itu sama saja dengan bunuh diri.

Ya, dari kejadian di atas banyak yang bisa kita pelajari. Terkadang, para damkar ini tak hanya memadamkan api loh, Sahabat. Jika kalian pernah mendengar pengorbanan para damkar ini, maka kalian akan sangat menghargai betapa susahnya ada di posisi mereka. Selain menghentikan si jago merah, ada damkar yang mengevakuasi sarang tawon, biawak, ular sanca hingga mengambil drone yang tersangkut di pohon. Padahal jika dipikir-pikir, hal seperti itu tidak sebanding sama sekali dengan nyawa si damkar.

Perjuangan Pemadam Kebakaran [Sumber gambar]
Alasan seseorang menjadi damkar juga tidak muluk-muluk, menolong sesama. Salah satu yang bercerita adalah Agus Jaka Pramono (44). Ia mengatakan bahwa menjadi fire fighter sudah menjadi pilihan hidup yang memang harus ia lakoni. Saat bertugas yang ada di dalam benak adalah bagaimana si jago merah padam dan ia pulang ke rumah dengan selamat. Agus mengatakan bahwa ia akan terus memadamkan api hingga akhir hayat, berpasrah pada Tuhan agar keluarganya tidak kehilangan tulang punggung.

BACA JUGA: Menengok Profesi Damkar Honerer, Bekerja Pertaruhkan Nyawa Tapi Gaji Tak Seberapa

Dengan segala perjuangan mereka, apakah masih ada yang tega menghujat dan mencaci para pemadam kebakaran? Jika kamu punya keluarga yang disayang, begitupun mereka. Dalam tugasnya, bukan hanya nyawa orang lain yang berada di ambang kematian, nyawa mereka juga. Jadi, cobalah untuk menghargai dan peduli.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Demi Penuhi Nazar, Bapak Ini Rela Jalan Kaki dari Medan ke Banyuwangi

Selebgram dan Youtuber Dikenakan Pajak oleh Menteri Keuangan, Setuju atau Enggak?