Setiap daerah di Indonesia memiliki adat dan tradisi yang bermacam-macam. Penduduk yang ada di Suku Dani memiliki tradisi memotong jari jika salah satu keluarganya ada yang meninggal. Di Nias ada tradisi melompati sebuah batu untuk menandakan sebuah kedewasaan. Berbeda dengan dua daerah yang telah di sebutkan, di Pulau Seram ada tradisi pengasingan wanita selama beberapa hari sebuah bangunan sederhana.
Wanita di Suku Naulu memiliki kebiasaan untuk meletakkan wanita ke sebuah bangunan yang terpisah. Siapa saja yang ada di sana tidak boleh diajak bicara dan didatangi. Pengasingan ini terus dilakukan setiap bulan hingga seorang wanita di suku ini seperti sudah biasa merasakan pilunya hidup sendirian selama beberapa hari atau minggu. Berikut kisah tentang Panamou yang merupakan tradisi pengasingan di Suku Naulu.
Sekilas tentang Suku Naulu
Suku Naulu adalah salah satu suku yang hidup di Pulau Seram, Maluku. Suku ini banyak mendiami kawasan selatan terutama Dusun Nuaea dan Dusun Sepan. Dua dusun ini masih memegang teguh kebudayaan nenek moyang sehingga kehidupannya lebih banyak dihabiskan di hutan untuk berburu atau melakukan pertanian di ladang.
Dikenal sebagai Suku yang Sadis
Suku Naulu dikenal sebagai suku yang cukup sadis di Indonesia. Di masa lalu mereka pernah melakukan aksi perburuan kepala manusia seperti yang terjadi di Kalimantan. Suku ini akan melakukan perang dengan suku lain di sekelilingnya. Kalau Suku Naulu menang, mereka akan memenggal kepala dari musuhnya lalu dibawa pulang ke desa sebagai wujud kemenangan dan harga diri.
Pengasingan Wanita di Suku Naulu
Orang-orang Suku Naulu memiliki sebuah gubuk kecil yang nantinya digunakan untuk pengasingan wanita yang sedang datang bulan. Biasanya mereka yang akan datang bulan segera diungsikan ke sebuah gubug selama beberapa hari hingga datang bulannya hilang. Mereka akan menempati sebuah bangunan dengan ukuran 2×2 meter dengan sebuah tempat tidur saja.
Wanita Hamil juga Harus Diungsikan
Wanita hamil di suku ini juga diwajibkan ada di dalam sebuah rumah pengasingan. Biasanya mereka yang nyaris melahirkan akan dikirim ke sini dan diperlakukan seperti saat mereka masih datang bulan. Setiap malam mereka juga sendirian dan siang hari tidak diajak berkomunikasi. Kontak dengan dunia luar hanya dilakukan saat mereka mendapatkan makanan.
BACA JUGA: Zulkifli Lubis, Pentolan Intelijen Pertama Indonesia yang Penuh Misteri
Meski terlihat sangat memilukan, Suku Naulu tetap melakukan tradisi pengasingan ini karena bagian dari ajaran leluhur. Kita tidak bisa membayangkan seperti apa kehidupan wanita di sana. Apakah tidak tertekan selalu diasingkan seperti itu.