Perjuangan hidup, bukanlah perkara mudah yang dapa dilalui begitu saja. Butuh kesabaran dan usaha keras untuk melewatinya. Terlebih bagi mereka yang telah berkeluarga. Inilah yang kini dilakukan oleh sosok pria sederhana yang bernama Sumano. Demi mencukupi kebutuhan dirinya dan kelaurga, ia rela merantau jauh ke Pulau Bali.
Di sana, ia bekerja sebagai Panol (Kuli Panggul Air Laut) selama 17 tahun. Saban hari, Sumano senantiasa membawa gerobak rapuhnya, berikut empat drum kosong yang akan ia isi dengan air laut. Sesampainya di dermaga, ia segera turun dengan membawa dua drum plastik kosong untuk diisi. Setelah dirasa penuh, ia segera kembali ke atas dengan pikulan berisi air yang ditaksir memupunyai berat sekitar 30 Kg.
“Kalau disiram air laut ikan yang dijual jadi segar. Kalau dikasih air tawar cepat bau dan busuk,” kata Sumano yang dilansir dari merdeka.com.
Bekerja keras selama sehari penuh, membuat Sumano memperoleh pemasukan antara Rp 40 sampai Rp 60 ribu. Tergantung permintaan yang ada. Namun jika sedang ramai, dirinya bisa bolak-balik sebanyak 10 kali. Meski demikian, Sumano hanya mendapatkan Rp 600 dalam sebulan. Sebuah nilai yang tak sebanding dengan kerasnya tenaga yang ia keluarkan. Apa boleh buat. Sumano tak mempunyai pilihan lainnya.
Tak hanya memikul air laut, Sumarno juga kerap bekerja serabutan dan memilih tidur di pos-pos nelayan daripada menyewa tempat indekos. Tak jarang, ia juga kerap menunpang di rumah temannya sekedar untuk melepas lelas. Entah sampai kapan ia akan menggeluti profesi tersebut. Meski banyak pesanan, hati kecilnya terketuk untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik.