Menanam bawang merah sendiri di rumah memiliki banyak manfaat dan keuntungan secara pribadi. Selain untuk memenuhi kebutuhan dapur sendiri, jika berlebih hasilnya bisa dijual lagi. Harga bawang merah juga cukup stabil sehingga bisa jadi salah satu sumber pemasukan yang menarik.
Tak perlu lahan yang luas, menanam bawang merah juga bisa dilakukan di halaman yang sedang maupun sempit. Caranya cukup mudah, yakni dengan menggunakan pot plastik dan media tanam seperti tanah yang subur atau arang sekam. Penasaran? Yuk simak caranya di bawah berikut ini.
Menyiapkan bibit hingga penanaman pada media tanam di dalam pot
Sebelum mulai menanam, pertama-tama siapkan bibit bawang merah terlebih dahulu. Usahakan memilih bibit yang berkualitas, yakni tidak dalam kondisi busuk, keriput, masih segar, dan telah memiliki tunas di bagian atas dan akar di bawah agar cepat tumbuh. Selanjutnya, siapkan media tanam berupa pot plastik dan tanah yang gembur.
Setelah bibit dimasukkan ke dalam tanah, siram secukupnya pada permukaan agar terasa lembab. Usahakan bibit telah dipotong 1/4 bagian atas yang mengerucut untuk merangsang tumbuhnya tunas baru. Jangan dipendam terlalu dalam agar bagian atas bibit bawang merah terkena udara dan cahaya matahari secara langsung.
Pemupukan dan perawatan bawang merah
Perawatan terhadap tanaman bawang merah bisa dilakukan dua kali dalam sehari saat pagi dan sore saat tahap awal penanaman. Baru setelah usia tanaman telah mencapai 10 hari, intensitas penyiraman bisa dikurangi agar tanaman tidak busuk. Setelahnya, bari dilakukan pemupukan dengan dua jenis pupuk, yakni pupuk daun dan pupuk buah.
Kedua pupuk di atas memiliki hasil yang berbeda saat digunakan. Jika fokus ingin mengambil daun bawang, maka pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk daun. Namun jika ingin panen bagian umbi atau buah bawang merah, maka gunakan pupuk buah sebagai nutrisi tambahan pada tanaman.
Analisa usaha bawang merah dengan sistem vertikultur
Agar bawang merah yang ditanam menghasilkan nilai ekonomis, bisa menggunakan sistem vertikultur untuk budidayanya. Sebagai contoh, penanaman bisa menggunakan pipa paralon sepanjang 2 meter yang telah diberi lubang sebanyak 120 buah berdiameter 10 sentimeter. Katakanlah tiap pipa menghasilkan 4 kilogram bawang merah sekali panen. Banyaknya jumlah pipa akan berpengaruh pada penghasilan.
Jika diasumsikan kita memiliki 10 pipa yang menghasilkan 4 kilogram bawang merah, berarti perhitungannya adalah 4 kg x 10 pipa = 40 kilogram. Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang merah sebesar Rp57.350 per kilogram. Jika dijumlah Rp57.350 x 40 kg = Rp 2.294.000. Jumlah yang menjadi keuntungan jika bawang yang dipanen dijual kembali.
Manfaat bawang merah
Mahalnya harga bawang merah di pasaran lantaran keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ada banyak manfaat dari bawang merah selain sebagai bumbu masakan. Benda bulat berwarna merah itu diketahui memiliki Kandungan antosianin dan quercetin yang mampu dapat menghambat perkembangan sel kanker di dalam tubuh.
Manfaat lainnya adalah, bawang merah mampu membantu menurunkan kolesterol lewat kandungan sufida methylallyl dan asam amino sulfur, mengatasi sembelit, membantu memulihkan radang tenggorokan, kandungan vitamin C yang tinggi, hingga memadatkan tulang agar terhindar dari penyakit osteoporosis.
BACA JUGA: Begini Cara Tanam Cabai Merah Sendiri di Rumah, Bisa Dijual dan Hasilkan Ratusan Ribu!
Selain cara-cara di atas, tentu masih ada banyak teknik bertanam bawang merah yang bisa menghasilkan keuntungan. Terutama jika ditanam dalam jumlah yang besar. Selain untuk bisnis, menanam bawang merah sendiri juga menjadi upaya kita untuk memperkuat pertahanan pangan secara mandiri. Siap mencoba Sahabat Boombastis?