in

Fakta Mengejutkan Sun Cult, Sekte Kuno yang Nyaris Menguasai Dunia

pemuja matahari

Sebelum agama modern muncul dan akhirnya berkembang ke seluruh dunia. Masyarakat di seluruh dunia banyak yang menyembah benda-benda tertentu. Mereka menyembah berhala, gunung, atau sesuatu yang dianggap sakral karena dianggap mampu memberikan kehidupan dan keberkahan sehingga benda itu ditinggikan derajat.

Selain benda-benda yang telah disebutkan sebelumnya, masyarakat di masa lalu juga ada yang menyembah matahari. Benda besar dan bercahaya di langit itu dianggap dewa sehingga sekte matahari banyak bermunculan di seluruh dunia. Tidak hanya di kawasan Amerika Selatan di mana suku Maya hidup atau Jepang yang berjuluk negeri matahari terbit.

Selama ribuan tahun, sekte kuno yang menganggap matahari sebagai tuhan terus saja tumbuh. Bahkan nyaris menguasai dunia karena penyebarannya yang sangat luas. Berikut fakta-fakta mengejutkan dari sun cult yang kemungkinan masih ada di era modern seperti sekarang.

1. Nyawa dari Kerajaan Mesir Kuno

Bukan menjadi rahasia lagi kalau Mesir kuno yang berdiri sejak ribuan tahun sebelum masehi adalah masyarakat penyembah matahari. Banyak firaun yang berkuasa di peradaban besar itu yang menyembah Dewa Ra atau dewa matahari sebagai entitas tertinggi dari mereka. Bahkan, kuil atau bangunan penyembahan terus dibangun untuk menghormati dewa matahari yang mereka junjung setinggi-tingginya.

Nyawa dari Kerajaan Mesir Kuno [image source]
Salah satu pemimpin Mesir kuno yang dikenal sangat loyal kepada Dewa Ra adalah Ramses II. Saat memerintah tahun 1279-1213 SM, dia mengembangkan sebuah sekte penyembahan matahari. Dari sini, sekte berusaha dilebarkan ke banyak wilayah oleh raja melalui perang hebat seperti yang terjadi di Suriah dan juga Hittites ribuan tahun silam.

2. Pengorbanan Manusia untuk Dewa Matahari Suku Maya

Salah satu suku yang dikenal sebagai pemuja matahari adalah Suku Maya. Suku ini memiliki kebiasaan untuk meninggikan dewa matahari hingga memberi tumbal berupa nyawa manusia. Mereka yang akan dijadikan tumbal biasanya akan dibunuh begitu saja atau tubuhnya dibakar hingga mati di tempat. Matinya tumbal manusia yang dilakukan oleh para pemuka sekte mengadakan diterimanya persembahan.

Pengorbanan Manusia Suku Maya [image source]
Terungkapnya praktik tumbal manusia yang dilakukan oleh Suku Maya cukup membuat peneliti terkejut. Pasalnya, di situs Maya yang berlokasi di Tikal, banyak peneliti menemukan tulang manusia dengan usia 10-14 tahun dan 35-40 tahun. Tulang belulang yang ditemukan adalah sisa pengorbanan manusia di masa lalu untuk dewa matahari yang dijunjung tinggi Suku Maya.

3. Pemuja Matahari Terbesar Eropa ada di Denmark

Mungkin kita akan menganggap Mesir atau Maya sebagai kelompok yang paling tua dan banyak menyembah matahari. Namun, fakta yang ada menunjukkan kalau sekte penyembah matahari juga ada di Eropa seperti Inggris dan Denmark yang memiliki cukup banyak pulau kecil. Ribuan tahun yang lalu, masyarakat yang ada di kawasan itu menjadi pemuja matahari yang setia sebelum Kristen akhirnya masuk menyebar di semua wilayah.

Pemuja Matahari Terbesar Eropa ada di Denmark [image source]
Bukti adanya penyembahan matahari di Denmark ditemukan di kawasan Pulau Bornholm. Di tempat ini ditemukan kuil dengan usia sekitar 5.500 tahun. Bangunan yang sangat kompleks dan berisi cukup banyak peninggalan seperti lempeng matahari dan pernak-pernik penyembahan lainnya. Dari penemuan yang ada, peneliti bisa menyimpulkan kalau wilayah Denmark dan sekitarnya adalah basis pemuja matahari.

4. Pemuja Matahari Juga Ada di Inggris

Pada tahun 1947 atau dua tahun pasca Perang Dunia II, arkeolog di Inggris menemukan beberapa lempeng bulatan emas tidak jauh dari Stonehenge. Di dekat lempeng itu juga terdapat beberapa tulang-belulang yang diprediksi berusia sekitar 4.500 tahun. Dari penemuan ini ilmuwan mulai membuat dugaan kalau di tahun itu cukup banyak penyembah matahari di kawasan Inggris.

Pemuja Matahari Juga Ada di Inggris [image source]
Umur dari lempengan yang ditemukan juga nyaris sama dengan Stonehenge. Daris ini diperoleh lagi dugaan kalau kala itu penyembahan pada matahari telah dilakukan oleh cukup banyak orang. Lempengan emas yang ditemukan adalah bukti kalau penggunaan simbol atau jimat berhubungan dengan dewa matahari sangat kuat di kala itu.

Inilah beberapa fakta tentang sun cult. Ternyata, sekte dengan matahari sebagai dewa atau tuhan cukup banyak di dunia ini. Jika saja sekte itu masih ada, mungkin bumi dan seisinya masih banyak pemuja matahari yang melakukan praktik ritual ngeri dan tidak masuk akal.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

Bacchanalia, Festival Paling Bejat yang Pernah Dilakukan Manusia

Adu Kuat Antara Militer Indonesia dan Australia, Siapa yang Lebih Sangar?