Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Setelah akhir tahun 2018, industri musik tanah air kehilangan 3 personel band Seventeen yang menjadi korban bencana alam Tsunami di Banten, kini dunia perfilman kehilangan salah satu aktor legendarisnya. Sahabat Boombastis pasti pernah dengar dan mengenal nama Torro Margens.
Aktor yang dikenal dengan peran antagonisnya di film maupun sinetron tersebut tutup usia pada hari ini (4/1) di Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini disampaikan langsung oleh sang putra, Toma Margens melalui akun instagram pribadinya. Meskipun umur Torro Margens masih bisa dibilang sebagai usia produktif sebagai aktor, ia harus pergi untuk selamanya.
Kritis setelah muntah darah
Unggahan Toma Margens mengenai kepergian sang ayah berbunyi “Minta maav atas semua kesalahan ayah @torromargens86 ya tementemen. Ayah jam 00.45 tadi udah tenang dalam tidurnya ga ngerasain sakit lagi. Maavin atas semua kesalahannya biar beliau tenang menuju sisinya. Amiin.” Rupanya, Torro Margens meninggal dunia karena sakit.
Dikutip dari hot.detik.com, sebelumnya Torro Margens muntah darah saat sedang syuting di Yogyakarta, hingga harus menginap di rumah sakit sekitar 4 sampai 5 hari. Setelahnya, Torro Margens dipulangkan ke Sukabumi, tetapi kondisinya kembali kritis sehingga ia harus kembali ke rumah sakit. Toma Margens sendiri menyatakan, setelah dibawa ke rumah sakit di Sukabumi, pada pukul 00.45, ayahnya sudah meninggal dunia.
Penerjemah, aktor, penulis naskah, hingga sutradara dilakoninya
Sebelum menjadi ikon peran antagonis dalam dunia perfilman Indonesia, banyak kerja seni lainnya yang telah ditekuni oleh Torro Margens. Ia sempat bekerja pada sebuah perusahaan untuk menerjemahkan dokumen berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia. “Karena bahasa Inggris saya bagus, saya diminta jadi penerjemah,” ungkapnya , dikutip dari tirto.id.
Meskipun begitu, lubuk hatinya menyatakan passion lain sehingga ia keluar dari kantor dan melakoni dunia seni. Ia mengawali karier sebagai permain film Neraka Perempuan sebagai Rizal dewasa. Setelahnya, ia mengembangkan sayap sebagai penulis naskah hingga sutradara. Tak hanya berakting untuk film saja, ia juga sempat beberapa kali bermain teater.
Peran antagonis yang selalu melekat dalam diri Torro Margens
Bukan Dinda Kanya Dewi, bukan pula Teuku Rifnu Wikana, peran antagonis Indonesia kini masih dipegang oleh seorang Torro Margens. Banyak masyarakat yang tak mengenal namanya, tetapi jika sudah melihat dirinya berakting, mereka tahu bahwa Torro Margens merupakan seorang aktor legendaris dengan peran antagonisnya.
Film terakhirnya, Love for Sale, yang juga memuat Gading Marten sebagai pemeran utamanya juga membuat Torro Margens tak lepas dari peran antagonisnya. Ia berperan sebagai ayah dari Arini—pemeran utama wanita yang jatuh cinta kepada Richard (Gading Marten) setelah dikontrak sebagai “pacar pinjaman” untuk 45 hari.
Joko Anwar sebut Torro Margens sebagai aktor lintas generasi
Lahir pada 5 Juli 1950, otomatis Torro Margens bukan aktor kemarin sore. Meskipun begitu, ia masih aktif bermain film hingga tahun 2018 lalu—yang juga membuat dirinya mengenal aktor baru sekelas Iqbaal Ramadhan atau Vanesha Prescilla.
Hal ini diungkapkan oleh Joko Anwar, sebagai sutradara film kondang, bahwa Torro Margens yang tak berhenti berkarya di usianya yang ke-68 membuat dirinya pantas disebut sebagai aktor lintas generasi. Slamet Rahardjo juga mengungkapkan bahwa ia dan Torro Margens merupakan teman main, yang membuatnya juga terpukul melihat sahabatnya berpulang terlebih dulu.
BACA JUGA: Berpulang, Ini Deretan Film Laris yang Pernah Dibintangi oleh Aktor Legenda Rudy Wowor
Kepergian Torro Margens memang membuat dunia perfilman berduka. Banyak orang yang mengenang karya-karya Torro Margens di hari ia berpulang. Meski seringkali mendapat peran antagonis, ia merupakan sosok yang hangat dan juga humoris. Pasti Sahabat Boombastis masih ingat, kan, aksinya di iklan snack beberapa tahun lalu? Selamat jalan sekali lagi, Torro Margens. Terima kasih telah memberikan dunia perfilman karya-karya yang baik.