Sebagai seorang manusia, tentu kita menyadari bahwa Allah telah menciptakan kita dengan hawa nafsu selain tentunya dengan akal yang menyertainya. Hawa nafsu tersebut ada yang mendorong kita pada hal positif, misalnya semangat dalam meraih prestasi, berlomba-lomba dalam hal kebaikan dengan ummat islam yang lain, atau yang bisa membuat kita lebih cinta pada Allah. Namun tak jarang juga hawa nafsu manusia justru membuat manusia rugi dan sia-sia, seperti sikap egois, sombong, atau marah yang membuat manusia jauh dari Allah dan juga dijauhi oleh saudaranya sesama ummat muslim bahkan ummat manusia.
Sesungguhnya, hawa nafsu tersebut bisa kita kontrol atau kendalikan ketika kita memiliki jiwa atau ruhiyah yang kuat dan ada ketenangan di dalamnya. Dan jiwa yang tenang tersebut bisa didapat ketika tingkat ruhiyah atau ibadah kita kepada Allah juga kuat dan kencang. Nah, berikut ada beberapa tips yang perlu kita lakukan agar kualitas jiwa atau ruhiyah kita tetap pada kondisi tinggi, sehingga kita mampu merasakan ketenangan dan mampu mengontrol hawa nafsu kita.
1. Istiqomah dalam Kebaikan dan Ibadah
Istiqomah adalah sebuah proses yang kontinyu atau berkelanjutan dengan progress yang semakin baik dan lebih baik untuk seterusnya. Ketika kita telah mampu istiqomah untuk terus berjalan dan selalu melakukan kebaikan serta dalam ibadah kita kepada Allah, maka hati dan jiwa kita otomatis akan merasakan ketenangan. Tak ada rasa gundah dan kegelisahan, karena kita telah yakin bahwa Allah selalu ada dekat dengan kita dan siap menolong kita kapanpun.
2. Berkumpul dengan Orang-orang Baik
Lingkungan atau pergaulan juga mendukung sekali untuk kita merasakan ketenangan. Ketika kita banyak menyibukkan diri dengan orang-orang yang shalih/baik, otomatis kita akan bisa menjaga tindakan dan perilaku kita. Seperti ibaratnya, ketika sebuah kain putih dicelupkan pada air kotor maka ia akan ikut kotor, namun ketika dia dicelupkan pada air bersih maka dia akan tetap bersih. Nah, dengan selalu bersama dan ikut beraktivitas bersama orang-orang baik maka kita akan merasakan ketenangan hati dan jiwa.
3. Menjenguk Orang Sakit
Apa yang kita lihat dari seorang sahabat atau saudara yang tergolek lemah tak berdaya karena sakit yang diderita selain rasa kasihan? Pasti ada rasa syukur dalam hati kita kepada Allah karena Allah masih memberikan nikmat sehat kepada kita sehingga bisa dengan mudah datang menjenguk sahabat atau saudara kita yang terkena ujian sakit dari Allah tersebut. Sesungguhnya saat orang mengalami sakit, maka saat itu Allah mencabut empat hal darinya, yaitu kenikmatan makan, kesegaran pada wajah (menjadi pucat), rezeki, dan dosa.
Dan kesemuanya itu akan Allah kembalikan kepada si Hamba setelah dia sehat, kecuali dosanya. Maka sudah seharusnya kita bersyukur dan merasakan ketenangan karena Maha Kasih Allah yang begitu mencintai kita dengan mengangkat dosa-dosa kita saat kita sakit, dan memberikan pelajaran syukur luar biasa saat kita melihat orang sakit dan kita dalam keadaan sehat.
4. Dzikrullaah atau Mengingat Allah
Dengan terus mengingat Allah, menyebut namaNya dalam setiap helaan nafas kita, mengagungkan asmaNya dan meminta kepadaNya, maka segala gundah dan gelisah dalam hati dan jiwa akan lenyap dengan segera. Allah itu Maha Tahu, dan dengan cintaNya dia tak akan mungkin meninggalkan hambaNya, kecuali si Hamba terus menjauh dariNya, maka Allah pun akan menjauhinya pula. Ketika kita ingin selalu merasakan ketenangan dan dekat dengan Sang Pencipta kita, maka kita pun harus terus mendekatkan diri kita kepadaNya.
Ibaratnya, ketika kita mencintai seseorang maka kita akan terus berusaha mendekatinya untuk bisa membuatnya dekat dengan kita. Nah, apakah kepada Sang Pemilik Cinta kita tak mau melakukannya? Padahal Allah begitu sangat mencintai kita.
Semoga keempat tips di atas bisa membuat kita lebih dekat dengan Allah, membuat kita mampu merasakan ketenangan jiwa dan kekuatan ruhiyah yang akhirnya mampu menjadikan kita pribadi yang mampu mengontrol hawa nafsu yang ada dalam diri kita. Aamiin. (sof)