Susanti Ndapataka belakangan ini jadi buah pembicaraan banyak orang, hal itu karena atlet muay thai tersebut terlihat sedang menaiki sebuah mobil pikap. Perempuan yang menjadi peraih medali pertama NTT tersebut, tampak duduk di bak belakang bersama dengan beberapa orang lain. Foto tersebut pun seketika viral setelah dibagikan oleh akun Twitter @narkosun01.
Caption yang dibubuhkan akun tersebut juga menunjukkan kekecewaan pada pihak pemerintah provinsi serta gubernur setempat. Penjemputan atlet untuk kembali ke rumahnya dengan menggunakan pikap tersebut, dianggap sangat memalukan. Namun ternyata, ada fakta sendiri di balik foto tersebut. Berikut ini adalah faktanya.
Sudah disambut di bandara
Setelah mendapat kemenangan medali emas PON XX Papua, sejatinya Susanti disambut dengan pengalungan. Yang turut hadir adalah Sekretaris Umum KONI NTT Umbu Saga Anaka, Wakil Ketua Umum Koni Theo Widodo, Wakil Ketua Bidang Organisasi Ani Tari Ndaparoka, Staf Khusus Gubernur Mickael Fernandes, Sekdispora NTT Wellem Enga, dan Sekretaris KORMI NTT Aloysius Min. Susanti yang saat itu didampingi oleh pelatih dan juga managernya, mendapat penghargaan pengalungan bunga dan selendang dari KONI NTT dan Dispora NTT.
Disediakan mobil untuk mengantar pulang
Tak hanya penyambutan pengalungan bunga, menurut Susanti, sebenarnya KONI dan Dispora NTT telah menyiapkan mobil yang siap untuk mengantar Susanti ke rumah sang pelatih. Namun justru ditolak, hal itu karena beberapa rekannya sudah menyiapkan mobil bersama Laskar Timor Indonesia, jadi Susanti tidak enak kalau meninggalkan mereka.
Susanti sendiri sama sekali tidak masalah meski hanya naik pikap. Hal itu karena Susanti sejak awal tidak ingin ada euforia penjemputan. Bahkan sebelumnya, Susanti tidak ingin dijemput karena dia juga sudah pernah jadi juara dan pulang tanpa penjemputan.
Salah koordinasi mobil jemputan
Ternyata, sehari sebelum kembali ke Kupang, teman-teman Susanti sempat bertanya keinginan tentang mobil apa yang akan digunakan untuk penjemputan. Sang pelatih menjawab jika sebaiknya dijemput dengan mobil terbuka, hal itu karena sang pelatih membayangkan masyarakat lain bisa melihat kepulangan Susanti.
Namun ia sendiri juga tidak membayangkan jika yang datang adalah pikap. Namun hal itu tidak jadi persoalan, Susanti dan yang lain tetap menerima dengan senang sambutan tersebut. Susanti justru sangat bahagia karena teman-temannya dari Muaythai Camp dan Laskar Timor Indonesia (LTI) menjemput dan mengantarnya sampai ke rumah.
Mendapat banyak hadiah
Menjadi pemenang medali dan mengharumkan NTT adalah kebahagiaan tersendiri, namun kebahagiaan itu bukan hanya dirasakan oleh Susanti. Bahkan tak sedikit yang tergerak untuk memberikan apresiasi untuk Susanti Ndapataka. DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Anita Gah memberikan hadiah sebesar Rp50 juta. BPR Christa Jaya juga memberikan Rp10 juta.
Salah satu praktisi hukum juga memberikan beasiswa untuk Susanti. Tak sampai di sana, pengusaha sukses asal Jakarta, Yohanes Vian Feoh juga tak ketinggalan memberikan hadiah berupa bahan bangunan untuk merenovasi rumah tua Susanti, agar menjadi rumah permanen. Hadiah tersebut merupakan bentuk kepedulian Yohanes, terhadap keluarga Susanti.
BACA JUGA: Sukses Sikat Emas SEA GAMES 2019, tapi Atlet Asal Tasikmalaya ini Malah Pulang Naik Angkot
Itulah beberapa fakta tentang Susanti, atlet muay thai yang beberapa saat lalu sempat viral di media sosial. Setelah tau kenyataannya, sepertinya kita bisa bernapas lega, setidaknya atlet Indonesia masih mendapat apresiasi yang besar dari pemerintah.