Ketika satu masalah sudah nggak bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, maka sebagian orang memilih duel sebagai jalan keluar. Duel dianggap sebagai cara jantan dan ksatria untuk menyelesaikan masalah. Apalagi, problem yang sedang dipersoalkan berhubungan dengan pride alias kebanggaan atau kehormatan.
Budaya menyelesaikan masalah dengan duel ini ada di seluruh dunia. Seperti di masa Yunani kuno, Filipina, Afrika, sampai Amerika lewat duel koboi-nya yang fenomenal itu. Di Indonesia sendiri duel macam begini juga ada lho dan bahkan terjadi sampai hari ini. Kalau kamu melongok ke Madura, cobalah bertanya tentang Carok, kamu akan dibikin terbelalak. Ya, Carok adalah duel khasnya orang Madura. Sama seperti deretan duel di belahan dunia lain, Carok dilakukan sebagai jalan akhir dari sebuah masalah yang nggak bisa terselesaikan dengan cara baik-baik.
Hal yang ngeri soal Carok ini adalah eksistensinya. Ya, diketahui budaya ini masih ada dan dilakukan sebagai metode penyelesaian pamungkas dari sebuah masalah berat. Masih tentang Carok, berikut adalah hal-hal yang mungkin belum kamu ketahui tentang tradisi berdarah ini.
Masyarakat Madura bukan bar-bar yang sekalinya ada masalah pengen bunuh orang. Ketika mengalami masalah, mereka tentu melakukan pendekatan-pendekatan secara personal. Namun, ketika dirasa masalah tersebut nggak akan selesai hanya dengan cara itu, kemudian dipilihlah duel Carok ini.
Carok dipilih sebagai solusi akhir dari sebuah masalah. Dan yang unik serta mengherankan, cara ini biasanya juga semacam mendapatkan ‘ízin’ dari masyarakat setempat. Carok dilakukan seperti duel sejati di mana sebelum melakukan pertarungan ini pihak yang terlibat akan terlebih dahulu memutuskan tempat dan waktu. Carok yang sudah diputuskan seperti biasanya susah untuk dibatalkan.
Dari banyaknya alasan Carok yang terjadi, wanita bisa dibilang sebagai motivasi yang paling besar. Dan memang pada kenyataannya, sudah banyak sekali Carok yang terjadi lantaran wanita. Biasanya sih karena seorang pria menggoda istri seseorang, atau bahkan perselingkuhan.
Bagi orang Madura hal-hal seperti ini sangat sensitif dan emosional. Makanya, ketika terjadi problem soal wanita entah digoda atau bahkan selingkuh, banyak yang memilih Carok. Yang ngeri dari Carok lantaran wanita ini adalah kadang si istri juga turut disikat. Kejadian ini terjadi kalau seorang suami nggak terima dengan istrinya yang dengan sengaja melakukan selingkuh.
Nggak hanya lantaran problem kelas berat dan sangat menghinakan, kadang Carok bisa terjadi hanya karena masalah-masalah kecil. Misalnya yang pernah terjadi nggak lama ini di Sampang. Hanya gara-gara senggolan motor, seorang warga tewas dalam Carok. Sangat menyedihkan ya.
Carok sendiri makin ke sini semakin kehilangan makna sesungguhnya. Dulu Carok hanya terjadi ketika ada masalah pelik yang luar biasa, tapi kini aksi duel maut itu jadi lebih murahan. Maksudnya, gara-gara hal yang sebenarnya sangat sepele, orang-orang dengan begitu mudah mendeklarasikan Carok.
Berbicara soal prosesi Carok, kadang aksi ini nggak hanya melibatkan dua orang saja, tapi bisa lebih. Seringnya sih biasanya dua lawan satu. Kondisi ini memang terjadi jika masalahnya melibatkan nggak hanya satu orang saja. Atau mungkin apa yang dilakukan seseorang melukai harga diri lebih dari satu orang.
Carok sendiri juga bisa terjadi secara massal yang melibatkan keluarga besar atau bahkan antar kampung. Seperti yang pernah terjadi di bulan Juli tahun lalu. Ketika itu ada dua keluarga yang melakukan Carok dan menewaskan dua orang di masing-masing kubu. Kesimpulannya, Carok sangat mungkin berkembang jadi konflik yang lebih besar, meskipun awalnya hanya dipicu satu atau dua orang saja.
Nggak ada Carok yang berakhir dengan dua orang yang baik-baik saja. Minimal keduanya akan mengalami luka berat bahkan salah satunya meninggal. Biasanya, kalau sudah terjadi korban meninggal, maka pelakunya akan menyerahkan dirinya ke polisi.
Carok dipandang dari mata hukum adalah aksi kriminal, apalagi sampai jatuh korban. Makanya, para pemenang Carok biasanya sangat sadar akan hal tersebut kemudian menyerahkan dirinya ke polisi. Sayangnya, kondisi seperti ini nggak selalu terjadi. Banyak juga para pelaku Carok yang menyembunyikan dirinya setelah berhasil menang dan membunuh lawannya.
Baca Juga :7 Hal ini Jadi Kebiasaan Unik Orang Madura yang Tidak Ada Duanya
Meskipun dianggap sebagai semacam budaya, Carok pada intinya adalah aksi kekerasan. Maka, ada baiknya budaya ini mulai ditinggalkan. Bukan, bukan bermaksud untuk meninggalkan budaya, tapi memandang Carok bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan perkara. Hal ini pula yang dikatakan oleh Wakapolda Jawa Timur beberapa waktu lalu. Beliau menyarankan agar tradisi Carok ini dihentikan.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…