Secara harfiah hal yang tidak mungkin terjadi untuk anak berumur 11 tahun adalah memiliki gelar sarjana. Umumnya, orang yang memiliki gelar sarjana harus matang, baik secara umur maupun pemikiran. Dan pemikiran orang-orang tentang dogma bahwa yang berhasil menyelesaikan sarjana harus orang dewasa, kali ini terbantahkan. Ini adalah kisah tentang bocah 11 tahun bernama Tanishq Abraham yang bakal bikin mahasiswa terkaget-kaget.
Tanishq Abraham adalah anak yang berusia 11 tahun dan berhasil mendapatkan 3 gelar sarjana sekaligus. Hal ini sontak menuai protes banyak orang, terutama mereka yang cukup umur dan berusaha mati-matian untuk mendapatkan gelar sarjana. Tanishq Abraham berhasil menyelesaikan 3 gelar sarjana yaitu Fisika, Matematika dan Bahasa asing. Dalam kurun waktu yang terbilang singkat yaitu 3 tahun.
Tanishq Abraham berhasil menyelesaikan SMA pada usia 10 tahun
Abraham membuka sambutan pada pidato kelulusannya yang diikuti oleh 1.800 mahasiswa America River Collage (ARC). Abraham mengatakan bahwa dia telah berhasil menyelesaikan SMA pada usia 10 tahun. Tidak berhenti sampai di situ, Abraham juga berhasil lulus dengan nilai yang sangat tinggi, sehingga dia bisa masuk ke universitas terbaik di Amerika serikat tersebut.
Tanishq Abraham bukanlah anak kecil sembarangan, karena dia berhasil masuk universitas pada usia yang sangat muda yaitu 7 tahun. Bila kita tinjau kembali dari kejadian Abraham ini, apakah benar seorang anak kecil mampu melakukan hal seperti itu. Tentu saja bisa, karena manusia memiliki dua bagian otak yang sama-sama saling melengkapi satu sama lainnya. Mungkin dalam kasus ini Abraham memiliki keunggulan pada otak kirinya. Di mana otak kiri berfungsi untuk melakukan perhitungan angka-angka, memiliki ketrampilan ilmiah yang luar biasa dan bisa menganalisa suatu kasus dari sudut ilmiah. Berbeda dengan otak kanan, yang lebih mengutamakan sisi seni daripada hitungan angka.
Cita-cita Abraham untuk menjadi presiden Amerika serikat
Hal ini sontak membuat panik para petinggi di Amerika serikat. Abraham mengatakan bahwa dia ingin menjadi seorang presiden Amerika serikat. Melihat dari kemampuannya yang berhasil menyelesaikan kuliah secara singkat, menjadi pemimpin negeri Paman Sam bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan oleh Abraham. Belum lagi sekarang dia sudah menjadi penulis untuk NASA dalam pengembangan fisika dan ilmu nuklir yang sedang dikembangkan oleh Amerika serikat.
Belum lama ini Abraham telah menjadi pembicara dalam TEDx (Technology Entertainment Design) Banyak orang yang mengatakan bahwa dia seharusnya masih menginjak bangku sekolah, mengingat umur Abraham masih menginjak 11 tahun. Hal ini membuat Abraham terganggu, dia mengatakan di depan orang-orang yang sedang mengikuti acara TEDx bahwa dirinya telah terkena virus belajar. Oleh karena itu dia tidak bisa berhenti untuk mempelajari sesuatu.
Kecintaan Abraham terhadap membaca dan hal-hal baru yang dia temui
Berbeda dengan anak seumurannya Abraham lebih suka membaca buku-buku mengenai dinosaurus dan Astronomi. Pada usia 4 tahun dia mulai bisa membaca dan mulai diberikan bacaan oleh orang tuanya tentang ilmu pengetahuan alam. Bukannya menolak, Abraham yang baru berusia 4 tahun malah lebih mendalaminya dengan mencari sesuatu yang dia sukai melalui mesin pencari google.
Abraham mengatakan bahwa dia mulai tertarik dengan ilmu sains semenjak mengetahui acara di museum palentalogi UC Berkeley. Dia menemukan salah satu ketertarikan yang luar biasa pada ilmu pengetahuan, sehingga dia duduk paling depan pada saat acara dimulai. “Saat itu aku sangat memperhatikan seseorang yang menerangkan tentang ilmu palentalogi, mungkin berbeda dengan anak-anak seusiaku yang lebih memilih menonton pertunjukan sulap daripada datang ke museum ini” Ujar Abraham di acara TEDx.
Kutipan Abraham untuk orang-orang yang meragukan kemampuan dirinya
Ketika Abraham memiliki kehidupan yang di luar dugaan banyak orang, hal ini malah menjadikan dia sebagai bahan pembicaraan oleh banyak orang. Tidak jarang orang-orang menuduh bahwa dia dipaksa terlalu keras oleh kedua orang tuanya agar terus belajar. Abraham kemudian memberikan kutipan tentang hal ini.
Di depan banyak orang yang mengikuti acara TEDx Abraham memberikan pernyataan tentang permasalahan usia yang dia alami ketika menjadi mahasiswa “Saya kuliah pada usia 7 tahun, terus apakah salah? Tentu saja salah, karena banyak orang beranggapan bahwa kuliah harus dimulai pada usia 10 sampai 18 tahun. Menurut saya menjadi seorang mahasiswa tidak dimulai ketika anda menginjak umur tersebut. Bagi saya, menjadi mahasiswa itu ketika kita siap menanggung konsekuensi sebagai seorang mahasiswa” Tutup Abraham di akhir presentasinya.
Dari kejadian ini kita bisa mengambil banyak pelajaran. Bahwa belajar tidak bisa kita tentukan dari berapa usia seseorang, karena umur bukan menjadi patokan seseorang dapat menerima ilmu dengan baik.