Arab Saudi memiliki berbagai pesona menakjubkan untuk dikunjungi wisatawan. Bagaimana tidak pasalnya di sana lah tanah suci umat Islam berada, jadi wajar banyak penduduk di seluruh dunia ingin mengunjunginya. Bisa dibilang niatan ibadah mendekatkan diri ke Tuhan Yang Maha Esa sekalian berlibur di sana.
Bicara soal Arab, umumnya negara ini terkenal panas dan tandus, hampir jarang tanaman ditemui. Namun siapa sangka akhir-akhir ini banyak artikel atau video di dunia maya yang menyebutkan kalau juga ada tempat hijau di sana. Lalu benarkah cerita yang beredar tersebut? Simak ulasan berikut.
Sebuah daratan hijau di Saudi bagian selatan
Jika umumnya kita mengenal Arab Saudi sebagai suatu tempat yang lekat dengan padang pasir, namun akan berbeda jika berada di bagian selatan daerahnya. Tepatnya di desa Al-Majmal, yang nampak adalah bagian hijau yang tak kalah dengan pemandangan yang ada di Indonesia.
Tanaman penghasil pangan serta rumput-rumput hijau menghiasi tempat tersebut sehingga sering disebut sebagai ‘permata’ oleh orang sana. Dilansir dari Alarabiya situs berita resmi Arab kalau memang di sana warganya dengan segala upaya membangun desanya agar hijau seperti yang ada di negara lain. Perpaduan antara teknologi pun membuat Al-Majmal pemandangan yang memang tidak ditemukan di dataran Arab lainnya.
Tidak hanya jadi tempat cocok tanam, namun juga pariwisata
Al-Majmal dikenal sebagai desa agrikultur yang mengandalkan air hujan serta pohon dan hutan kecil yang mengelilinginya. Pada saat musim panas, justru banyak warga Saudi dari luar desa yang datang berkunjung lantaran hawa yang ada di sana lebih sejuk. Pagi hari Al-Majmal bersuhu sekitar 20-30 derajat Celsius, sedangkan malamnya 15 sampai 20 derajat.
Alhasil tidak hanya pemasukan dari cocok tanam saja yang membuat desa makmur, namun juga pariwisatanya. Atas keunikan permata dari Arab Saudi ini tidak hanya para wisatawan, namun para fotografer pun tak luput untuk mengabadikan keindahannya dalam obyek gambar.
Tak hanya Al-Mujmal, Badrani juga tak kalah indah
Kalau sebelumnya adalah daerah hijau baru ramai diperbincangkan, maka kalau yang satu ini sudah ada sejak dulu. Ya, Wadi al-Bardani mungkin jadi tempat yang paling memanjakan mata di Arab sana. Bagaimana tidak, ditengah gurun pasir dan tandus, ternyata ada sebuah lembah hijau yang airnya terus mengalir setiap tahunnya.
Pun demikian dengan ternak-ternak yang berlarian digembalakan oleh para pemiliknya. Lembah hijau ini sudah terkenal dari dulu soal pemandangannya. Sedangkan arti ‘Badrani’ sendiri berarti sebuah negeri yang memiliki naungan, nama yang sangat cocok ditempatkah di lembah itu. Bukah hal yang aneh kalau banyak orang kemari hanya untuk melihat keindahannya.
Tanah hijau Arab dan datangnya kiamat
Munculnya dataran hijau Arab ini tentunya menjadi keuntungan sendiri bagi warganya, baik dari segi finansial maupun pariwisata. Meskipun begitu tak mudah untuk mendapatkannya, pasalnya di beberapa daerah penduduknya harus berusaha keras agar tanah jadi hijau. Mulai dari menggunakan teknologi super canggih hingga gotong royong warganya untuk membuat impian mereka terwujud.
Tetapi di sisi lain, banyak pula yang menyangkutkannya dengan masalah agama. Hal itu bukan sesuatu yang aneh mengingat kalau salah satu tanda kiamat adalah mulai menghijau daerah Arab yang tandus seperti yang telah dikatakan nabi. Hanya Allah yang tahu, yang jelas selalu ada hikmah nantinya yang akan dipetik di balik sebuah peristiwa.
Uniknya dari hijaunya dari Al-Mujmal, ada campur tangan masyarakatnya yang ingin melihat tanahnya menjadi hijau. Tentu hal itu tidak mudah mesti harus ada kerjasama dengan yang lain. Lihat saat ini sawah-sawah yang indah akhirnya bisa lihat dengan mata kepala.