Admin
Cinta, kita nggak akan pernah tau bakalan berlabuh pada siapa. Bisa aja pada teman sendiri, tetangga sekomplek perumahan, orang yang kita temui di stasiun, dan masih banyak lagi. Termasuk pada cowok yang lebih muda, misalkan aja adik tingkat di kampus.
Duh pacaran sama berondong? Apa kata dunia? Eits jangan mikir negatif dulu, sebenarnya pacaran sama cowok yang usianya cuman selisih 1-3 tahun dari kita itu nggak ada bedanya kok sama yang seumuran. Toh dari sisi penampilan dan wajah, juga pasti nggak jauh beda kan dari kita?
Tapi namanya menjalin kisah cinta, pasti ada liku-liku dan permasalahannya. Nah biasanya beberapa permasalahan ini muncul kalau pacaran sama cowok yang lebih muda. Apa aja sih? Ini dia, beserta tips menghindari atau menyelesaikannya. Biar pacaran ga kebanyakan drama:
Dia Kok Kekanakan Banget Sih?
Kalau kamu udah kuliah semester akhir dan si pacar masih di fase semester-semester awal, maka wajarlah hal ini terjadi. Kamu udah sibuk pontang panting konsultasi skripsi dan berkejaran dengan waktu, dia kelihatannya masih santai-santai aja dan cuman sibuk datang kuliah plus ngerjain tugas. Rasanya aneh banget melihat dia lebih santai daripada kita, rite?
Belum lagi dia masih suka ngisi waktu dengan main game atau rutin futsal dengan teman-temannya. Rasanya kayak pacaran sama ‘anak-anak’ deh. Tapi sebenarnya ini bisa jadi sisi positif untukmu lho. Kamu bisa meminta dia nemenin kamu untuk menjalani proses mengerjakan skripsi yang melelahkan. Di sisi lain, kalian juga punya banyak waktu buat bersama. Bayangin kalau dua-duanya lagi skripsi, bisa aja malah berantem karena semuanya sibuk tapi minta diperhatiin.
Aktivitas Dia Beda Sama Aku
Pacaran dengan cowok yang lebih muda, kamu harus siap menghadapi kenyataan bahwa aktivitasnya pasti berbeda jauh dengan kamu. Misalnya aja nih kamu udah melewati fase KKN, trus dianya masih mahasiswa baru. Kamu dan teman-temanmu udah jarang banget ketemu karena kesibukan ngerjain ini itu, dan dia malah lagi hobi-hobinya ngumpul sama geng sekelasnya.
Daripada bete dan manyun, kenapa nggak mencoba ngeblend aja? Kamu udah pernah berada di masa-masa kayak gitu, dan it was fun, rite? Anggap aja ini special moment buatmu, karena kamu bisa mengulang waktu-waktu jadi mahasiswa baru, dan juga nambah teman. Ikut aja kalau dia hangout sama sahabat-sahabatnya, simple!
Dia Kok Kayaknya Nggak Mikirin Masa Depan ya…
Waktu kamu memeras keringat untuk segera menyelesaikan skripsi dan mulai berpikir, kalau udah lulus mau kerja di mana ya? Trus dianya masih enak-enak aja tuh hidupnya seolah nggak mikirin masa depan. Duh jadi kesel kan! Serius nggak sih sama hidup?
Keep calm girls…dia bukannya nggak mikirin masa depan. Tapi memang belum kepikiran. Usia awal 20an memang masih transisi dari remaja ke dewasa. Pun dia juga baru merasakan kuliah beberapa semester. Fokusnya pasti masih ke bagaimana mendapatkan IPK yang bagus biar bisa mengambil mata kuliah maksimal tiap semesternya kan? Risiko memang, saat kita sudah mau memasuki dunia nyata, mereka masih euforia senang-senang masa muda. Tenang aja, kalau nanti pacarmu udah masuk di usiamu yang sekarang, pasti juga bakalan mikirin masa depan kok.
Dia Nggak Tau Apa yang Aku Mau
Jangankan cowok yang lebih muda, orang yang seusia atau bahkan lebih tua aja banyak yang di mata kita itu nggak perhatian dan cuek luar biasa. Padahal, behaviornya cowok emang gitu. Alias mereka bukan tipe orang perasa, kalau kita nggak bicara.
Pangkal permasalahan hal kayak gini memang ada di komunikasi. Kalau mau sesuatu, bilang aja. Daripada ngelempar kode dan malah dia nggak paham? Jadi runyam kan. Hubungan bakalan lancar dan minim berantem kalau mau saling terbuka. Bilang aja langsung: Beliin aku es krim dong, instead of send some signal that he will not understand it.
So? Gausah takut buat pacaran sama yang lebih muda. Mereka juga manusia, bahkan bisa jadi lebih menyenangkan loh. Soalnya kamu bakalan ngerasa jauh lebih muda dan gak melulu berpikir berat. Good luck!
