Pompeii dan Herculaneum merupakan kota di zaman romawi kuno yang telah hilang karna sebuah tragedi letusan gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Letusan gunung Vesuvius menyebabkan kota Pompeii dan Herculaneum terkubur dengan abu dan batu, serta mengubur seluruh penduduk yang bermukim di kota ini.
Para penduduk Pompeii dan Herculaneum, sudah terbiasa dengan gempa dari gunung Vesuvius namun di tanggal 24 Agustus 79 Masehi letusan gunung api mematikan terjadi. Awan panas yang berisi batu, debu dan padatan dari gunung ini menuruni lereng-lereng gunung dan menutupi segala sesuatu di sekitarnya. Kini kota ini telah ditemukan, dan penemuan mengejutkan bercerita tentang tragedi yang menghancurkan kota zaman Romawi ini.
Lapisan debu tebal menutupi dua kota yang lokasinya memang dekat dengan gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Namun ditahun 1738 kota Herculaneum ditemukan dan disusul kota Pompeii pada tahun 1748. Penggalian yang terus dilakukan akhirnya menemukan bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh.
Penggalian ini membongkar peradaban dua kota yang terkubur sedalam 25 meter dari permukaan tanah. Sebuah bangunan hotel seluas 1000 m2 ditemukan yang kemudian diberi nama ‘Grand Hotel Murecine’. Penemuan lain dari kota ini yaitu sebuah jalan di kota Pompeii yang memiliki struktur yang datar dengan bangunan toko-toko dikedua sisi. Penemuan ini membuktikan jika kota Pompeii merupakan kota besar dengan peradaban yang telah cukup maju.
Setelah gunung Vesuvius meletus kota Pompeii terkubur asap dan debu vulkanis selama 1700 tahun dan baru ditemukan lagi secara tidak sengaja ditahun 1748 masehi. Akibat letusan ini hampir dua ratus ribu penduduk kota Pompeii tewas seketika. Penggalian-penggalian awal situs ini, menemukan lubang yang di dalam lapisan abu berisi sisa-sisa tulang manusia.
Seorang arkeolog bernama Giuseppe Fiorelli mengusulkan untuk mengisi ruang-ruang kosong dari temuan tulang ini dengan semen. Dan hasil yang didapat ialah bentuk-bentuk yang sangat mengerikan dari warga Pompeii yang gagal melarikan diri dan terbunuh karna awan panas gunung Vesuvius. Dari gambaran ini terlihat ungkapan ketakutan dari bentuk-bentuk tubuh warga Pompeii yang langsung mati seketika dalam keadaan membatu.
Para geolog yang melakukan penggalian juga meneliti sifat-sifat magnetik dari batu-batu dan serpihan-serpihan yang ditemukan di Pompeii untuk memperkirakan temperatur aliran yang mengubur kota tersebut. Analisis terhadap lebih dari 200 buah batu vulkanik dan serpihan-serpihan seperti atap genting, menunjukkan jika awan panas yang menerjang mencapai suhu hingga 850oC.
Ketika awan ini muncul dari mulut gunung Vesuvius awan tersebut mendingin menjadi 350o C pada saat tiba di kota Pompeii. Membuat hampir 200 ribu warga Pompeii tewas seketika dengan terjangan abu vulkanik yang sangat panas. Bentuk-bentuk tubuh manusia ini menjadi saksi teror detik-detik kematian mereka.
Penemuan kota Pompeii ini memberikan gambaran mengenai kehidupan Pompeii yang cukup maju. Penggalian yang terus dilakukan membawa bukti dari detail kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Ditemukan lantai sebuah rumah yang bertuliskan ‘Salve, ‘lucru’ yang artinya selamat datang uang, dan juga dibeberapa rumah ditemukan gambaran terinci dari profesi dan kategori tiap bangunan. Di jalanan juga terpahat beberapa tulisan yang memberitahu tentang nama jalan. Kota Pompeii tidak hanya ramai dengan kegiatan perdagangannya, di kota ini ternyata memiliki bangunan besar seperti stadion yang dianalisis memiliki kegunaan sebagai area olah raga.
Kota Pompeii kala itu juga dikenal sebagai kota yang bebas. Penduduk Pompeii terkenal dengan kegiatan seksual yang vulgar. Penemuan postur tubuh di kota ini memperlihatkan beberapa yang tewas dengan posisi sedang melakukan hubungan badan. Penemuan sebuah lukisan seorang pria berpakaian lengkap dan mewah seperti bangsawan tapi ia mempertontonkan kemaluannya, memberi bukti jika Pompeii memang terkenal dengan seni erotisnya.
Kota Pompeii memang menjadi saksi keganasan letusan gunung Vesuvius pada 79 Masehi. Namun peninggalannya mampu bercerita tentang kehidupan bangsa Romawi dan kebudayaan mereka. Saat ini Pompeii dijadikan situs peninggalan dunia oleh UNESCO dan menjadi tempat wisata di kota Italia.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…