Categories: Tips

Inilah 5 Alasan Kenapa Tempe Layak Dijadikan Warisan Budaya Dunia

Tahun 2015 lalu, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia bersama Forum Tempe Indonesia sepakat untuk mendaftarkan tempe sebagai warisan budaya non benda ke UNESCO. Sayang, hingga saat ini belum ada kabar lanjutan dari pemerintah mengenai ini. Katanya sih, pihak UNESCO sendiri kebanjiran pendaftaran calon warisan budaya benda dan non benda dari seluruh dunia sehingga pendaftaran tempe akan memakan waktu yang sangat lama.

Baru-baru ini media mencoba mengangkat kembali pamor tempe sebagai makanan tradisional Indonesia. Upaya ini tentunya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan budaya kita sendiri dan menyuarakan pentingnya pengakuan UNESCO atas tempe. Ada beberapa alasan mengapa tempe perlu banget diakui sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

100% Indonesia

Berbeda dengan sahabatnya, si tahu yang berasal dari Tiongkok, tempe 100% berasal dari Indonesia. Lebih tepatnya tempe berasal dari Jawa bagian tengah. Ini diungkapkan di dalam Serat Centhini, sebuah kumpulan syair yang didasarkan pada perjalanan anak-anak Sunan Kalijaga menjelajahi Pulau Jawa.

Tempe dipercaya berasal dari Klaten, Jawa Tengah [Image Source]
Tidak ada yang tahu pasti kapan tempe pertama kali dibuat. Satu hal yang pasti, makanan dari kedelai itu telah banyak dikenal sebelum Serat Centhini ditulis pada abad ke-18. Dalam karya sastra tersebut, terdapat kalimat jae santen tempe yang berarti sejenis makanan tempe bersantan serta kadhele tempe srundengan.

Bermanfaat bagi Banyak Orang

Harga tempe yang murah tidak membuat tempe menjadi makanan sampah. Gizi yang terkandung di dalamnya sangat tinggi, bahkan melampaui gizi dalam telur. Tempe bisa memperbaiki gizi mereka yang mengalami busung lapar dengan cepat.

Tempe kaya akan protein dan serat [Image Source]
Selain bergizi, tempe juga menopang perekonomian ratusan ribu keluarga di Indonesia. Bayangkan, tanpa tempe akan banyak orang kehilangan pekerjaan. Mulai dari petani kedelai, produsen tempe, pedagang tempe, penjual tempe penyet dan olahan tempe lainnya.

Unik

Tidak akan ada makanan yang bisa menyamai tempe. Mulai dari rasanya yang unik, semacam gurih dan asam hingga pembuatannya yang harus melalui berbagai tahapan.

Tempe memiliki rasa yang khas [Image Source]
Selain itu, pengolahan tempe menjadi berbagai makanan seperti keripik, tumis, mendoan menambah daya tarik tempe. Keunikan ini yang membuat tempe tidak tergantikan dan akan selalu menjadi makanan dengan identitas tersendiri.

Citra Tempe yang Semakin Baik di Masyarakat

Apalah gunanya memiliki budaya jika masyarakat tidak bangga dengannya. Tempe sempat direndahkan dan diasosiasikan dengan makanan kalangan bawah. Tapi saat ini tempe adalah bagian dari budaya Indonesia yang dicintai. Banyak orang yang bangga makan tempe.

Pembuatan tempe saat ini sudah higienis [Image Source]
Citranya yang murahan dan kotor pun mulai memudar. Produsen tempe kini mengutamakan kebersihan dan kualitas dari tempe. Konsumen pun tidak ragu-ragu lagi untuk mengonsumsi dan menyajikannya di berbagai acara.

Mulai Mengglobal

Kini tempe bukan hanya bisa ditemui di Indonesia, melainkan seluruh dunia. Penikmatnya pun bukan hanya imigran asal Indonesia, tetapi penduduk dunia lainnya. Di luar negeri, tempe diolah menjadi semacam kare, dipanggang, digoreng dengan menggunakan tepung dan dicocol ke saus, dijadikan topping sushi, dan lain-lain. Para vegetarian mulai memilih tempe sebagai sumber protein pengganti daging.

Kedai penjual tempe di London [Image Source]
Mengglobalnya tempe memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya, banyak orang yang mengenal Indonesia melalui makanan tradisionalnya. Sementara sisi negatifnya adalah bisa saja ada negara yang mengklaim tempe sebagai budaya mereka. Karena itu Indonesia sangat membutuhkan pengakuan UNESCO mengenai tempe segera sebelum ada yang menyerobot.

Nah, itulah alasan kenapa tempe perlu diakui dunia sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Saat ini tengah berlangsung petisi dukungan supaya tempe terdaftar di UNESCO. Tentunya kita tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu keputusan dari UNESCO yang tanpa kepastian. Dengan kekuatan media sosial, kita bisa mengkampanyekan ke seluruh dunia bahwa Indonesia adalah negara asal tempe.

Share
Published by
Aisyah Putri

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago