Siapa sih yang nggak ingin tinggal di rumah yang nyaman, aman, dan mudah dijangkau? Kalau disuruh milih nih, pastinya kita lebih damai tinggal di perumahan biasa ketimbang menetap di rumah yang berada di tebing curam atau area berbahaya lainnya. Sebab di tempat ekstrem macam itu, boro-boro bisa hidup damai kalau tiap hari ketar-ketir karena khawatir.
Tapi karena keterbatasan ini dan itu, akhirnya sebagian orang terpaksa menetap di kawasan ekstrim yang tak lazim dihuni. Keterbatasan membuat mereka tak mempunyai pilihan selain kreatif dalam beradaptasi. Nggak tanggung-tanggung nih, ada yang sampai tinggal di ujung-ujung tebing curam bahkan di atas pohon tinggi. Nah, berikut ini bukti kemampuan hebat manusia dalam mengubah tempat ekstrem menjadi hunian yang nyaman bagi mereka.
Biara Meteora, Yunani
Demi alasan keamanan, Biara Meteora dibangun di atas tebing yang curam. Keamanan yang dimaksud jelas bukan keamanan perjalanan menuju biara lho ya. Sebab untuk mencapai tempat ini perlu usaha keras dan taruhan nyawa lho. Selain itu, resiko bencana yang datang tiba-tiba juga harus ditanggung penghuni biara ini. Sebab sepanjang sejarah, dari 24 biara yang dibangun di tebing curam, 18 di antaranya telah hancur dan menjadi reruntuhan sebab perubahan kondisi alam yang ada.
The Hanging Monastery, Tiongkok
Pasti kamu sering menemui fenomena tempat ibadah di tengah kota yang sepi bukan? Lantas apa kabar ya kalau tempat ibadah di sekitar kita dibangun seperti The Hanging Monastery yang berada dipucuk-pucuk tebing gunung. Biara yang dibangun pada tahun 491 Masehi itu berdiri di sepanjang tebing curam Gunung Heng yang berfungsi sebagai dinding belakang. Dibangun dengan arsitektur bergaya Buddha, Tao, dan Konghucu, biara ini diakui sebagai salah satu bangunan memukau yang dilindungi monument nasional Tiongkok sejak tahun 1982.
Kalapana, Hawai
Tak peduli meski akses kota ditutup, fasilitas tak lagi diperbaiki, masih saja ada 35 keluarga yang menempati daerah bekas letusan gunung berapi di Kalapana Hawai. Padahal sejak letusan tahun 1986 yang meluluh lantakkan kota, pemerintah sudah melarang kawasan ini untuk dihuni. Namun seolah tak mendengar, hingga kini mereka masih bertahan di sana. Kira-kira apa ya yang membuat mereka tak rela meninggalkan tempat berbahaya tersebut? Mungkin mereka terlampau sayang pada tanah kelahirannya meski telah berubah menjadi kota hantu.
Rumah Pohon Korawai, Indonesia
Kalau selama ini kamu mengira hunian di tempat ekstrim hanya ada di luar negeri, maka tentu jelas salah. Sebab di Papua Barat bagian tenggara tepatnya suku Korawai, hampir keseluruhan masyarakatnya membangun rumah pohon di dataran tinggi. Bahkan, ada yang tingginya mencapai 50 meter lho. Tapi jangan pikir mereka cuma iseng melakukan hal ini. Karena sebenarnya, warga memilih tindakan ini untuk menghindari banjir ekstrem yang kerap kali datang. Selain itu, rumah yang tinggi juga bisa menghadang musuh dari suku-suku lain untuk menyerang. Duh, kalau mau berkunjung ke tetangga harus manjat dulu dong 50 meter
Santos, Brazil
Gimana rasanya kalau kamu tahu gedung yang sedang kamu huni goyah lantaran pondasi nggak kuat? Pastinya keder kan ya. Mending tinggal di rumah bambu daripada gedung pencakar langit tapi oleng. Tapi di Brazil, banyak gedung-gedung tinggi berfondasi lemah sebab kondisi tanah yang sulit dibangun fondasi. Tak ada pilihan lain orang-orang sana dengan santainya tetap bertahan di bangunan-bangunan yang terkadang terlihat menari karena oleng. Berani bener ya.
Castelfolllt de la Roca, Spanyol
Kalau tinggal di sini, pasti tiap hari kamu merasakan sensasi deg-deg ser kayak jatuh cinta. Ya, sebab selain berada di ketinggian 50 meter di tepian jurang curam, ancaman lahar yang sewaktu-waktu lewat pun bakal membayangimu setiap harinya. Sebab desa yang berada di provinsi Girona, Spanyol ini dulunya memang berasal dari endapan magma dan lava dari gunung yang letaknya tak jauh dari tempat ini.
Solvay Hut, Swiss
Disadari atau tidak, dalam kondisi terjepit manusia bisa sangat kreatif. Seperti warga Swiss yang membuat perlindungan cukup unik. Yaitu membangun pondok di ketinggian 4.003 mdpl pada rute menuju Matterhorn. Meski terlihat sederhana, di dalam pondok terdapat 10 tempat tidur dan juga jaringan telepon. Sewaktu-waktu cuaca ekstrim menimpa, warga akan pergi ke persinggahan ini. Wah, harus naik gunung dulu dong ya buat cari perlindungan.
Tempat-tempat di atas barangkali sama sekali tak pernah terpikirkan. Namun melihat keberadaannya yang nyata, sulit sekali menyangkal bahwa manusia memang diciptakan dengan bekal pikiran yang luar biasa. Buktinya, sudut-sudut bumi yang ekstrem seperti di atas saja bisa diubah menjadi tempat untuk hidup lho. Mana dari sekian hunian di atas yang menurut kamu paling bikin ngeri?