Peran sosial media saat ini nampaknya sudah sangat besar saja di masyarakat Indonesia. Berbeda orang maka tak sama pula tujuan penggunaan sosial medianya. Ada masyarakat yang menggunakan sosial media untuk berdagang, sekedar mencari informasi, berjejaring, bahkan tak jarang juga ada yang menggunakannya sebagai ajang curhat. Dan biasanya sih curhat di sosial media ini sangat trend di kalangan anak-anak muda.
Zaman memang sudah sangat berubah, kalau dulu orang cenderung tidak ingin masalahnya diketahui khalayak. Eh saat ini malah ramai yang ‘pamer’ masalah melalui sosial media. Parahnya tak jarang juga anak-anak muda yang disebut alay atau labil mengunggah hal-hal tidak semestinya di sana. Di bawah ini ada 10 contoh unggahan sosial media anak-anak yang disebut labil yang bukan malah membuat kita simpatik melainkan miris.
Unggahan tipe pertama masih agak wajar karena hanya mengutip lirik lagu. Hayo ada yang bisa tebak lagu apa?
Nah ini nih cukup jadi trend, mengunggah foto sedang menangis dengan caption seolah ingin meninggalkan dunia
Karena omongan kita bisa jadi doa, sebaiknya kurang-kurangin deh bikin status semacam ini. Kesehatanmu lho, Mbak
Aduh ini apalagi, masih sempet-sempetnya motret beberapa gaya menangis. Makin bikin hati yang baca juga pahit kan
Perlu banget yak tangisan kita di sebarkan di media sosial?
Salah satu ciri status alay adalah saat kata-kata yang digunakan rasanya typo kalau menurut ejaan benarnya
Ya ampun, cowok itu harus kuat mas! Masih banyak ikan di laut, masih banyak perempuan di luar sana
Ini nih tipe nggak cuma ancaman kata-kata, tapi juga udah pakai bawa alat peraga macam pisau
Level yang tinggi nih unggahannya foto berdarah-darah, entah itu benar atau tidak
Kalau yang ini kayaknya kecewa sama temen-temen facebooknya sih. Like dong fotonya daripada dia jadi lupa diri loh
Sebenarnya boleh-boleh saja sih kalau kita ingin sedikit meringankan beban permasalahan dengan berbagi pada orang lain. Namun bukankah masih ada banyak cara yang lebih baik untuk dilakukan daripada hanya mengunggah gambar penuh kesedihan di sosial media. Hal semacam itu sih bukannya akan membuat orang lain merasa ingin membantu, melainkan malah terkesan negatif. Jadi, kurang-kurangin ya postingan-postingan seperti di atas. Bukannya malah nyembuhin galau, justru bikin yang baca jadi galau tuh. Ingat, patah hati itu wajar jadi nggak usah seakan dunia akan berhenti berputar. Daripada curhat nggak jelas di media sosial, mending berdoa aja sama Tuhan.