Kepadatan kota dan pengguna kendaraan pribadi yang semakin meningkat membuat beberapa kota pusat bertambah sesak. Tak hanya itu, polusi akan semakin menjadi-jadi. Kemacetan yang memakan waktu berjam-jam pun tak bisa dihindari.
Hal tersebut membuat pekerjaan akan terganggu dan terhambat. Beberapa pemerintah di kota-kota di negara-negara ini menerapkan sistem tarif parkir yang mahal untuk menanggulangi hal-hal diatas. Simak 7 negara berikut yang menerapkan tarif parkir termahal.
Keindahan london yang merupakan kotanya Harry Potter ini sangat indah dan menjadi destinasi terfavorit bagi petualang. Big Bang adalah salah satu landmark terkenal disini. Namun sayangnya, jika Anda berada di kota ini dengan waktu yang lama, jangan pernah mencoba untuk mengendarai transportasi pribadi.
Bukan karena kriminalitas, tetapi karena tarif parkirnya yang sangat mencekik. Per hari Anda akan dikenakan senilai Rp 821.000. Jika sebulan maka pengeluaran untuk parkir saja bisa mencapai 24,6 juta rupiah. Angka yang fantastis bukan. Jadi, berpikirlah lebih dalam lagi untuk menggunakan kendaraan pribadi di kota ini.
Pusat harajuku style ini menjadi salah satu titik kota metropolitan di Jepang. Tak heran jika kemacetan juga akn dialami di kota anime ini. Namun, pemerintah Jepang menerapkan sistema untuk mengurangi kemacetan yang berasal dari pengguna kendaraan pribadi.
Sistem yang diterapkan yaitu tarif parkir yang tidak murah. Disini jika Anda meletakkan kendaraan, maka akan dikenai sekitar Rp 743.000 per harinya. Kalau tiap hari memarkir kendaraan, hitungan per bulan mencapai 22 juta rupiah.
Ibukota dari Swedia ini menjadi kota terpadat. Selain karena menjadi pusat kota di negara ini, sebagian besar masyarakat daerah lain merantau ke daerah ini layaknya masyarakat Indonesia yang rata-rata merantau ke Jakarta. Populasi di kota ini mencapai 2 juta orang. Tak hanya penduduk yang memadati, tetapi juga alat transportasi.
Sistem tarif parkir merupakan salah satu jalan untuk menurunkan tingkat kepadatan kota ini. Tarif parkir mencapai Rp 626.000 untuk satu hari. Jika di hitung per bulan, maka Anda harus merogoh kocek yang lebih dalam yaitu sekitar 18 hingga 19 juta rupiah.
Kota yang terkenal dengan pemandangan gunung salju di sekitarnya ini termasuk dalam deretan kota yang memberikan tarif parkir yang mahal. Ibukota Swiss ini lebih memanfaatkan lahannya untuk rumah dan gedung. Mengingat sebagian besar wilayahnya adalah gunung salju.
Untuk mencegah kepadatan dalam kota, pemerintah Zurich menerapkan tarif parkir yang sangat mahal. Untuk satu harinya, tiap kendaraan akan dikenakan biaya parkir senilai Rp 606.000, atau tiap bulannya bisa mencapai 18 juta rupiah.
Negara Kangguru ini juga menempati urutan keenam dalam daftar tarif parkir termahal di dunia. Kota ini terkenal dengan wisatanya yang paling baik di dunia. Untuk menanggulangi kepadatan dan kemacetan karena tingkat penduduk dan wisatawan asing, pemerintah menerapkan biaya yang tidak murah untuk tiap kendaraan yang diparkir.
Tarifnya mencapai Rp 567.000 per harinya dan 17 juta rupiah tiap bulannya. Pemerintah Sidney memang mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Tetapi, masyarakat Sidney malah lebih menyukai sepeda sebagai transportasi dalam kota.
Kota padat penduduk di Amerika Serikat ini juga menerapkan sistem yang sama untuk menanggulangi kemacetan dan keramaian. Dengan populasi penduduknya yang tidak sedikit membuat pemerintah juga menerapkan sistem tarif parkir yang mahal untuk mencegah penuhnya New York lantaran kendaraan pribadi yang digunakan penduduknya.
Nilai yang harus dikeluarkan tiap parkir yaitu Rp 547.000 tiap harinya. Untuk per bulannya bisa mencapai 16,5 juta rupiah. Tidak sedikit bukan?
Kota selanjutnya adalah Hong Kong. Meskipun daerahnya kecil, namun tempatnya sudah menjadi pusat pasar keuangan yang tidak kecil. Sehingga, pemerintah harus mengupayakan agar kota ini tidak semakin sesak karena kendaraan yang memenuhi kota kecil ini. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengurangi tingkat penggunaan kendaraan pribadi dengan cara meningkatkan tarif parkir yang mahal.
Dalam sehari, tarif yang harus dibayarkan adalah Rp 489.000 dan untuk satu bulannya bisa mencapai 14,6 juta rupiah. Dengan begitu, penduduk sekitar dan pendatang akan berpikir lagi untuk membayarkan sejumlah uang tersebut hanya untuk memarkir kendaraan pribadi.
Sedangkan, ibukota Indonesia terkenal dengan macetnya yang luar biasa lama yang memakan waktu berjam-jam. Penyebabnya tak lain adalah kendaraan pribadi yang semakin memenuhi jalanan dan tempat parkir. Nah, bagaimana dengan kota metropolitan di Jakarta? Apakah juga harus menerapkan sistem parkir yang mahal untuk menanggulangi kepadatan kota?
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…