Dua tahun sudah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama atau Ahok mendekam di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua. Tersangka pencemaran nama agama ini akan bebas pada Kamis, 24 Januari mendatang.
Kabar kebebasan ini tentu saja bukan kabar bahagian untuk dirinya saja, tetapi juga untuk para Ahokers yang sudah mendukung dan memberi semangat untuk Pak Ahok. Bahkan mereka sudah berencana untuk menyambut pemimpin idola mereka. Karena hal itulah ia membuat sebuah surat yang isinya tampak dewasa dan bijaksana.
Dalam surat tersebut, Ahok mengatakan bahwa dirinya merasa sangat bersyukur karena telah dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi dan mendukung dengan sepenuh hati, bahkan saat dirinya berada di titik terendah sekalipun. Hal tersebut merupakan karunia tak terhingga yang harganya lebih mahal dari kekayaan, emas dan permata.
Mengenai para Ahokers yang ingin menyambut kebebasannya, ia mengimbau semua tak perlu melakukan hal tersebut, apalagi kalau sampai harus menginap di Mako Brimob. Kamis, yang bertepatan dengan hari kebebasannya adalah hari di mana orang sibuk bekerja dan mencari nafkah, kehadiran para Ahokers hanya akan menambah padat jalanan dan membuat kemacetan.
Tak hanya sampai di situ, ia juga sangat bersyukur karena ia tidak terpilih menjadi Gubernur DKI di Pilkada 2017 lalu dan malah mendekam di Mako Brimob. Jika waktu diputar ulang, ia akan tetap kukuh pada pilihan pertama, yaitu masuk penjara. Karena jika terpilih sebagai pemimpin ia mungkin akan semakin arogan, kasar, serta menyakiti hati banyak orang.
Penjara yang merupakan rumah tahanan ternyata terlah merubah seorang Ahok menjadi sosok arif dan bijaksana. ia bahkan berkata bahwa dua tahun di Mako Brimob membuat dirinya menjadi lelaki yang benar-benar mengenal dirinya. Dua tahun tersebut ibaratnya adalah masa belajar merenungi kembali hidup yang selama ini hanya dihabiskan untuk bekerja di Balai Kota, pergi pagi pulang malam bagaikan robot.
Di akhir surat ia juga menyampaikan permohonan maaf untuk semua tindakannya selama ini. Ia juga memberi imbauan agar jangan ada masyarakat yang golput, tetap bela kebenaran dan keadilan, serta yang paling penting ia tak mau lagi dipanggil Ahok, melainkan BTP saja.
Surat ini bukan yang pertama dikirim oleh seorang Ahok selama ini ditahan di Mako Brimob. Sebelumnya ada sekitar 5 surat lain yang pernah ia kirim melalui buku yang ia jual. Surat tersebut ada yang berupa permohonan terima kasih untuk lilin perjuangan sebagai bentuk dukungan, surat untuk hari jadi ke 20 dengan Veronica, surat untuk Mata Najwa, ungkapan saat perceraian, dan semangat untuk para Ahokers.
BACA JUGA: Kira-Kira Seperti Inilah Indonesia Jika Ahok Jadi Presiden
Dari semua surat yang ia kirim, Sahabat semua mungkin bisa menilai bagaimana seorang Ahok berubah dari waktu ke waktu. Penjara telah menyulapnya menjadi sosok lain yang lebih berluas hati dan bijaksana dalam menyikapi hidup. Ya, sesuatu yang kita anggap sebagai pukulan kadang memang menjadikan lebih kuat dan tangguh. Selamat menghirup udara segar kembali pak BTP!