Menjadi salah satu negara terkuat dunia, siapa sangka kalau dulu Israel ternyata bukan apa-apa. Kalau kamu baca buku sejarah, negara zionis ini dulunya tidak benar-benar eksis. Tanah yang mereka duduki saat ini adalah milik Palestina. Namun, berkat usaha salah seorang tokoh Yahudi terkemuka, akhirnya negara berlambang bintang david ini berdiri.
Seluruh Yahudi Israel nampaknya harus benar-benar menundukkan kepalanya seraya menunjukkan hormat kepada pria bernama Theodor Herzl. Alasannya apalagi kalau bukan karena pria inilah yang memprakarsai berdirinya Israel. Usaha Herzl sendiri memang tidak main-main. Ia harus berdarah-darah untuk mengklaim tanah di mana Israel berdiri sekarang. Sampai akhirnya usaha ini terjawab dan berdirilah si negara zionis.
Lantaran usahanya yang luar biasa ini, Herzl begitu harum namanya di Israel. Jelas sekali memang, karena tanpa dirinya Israel saat ini mungkin hanya sekedar wacana.
Ketika Kemauan Herzl Jadi Olokan Orang-Orang Yahudi
Sejak dulu zaman sekali, orang-orang Yahudi sudah mencoba untuk melakukan klaim terhadap sebagian tanah Palestina. Hal ini didasari dari semacam keyakinan jika tanah yang dijanjikan bagi mereka adalah di sana. Maka dari itu, usaha-usaha pun dilakukan. Herzl mengawali ini semua dengan melakukan banyak aksi nyata. Salah satunya meminta dukungan kepada orang-orang kaya di Eropa.
Herzl diketahui meminta kepada para orang-orang Yahudi Eropa barat yang kaya-kaya. Namun, anehnya, ia malah dimaki dan ditertawakan. Kemudian ia juga meminta bantuan kepada para Baron super kaya macam Hirsch dan Rotschild namun lagi-lagi usahanya gagal. Cukup aneh sebenarnya mengingat orang-orang ini juga berdarah Yahudi.
Mencari Bantuan ke Penjuru Dunia Sampai Keinginan Membeli Israel
Ditolak mentah-mentah oleh kaumnya sendiri, Herzl pun tak patah arang. Ia masih sangat bersemangat untuk memprakarsai berdirinya Israel. Tercatat dalam sejarah kalau Herzl kemudian berkelilling dunia dan mencari bantuan apa pun yang bisa ia dapatkan. Sayangnya, lagi-lagi ia harus menelan getir lantaran tak ada satu pihak pun yang terbuka hatinya untuk membantu Herzl.
Sampai akhirnya Herzl memilih cara yang lebih spartan yakni meminta langsung tanah yang dijanjikan itu kepada si empunya, yakni Khalifah Turki Usmani yang saat itu dijabat oleh Sultan Abd-ul Hamid II. Herzl menawarkan sejumlah besar uang kepada sultan sampai-sampai berjanji membikinkan sebuah benteng besar untuk ditukar dengan tanah Israel yang dulu masih Palestina. Sang Sultan pun jelas menolak ini dan mengatakan jika tanah Palestina itu direbut dengan darah. Sampai ia mati, takkan sejengkal tanah Palestina melayang kepada Herzl.
Yahudi untuk Pertama Kalinya Menduduki Israel
Setelah perjuangan Herzl yang tanpa hasil itu, kemudian pada tahun 1967 terjadi semacam perang yang mempertemukan para pasukan Yahudi dengan bangsa Arab. Ajaibnya, di perang ini orang-orang Yahudi berhasil menang dan akhirnya berhasil menduduki beberapa wilayah, seperti Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, juga Dataran Tinggi Golan. Dari sini kekuatan Israel pun mulai berkembang.
Unggulnya bangsa Yahudi dalam konflik ini seolah membuat jalan Herzl makin terang. Ia begitu mudah untuk melakukan lobi-lobi serta meminta bantuan kepada orang-orang yang dibutuhkannya. Di masa ini Herzl juga tak lupa terus mengadakan semacam konferensi zionisme yang juga makin dipandang oleh dunia.
Ditawari Uganda dan Rayuan Herzl Kepada Tsar Rusia
Dalam satu waktu Herzl pernah ditawari oleh Inggris untuk menempati salah satu tempat jajahannya. Kala itu Uganda yang ditawarkan Britania untuk ditempati oleh orang-orang Yahudi. Sayangnya, kesempatan ini ditolak oleh banyak tokoh Yahudi. Seumpama dulu mereka mengiyakan, mungkin Israel sekarang ada di Afrika.
Sudah mendapatkan begitu banyak titik cerah, Herzl masih saja terus meminta bantuan. Kali ini ia memohon kepada Tsar Rusia untuk membantunya memulangkan orang-orang Yahudi Eropa termasuk di Rusia sendiri, untuk menempati tanah Israel yang kala itu sudah berada di dalam genggamannya.
Berkat usaha Herzl yang sedemikian hebat, pada akhirnya Israel benar-benar berdiri. Sayangnya, si tokoh heroik Yahudi ini tak lama menikmati kejayaannya karena ia meninggal tak lama setelah itu. Diketahui Herzl meninggal gara-gara radang paru-paru dan sakit jantung. Penyebabnya sendiri tak lain karena pria ini terlalu sibuk bekerja.