Dalam perjalanannya, sejarah mencatat beberapa pertempuran yang melibatkan armada laut, salah satunya adalah sebuah kapal bernama San Jose (baca: San Hose). Kapal ini tercatat sebagai salah satu kapal karam yang paling dicari oleh pemburu harta karun, karena ketika tenggelam ia tengah membawa barang-barang berharga yang nilainya tak terkira.
Bangkai kapal yang sudah tenggelam tiga abad ini sebenarnya telah ditemukan pada tahun 2015 silam. Namun, penulis mengangkat cerita ini kembali karena bertepatan dengan 28 Mei, keputusan komandan armada kapal harta ini, Jose Fernandez de Santillan membuatnya harus tenggelam di tengah laut karena serangan dari tentara Inggris. Lebih detail mengenai ceritanya, simak dalam ulasan berikut.
Keputusan sang komandan yang berakhir tragedi malang
Pada April 1708, kapal milik Inggris sedang berlabuh di Rosario (sekarang Kolombia) untuk mengambil pasokan barang. Di saat yang sama, kapal para armada Spanyol sedang berlabuh di Portobelo (sekarang Panama), yang artinya jarak mereka dekat.
Pada 28 Mei, sang komandan memutuskan untuk mereka berlayar duluan menuju Cartagena. Alasannya mereka tak bisa menunggu lebih lama karena badai semakin dekat, padahal mereka harus melewati pasukan Inggris yang bisa menjadi ancaman.
Harta jarahan yang akan digunakan untuk Perang Spanyol
Ternyata, keputusan komandan Jose berbuah petaka untuk kapal mereka. Harta karun yang merupakan hasil jarahan yang diperoleh dari Peru yang jumlahnya sangat banyak. Harta berupa emas, perak, permata serta perhiasan ini terpusat pada 3 kapal perang layar terbesar tersebut, yaitu San José (mengangkut harta senilai 7-11 juta peso), San Joaquin (mengangkut harta senilai 5 juta peso) dan Santa Cruz (mengangkut sisanya yang hanya sebagian kecil dari dua kapal lainnya).
Harta tersebut rencananya akan digunakan untuk Perang Sukses Spanyol melawan Inggris yang sudah berlangsung sejak Juli 1701 dan akan berakhir pada Maret 1714.
Tenggelam karena serangan kapal Inggris
Pertempuran meletus pada 8 Juni 1708 di perairan Karibia. Peristiwa yang dikenal dengan Wager’s Action ini melibatkan 4 kapal perang layar Inggris di bawah pimpinan komandan Charles Wager melawan 14 kapal Spanyol bersenjata ringan, termasuk 3 kapal besar pembawa harta karun hasil rampasan perang.
Namun, 14 kapal Spanyol tak bisa melawan kekuatan lawan mereka. Meskipun Sebanyak 600 awak kapal dikerahkan dan 62 senjata berupa meriam diluncurkan, hal tersebut tidaklah sebanding. Sehingga, Spanyol berakhir kalah dengan ditenggelamkannya San Jose (lengkap dengan harta ratusan triliun) oleh Inggris.
Kapal Spanyol lain berhasil meloloskan diri
Hampir seluruh kru San Jose tenggelam ke dasar karena tragedi berdarah ini. Hanya tersisa 11 orang yang berhasil selamat dari 600 awak dan penumpangnya. Sementara kapal Santa Cruz akhirnya dikuasai oleh Inggris, sayang harta yang ada di dalamnya tidaklah seberapa banyak. Kapal lain yang bernama Concepción terpojok oleh Inggris dan terdampar sendiri di Pulau Isla Baru.
Untungnya, seluruh kru dan penumpang kapal berhasil melarikan diri ke daratan dan menyelamatkan semua harta yang mereka punya. Sementara San Joaquin dan beberapa kapal lain berhasil lolos menuju pelabuhan Cartagena dan menyelamatkan diri. Atas kegagalan ini, kedua kapten Inggris akhirnya dicopot dan diusir dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Menjadi rebutan banyak negara
Jika diperhitungkan, San Jose tenggelam lengkap dengan 239 triliun rupiah harta di dalamnya. Pada tahun 2015, Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) dan Konsultan Arkeologi Kelautan (MAC) mengumumkan temuan pentingnya. Namun, hal ini sempat dirahasiakan karena harta di dalamnya diincar oleh banyak Negara. Spanyol misalnya, mengklaim bahwa kendati tidak tenggelam di perairannya, kapal tersebut tetap berbendera Spanyol sehingga mereka berhak. Sementara Kolombia juga menganggap kapal tersebut sah menjadi milik mereka.
Sementara sebuah perusahaan Sea Search Armada (SSA) yang menuntut harta tersebut diserahkan ke mereka. Pasalnya, perusahaan telah mengungkap keberadaan bangkai kapal tersebut sejak 1980. Dan yang paling mengejutkan adalah muatan Spanyol adalah kepunyaan Belanda, Perancis, atau Inggris. Pada akhirnya, Sebagaimana dilansirdari cnnindonesia.com, penemuan ini baru sah diumumkan pada akhir tahun 2015 oleh Presiden Kolombia. Hasilnya, satu pengadilan AS menyatakan bahwa kapal layar itu merupakan milik pemerintah Kolombia.
Ya, pada akhirnya seluruh kepemilikan tersebut menemukan titik terang. Hari ini tepat 3 abad 1 dekade peringatan dari awal mula tenggelamnya kapal malang San Jose tersebut. Jika ingin ditelusuri lebih dalam, mungkin memang ada banyak misteri yang bisa diberikan dari lautan yang menenggelamkan kapal-kapal di dalamnya.