in

Nostalgia Sangarnya Timnas Brazil 2002, Kehebatannya Nggak Ada Obatnya!

Bagi pencinta bola, tentunya kehebatan Timnas Brazil edisi 2002 tidaklah ada obatnya. Ya, seperti banyak diketahui di tahun tersebut selain sukses merengkuh lambang tertinggi sepak bola dunia, mereka juga memiliki generasi pesepakbola yang hebat. Bahkan, skuadnya berisikan barisan pemain-pemain yang terbaik di posisinya.

Berkat ketangguhan tersebut, kala itu Brazil juga acap kali membuat lawan yang berhadapan dengannya panas dingin sebelum pertandingan. Tidak itu saja, mereka juga harus bersiap-siap jika gawangnya menjadi sasaran lumbung gol. Selain itu, mereka juga kerap pergerakan sepak bola indah di atas lapangan hijau. Lalu seperti apakah hebatnya mereka saat itu? Yuk mari bersama bernostalgia mengenang Tim Negeri Samba.

Mempunyai pemain lini belakang yang gancor

Aksi pemain belakang Brazil [Sumber Gambar]
Sebagai sebuah Tim Nasional Brazil di tahun 2002 bisa dikatakan mempunyai komposisi skuad yang hebat mulai dari lini depan sampai belakang. Khusus hal terakhir tersebut, bahkan mempunyai pemain-pemain terbaik di olahraga ini. Seperti contohnya, di bawah mistar ada Marcos, kiper handal Palmeiras yang sulit untuk dibobol. Lalu juga mempunyai benteng-benteng lini belakang yang kokoh sulit ditembus, seperti Lucio, Edmilson, dan Roque Junior. Dan kehebatan tersebut masih ditambah, dengan pemain-pemain sekelas Cafu dan Roberto Carlos yang keseimbangan bertahan dan menyerang sama bagusnya.

Memiliki penjaga gawang jago cetak gol

Eksekusi bola mati Rogerio Ceni [Sumber Gambar]
Selain hal tadi, di Timnas Brazil edisi 2002 juga terselip satu nama penjaga gawang yang handal dalam mencetak gol. Bernama Rodrigo Ceni, kiper 46 itu selama karirnya sukses membobol gawang lawan sebanyak 65 kali. Pada umumnya, aksi Ceni dalam mencetak gol itu dikreasi lewat tendangan penalti atau bebas. Meski dalam Piala Dunia Korea Selatan dan Jepang itu tidak banyak bermain, namun kehadiran sukses membuat Brazil saat itu mempunyai komposisi skuad yang lengkap. Tak kaget jika pada akhirnya mereka sukses merengkuh trofi Piala Dunia 2002. Ceni merupakan pemain yang masuk kategori one man, one club.

Tampilan nyentrik Ronaldo dengan rambut kuncung

Aksi Ronaldo Nazario [Sumber Gambar]
Masih terkait Tim Nasional Brazil pada 2002, selain Ceni rambut nyentrik Ronaldo Luís Nazário, tentu menjadi sesuatu yang akan terus diingat. Ya, kala itu mantan pemain Real Madrid, memilih gaya potongan kuncung kala berlaga di Piala Dunia. Usut punya usut, hal tersebut dilakukan agar ia tidak disamakan oleh anaknya dengan Roberto Carlos. Meski punya tampilan rambut unik, tapi Ronaldo tetaplah ganas di depan gawang lawan. Tercatat, delapan gol sukses ditorehkannya dan sekaligus membuat pria kini berusia 42 tahun ini menjadi top skor ajang tersebut. Kiprah Ronaldo semakin indah tatkala usia Piala Dunia ia dinobatkan pemenang Ballon d’Or.

Bermain dengan gaya permainan yang menghibur

https://www.youtube.com/watch?v=rytmwaWpiA0

Masih bernostalgia dengan Timnas Brazil di tahun tersebut. Saat itu Tim Negeri Samba juga kerap pertontonkan permainan yang menghibur di atas lapangan. Dikenal dengan istilah Jogo Bonito anak asuh Felipe Scolari selalu terlihat skill full dengan kemampuan gocek dan passing luar biasa menakjubkan. Bahkan mereka juga juga terlihat seperti menari-menari di atas lapangan. Gaya tersebutlah yang akhirnya membuat mereka tidak pernah terkalahkan sepanjang pagelaran Piala Dunia 2002.

BACA JUGA: Tidak Memiliki Tubuh yang Sempurna, Pemain Brazil Ini Sukses Guncang Dunia

Bagaimana sobat Boombastis jadi terbayang kan kalian dengan Tim Samba tahun tersebut? Tapi, terlepas dari hal tersebut, memang harus diakui kalau Brazil saat itu selain hebat juga mempertontonkan kepada kita semua keindahan sepak bola. Selain itu mereka juga menjadi bukti untuk kalian, jika negara berkembang juga bisa menjadi juara Piala Dunia.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Begini Jadinya jika ‘Sadisnya’ Aturan Internet di China Diadopsi oleh Indonesia

Bikin Heran Warganet, Perempuan Ini Makan Sabun Batangan Layaknya Nyemil Es Krim