in

Begini Suka Duka yang Hanya Dirasakan oleh Mereka yang Bekerja Sebagai Sales

Posisi sebagai sales dalam perusahaan menjadi kunci utama apakah jualan akan laku dan banyak pemintanya atau tidak. Makanya, untuk menjadi seorang yang bekerja sebagai sales atau marketing ini biasanya dibutuhkan orang yang cakap berbicara, karena tujuannya memang meyakinkan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Tetapi, namanya juga bekerja, pasti ada saat di mana target yang diberikan oleh atasan tidak terpenuhi. Alhasil, seorang pekerja harus siap dengan konsekuensi yang diberikan kepada mereka. Jika kebetulan kamu bekerja sebagai seorang sales, maka hal inilah yang kemungkinan kamu rasakan selama bekerja.

Siap ditugaskan di lapangan setiap saat

Siap ditugaskan di luar ruangan [Sumber gambar]
“Berangkat untuk tugas, pulang demi beras”, mungkin inilah tugas yang tepat untuk mereka yang bekerja sebagai sales. Jelas, untuk meningkatkan laba perusahaan, mereka harus mencari konsumen sebagai pembeli jasa ataupun barang. Dan, yang ditugaskan untuk terjun ke lapangan jelas adalah bagian marketing/salesnya. Mereka harus siap berjalan di bawah terik matahari, menerobos hujan, mandi keringat dan berjejalan di tengah macetnya jalanan. Singkatnya, menjadi sales harus tangguh, siap berangkat pagi pulang malam.

Bertemu dengan pelanggan dengan berbagai macam karakter

Iluatrasi sales [Sumber gambar]
Saat terjun ke lapangan, yang ditemui adalah konsumen. Dalam hal ini tentu yang diajak berinterkasi adalah masyarakat dengan berbagai latar belakang berbeda. Saat mencoba menawarkan barang, kata-kata yang digunakan harus benar-benar baik sehingga bisa diterima oleh konsumen. Sabar adalah bekal yang saban hari harus dibawa oleh seorang sales. Kalau tidak, ya enggak ada yang mau melirik jualannya, ya?

Bekerja harus maksimal dan kejar target

Sales mengejar target [Sumber gambar]
Salah satu yang paling akrab dengan kehidupan seorang sales adalah mengejar target yang diberikan oleh atasan. Jika tidak memenuhi, maka mereka bisa saja dipecat oleh perusahaan. Seperti berita hangat yang terjadi pada para sales smartphone merek Oppo di wilayah Tuban ini. Karena tak penuhi target penjualan, mereka dihukum secara fisik dan juga diminta makan makanan tak lazim. Seperti belimbing wuluh, jeruk nipis, pare mentah, cabai, bawang putih, garam, hingga terasi. Mengerikan banget kan?

Walaupun begitu, kalau sudah pro, seorang sales banyak kenalannya

Punya banyak teman [Sumber gambar]
Di balik duka yang harus mereka lewati, menjadi seorang sales pastinya punya banyak teman, ya karena terkoneksi dengan banyak orang. Teman dan kenalan seorang sales datang dari berbagai profesi dan latar belakang. Hal ini tentu sangat membantu sekali jika suatu saat mereka membutuhkan bantuan. Keuntungan lain adalah, seorang sales biasanya punya jiwa entrepreneur yang kelak sangat berguna saat mereka tak lagi menjadi sales.

BACA JUGA: Berawal Dari Sales Biasa, Pria Terkaya di Indonesia Ini Ungkap Rahasia Kesuksesannya

Singkatnya, pekerjaan menjadi sales tergantung dengan usaha yang dilakukan oleh si pelaku pekerjaan. Jika jualannya melebihi target yang sudah diberikan, maka akan ada komisi untuk mereka –yang biasanya lebih besar daripada gaji pokok. Tetapi jika malas-malasan, tak mencapai target, kerja letoy dan banyak mengeluhnya, selamat tinggal deh.

 

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Ishizaki sampai Tarzan, Inilah 10 Potret Pemain Bola yang Disamakan dengan Tokoh Kartun

Kisah Supir Taksi yang Gregetan Ingin Bongkar Kemacetan di Jakarta, Ternyata Dia Lulusan Jerman