in

Melihat Ajang Cari Jodoh ‘Take Me Out’ Khusus Batak, Pesertanya Luber-luber

Take Me Out adalah ajang pencarian jodoh yang pernah eksis di salah satu TV nasional pada tahun 2009. Acara ini bertemakan pencarian pasangan dan mengudara selama 3 jam. Peserta Take Me Out juga datang dari berbagai kalangan, mulai dari orang biasa hingga artis-artis.

Nah, mirip dengan Take Me Out, Gereja HKBP Resort Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur baru-baru ini menyelenggarakan acara ajang perjodohan bernama Didia Rongkaphi (Jodohku Mana?), yang dikhususkan untuk orang-orang Batak. Kira-kira gimana y acara kerja mencari jodoh model ini?

Take Me Out 2009 [Sumber gambar]
Dilaksanakan pada Minggu (24/2/2019), tercatat ada sekitar 1150 peserta yang hadir. Jumlah tersebut termasuk luar biasa sekaligus menjadi bukti bahwa jumlah orang Batak yang masih jomblo dan tinggal di ibukota memang banyak. Lalu bagaimana aturan mainnya, apakah sama persis dengan yang ada di Take Me Out?

Melansir Tribun Medan, masing-masing “jombloers” mengisi secarik kertas yang diberi tanda bulatan warna. Tanda bulatan warna itulah yang dijadikan sebagai tahap seleksi awal. dari data awal, nantinya panitia akan memanggil peserta untuk memperkenalkan dirinya masing-masing. Jika merasa cocok, panitia mempersilakan peserta untuk saling bertukar nomor ponsel. Setelahnya terserah kepada masing-masing peserta.

Salah satu yang membagikan pengalamannya adalah Ishak Pardosi. Ia bercerita bahwa semua muda-mudi Batak yang mengikuti ajang ini adalah mereka yang masih asli keturunan Tapanuli. Acara ini berlangsung meriah, karena memang ini adalah kali pertamanya digelar.

Sosok lain yang hadir ada;ah Jeff Rekando. Ia sempat mengabadikan bagaimana serunya mencari jodoh ala Batak ini dalam sebuah video vlog. Mulai dari menentukan pasangan yang match, memperkenalkan diri, hingga bertukar informasi pribadi. Jika pun salah satu dari mereka match secara undian kertas, tapi tidak sreg untuk melanjutkan, bisa mencari pasangan lain. setelah dirasa cocok baru deh tukaran nomer ponsel dan dating.

Suasana Pencarian Jodoh orang Batak [Sumber gambar]
Dari video vlog Jeff Rekando memang tidak disebutkan berapa jumlah orang yang berhasil mendapatkan pasangan di sana. Namun, setelahnya, mereka dipersilakan berdoa agar orang yang sudah dipilih memang sosok yang tepat untuk diajak membina rumah tangga.

Uniknya, Gereja HKBP Resort Sutoyo, Cawang, tempat diselenggarakannya acara Didia Rongkaphi (JOdohku Mana?) ini memang terkenal dengan sebutan gereja ‘rokkap’ alias gereja ‘jodoh’ di kalangan Batak Jakarta. Di gereja ini banyak muda-mudi yang bertemu dengan pasangan hidupnya saat sedang beribadah. Ya, istilahnya saling lirik, suka, PDKT, lalu melangkah ke jenjang yang lebih serius.

BACA JUGA: 5 Kontes Nyeleneh Bikin Syok Ini Hanya Bisa Kamu Temui di Thailand

Jodoh memang kadang menjadi kejutan tersendiri, Sobat. Berapa banyak orang yang sudah bertahun-tahun pacaran, eh nyatanya enggak jadi naik ke pelaminan. Tapi yang baru berkenalan bisa langsung klop dan berjodoh, contohnya saja Syahrini-Reino Barack, yang pernikahannya bikin heboh orang satu Indonesia. Namun, kalau tidak diusahakan, ya, jodoh juga enggak mungkin datang dengan sendirinya.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Ulang Tahun, Ini 6 Lagu Lawas Justin Bieber yang Tak Lekang oleh Waktu

Kenalan dengan Indriyanto, Mantan Timnas yang Sempat Ditransfer dengan Mahar 100 Perak