in

Sempat Hadir di Piala Dunia, Beginilah Kisah ‘Kelam’ Timnas Hindia Belanda

Apabila mempunyai mesin waktu, kembali ke ajang Piala Dunia 1938 pastinya menjadi suatu hebat untuk pencinta bola nasional. Hal ini lantaran di edisi kompetisi empat tahunan waktu itu ada Timnas Hindia Belanda. Kesebelasan yang membuat negara dan beberapa orang Indonesia merasakan pagelaran akbar tersebut untuk pertama kali. Bahkan jadi wakil Asia pertama di Piala Dunia.

Sejarah besar sekarang hanya bisa kita kenang saja, pasalnya melihat Timnas sekarang diperlukan banyak waktu untuk lolos. Namun dibalik kisah hebat tersebut tersimpan sebuah perjuangan yang tidak dianggap enteng. Timnas Hindia Belanda juga alami nasib yang bisa dikatakan nahas. Seperti apakah ceritanya? Mari sahabat ku simak ulasannya sebagai berikut ini.

Para pemain Timnas Hindia harus tempuh jarak berikilo-kilo dengan perahu

Perahu jaman kolonial [Sumber Gambar]
Sebagai wakil Asia satu-satunya di ajang sepak bola empat tahunan itu, perjalan Timnas Hindia Belanda tidak bisa dikatakan mudah. Selain harus tempuh jarak berkilo-kilo, mereka juga harus arungi lautan untuk sampai ke venue (Perancis). Dilansir laman CNN, kesebelasan yang berisikan orang pribumi dan Belanda membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sampai di Perancis. Bahkan dalam sejarahnya perjalanan panjang itu menjadi laga luar negeri terjauh Timnas Hindia Belanda ketika itu. Sebelum hadir di ajang Piala Dunia, para pemain berlatih dan melakukan pertandingan.

Jalani debut pertama, mereka langsung dibantai oleh lawannya

Pertandingan Timnas [Sumber Gambar]
Juni 1938 menjadi bulan yang tidak akan pernah terlupakan Achmad Nawir dan kawan-kawan, pasalnya untuk pertama kali menginjakkan kaki di ajang akbar sepak bola dunia. Berbekal latihan dan pontensi mereka menantang Hongaria di pertandingan pertamanya di Piala Dunia. Meski sempat memberi perlawanan, pada akhirnya Hindia Belanda harus pulang dengan kepala tertunduk lesu. Dilansir laman, Republika mereka dicukur Hongaria dengan skor 6-0 gol tanpa balas. Skor telak tersebut juga membuat Timnas Hindia Belanda merasakan kekalahan pertama di Piala Dunia.

Sistem gugur membuat Timnas Hindia Belanda akhiri Piala Dunia sangat cepat

Timnas kemasukan Goal [Sumber Gambar]
Kekalahan telak tersebut bukanlah hal yang mengejutkan, pasalnya Hongaria saat itu termasuk salah satu kesebelasan hebat dunia. Hasil yang kelam tersebut juga membuat Timnas akat kaki lebih cepat di ajang tersebut. Sistem gugur menjadi penyebab mengapa meski baru merasakan kekalahan di laga pertama, tapi Timnas Hindia harus rela angkat kaki dari Piala Dunia. Kompetisi sepak bola akbar edisi Perancis tersebut sendiri, tidaklah banyak diikuti seperti sekarang. Dilansir laman Goal, Piala Dunia 1938 Perancis hanya menyertakan 16 negara sebagai kontestan.

Pulang ke tanah air membawa kekalahan telak dari Timnas Belanda

Pertandingan Timnas Hindia Belanda [Sumber Gambar]
Setelah angkat kaki lebih cepat di ajang Piala Dunia, nasib nahas Timnas Hindia Belanda belum lah berakhir. Mereka yang menyempatkan mampir lagi ke Belanda dan melakukan pertandingan uji coba juga dihajar dengan skor yang telak. Bermain di Stadion Olympic Amsterdam, Achmad Nawir dan kawan-kawan digelontor sembilan gol yang berbalas dua saja. Hasil tersebut menambah cerita kelam perjalanan mereka saat berada di Benua Biru. Meski tidak mengenakan, namun cerita tersebut menjadi cikal bakal dikenalnya sepak bola Indonesia di mata dunia Internasional.

Kedanti tidak raih hasil bagus saat keikutsertaan pertama di Piala Dunia, namun cerita tersebut tetaplah menjadi kisah hebat yang patut untuk diceritakan. Hal ini lantaran setelah hasil tersebut banyak edisi kompetisi sepak bola akbar tersebut terlewat. Bahkan seperti halnya mimpi untuk mengulang apa yang dilakukan Timnas Hindia Belanda.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Dulu Pernah Berjaya dan Jadi Idola, 5 Maskapai Penerbangan Ini Sekarang Tinggal Kenangan

10 Pertanyaan Super Sulit bin Absurd Netizen Indonesia, Orang Jeniuspun Bingung Jawabnya