Awalnya Seperti yang Direncanakan
Mariati berangkat pada tahun 2007 lalu, dan ia benar-benar menepati janjinya untuk selalu memberi kabar kepada keluarga. Hal ini berlangsung hingga pertengahan tahun 2010. Bahkan tak lupa sang istri juga mengirimkan uang penghasilannya untuk keluarga. Tercatat selama kurun waktu 3 tahun ini sudah lebih dari 30 juta yang dikirimnya. Kariman menggunakan uang ini untuk membangun pondasi rumah, sedangkan kebutuhan sehari-hari ia dan anaknya sudah bisa ditanggung lewat penghasilannya sehari-hari.
Mariati sempat pulang dan kembali lagi ke Hongkong pada Oktober 2010. Komunikasi pun masih lancar hingga akhirnya pada bulan November 2010 Mariati sudah tidak lagi berkirim pesan. Bahkan tercatat hingga sekarang tak pernah satu pun panggilan telepon atau SMS yang mampir ke handphone Kariman. Pria ini pun kelimpungan mencari keberadaan sang istri, belum lagi Cindi juga kadang terlihat menangis tersedu sambil berujar rindu kepada Mariati.