Kemudahan teknologi, ide-ide gawai yang semakin hits banyak sekali merubah pola interaksi dalam masyarakat. Segala yang terjadi dalam media sosial sekarang ini nyatanya terasa lebih penting daripada kehidupan yang real. Hal seperti ini banyak dialami oleh para generasi mudah, tak hanya yang ada di Indonesia, semua penjuru dunia mengalaminya.
Di Korea Selatan ada sebuah fenomena yang disebut dengan honjok. Honjok ini adalah keadaan di mana seseorang merasa betah menyendiri tanpa perlu bantuan orang lain. Sedikit terdengar aneh sih, tetapi bagi mereka yang sangat introvert, honjok ini bisa menjadi satu keadaan bahagia tersendiri. Nah, untuk mengenal lebih dalam, mari simak uraian berikut!
Sudah menjadi isu sosial di masyarakat Jepang
Fenomena honjok ini memang bukanlah hal yang baru di Asia. Sebelumnya, Jepang dikenal sebagai negara yang terlebih dahulu menerapkan honjok. Di Jepang, honjok dikenal dengan nama Hikikimori, yaitu kondisi ekstrem di mana seseorang tak mau ditemani dalam hidupnya, bahkan hingga ia meninggal dunia. Kebiasaan ini juga didukung oleh sejumlah tempat yang menyediakan ruangan khusus, misalnya ada tempat makan yang berupa bilik-bilik tersendiri dan hanya berlaku untuk satu orang saja.
Honjok yang dilakukan untuk melepas kepenatan dan stress
Jika sering menonton serial drama korea, kamu pasti selalu menemukan scene di mana aktor atau aktrisnya minum alkohol dan mabuk sendirian bukan? Keadaan ini bisa disebut sebagai honsul, kondisi saat seseorang sedang dilanda stress dan penat sehingga ia butuh kesendirian yang hanya ditemani minuman keras. Hal seperti tentu bukanlah sesuatu yang aneh di Korea Selatan.
Melakukan berbagai aktivitas tanpa bantuan orang lain
Tak cuma makan dan menghilangkan stress saja, di negeri gingseng ini semakin marak seseorang yang menikmati segala sesuatunya sendirian. Mulai dari liburan, bermain sendirian, bahkan jangan heran jika ada kursi bioskop yang didesain untuk satu orang saja. Tak perlu merasa awkward jika kamu menemukan seseorang yang mendirikan tendadan camping sendiri, atau menyewa kursi nonton yang tak berpasangan.
Meledaknya jumlah penduduk yang lajang dan tak menikah
Berdasarkan survey Korean Statistical Information Service, pada tahun 2016 ada 5 juta jiwa penduduk Korea Selatan yang betah melajang. Jumlah tersebut merupakan 28% dari populasi keseluruhan masyarakat. Dalam sebuah buku The New Koreans: The Story of a Nation, yang ditulis oleh Michael Breen, hal ini jelas merupakan sebuah kejanggalan. Nyatanya, sejak dulu sejarah tradisi mencatat masyarakat Korea adalah mereka yang terbiasa hidup komunal atau bermasyarakat.
BACA JUGA: Mengenal Hikikomori, Sindrom Anti-Sosial yang Banyak Diderita Anak Muda Jepang
Ya, perkembangan zaman kadang mengubah pola kehidupan seseorang. Semakin canggih teknologi, semakin banyak pula yang bergantung padanya, sehingga kadang tak lagi membutuhkan interaksi nyata dengan keluarga, kerabat, hingga teman. Sebenarnya tak salah sih jika kamu memilih untuk punya ‘me time’ sendiri, asalkan jangan sampai mengabaikan keberadaan orang yang ada di sekelilingmu ya Sahabat Boombastis.